#tantangan gurusiana hari ke-82

Belajar Narrative Text Melalui Mind Mapping

oleh : EMILIA TRIAS ANANDA, S.Pd

Salah satu jenis teks dalam pembelajaran Bahasa Inggris SMP kelas 9 adalah narrative text. Narrative text ini termasuk dalam Reading skill. Maka tidak heran jika menjadi salah materi yang sering dibahas di kelas bahasa Inggris. Dulu sebelum Ujian Nasional dihapuskan soal ujian berbentuk narrative text ini menjadi momok bagi para pelajar karena diperlukan perbendaharaan kata yang banyak untuk bisa memahami jalan cerita.

Tujuan dari narrative text itu sendiri adalah untuk menghibur pembaca tentang suatu kisah atau cerita yang syarat dengan nilai moral. Ada banyak jenis narrative text seperti fairy stories, mysteries, science fiction, romances, horror stories, adventure stories, fables, myths and legends, historical narratives, ballads, slice of life dan personal experience.

Untuk mensiasati agar peserta didik memahami cerita narrative ini dengan baik maka saya mengajarkan teks ini menggunakan metode mind mapping atau peta konsep. Sebenarnya ini bukan metode baru, tapi kalau kita bisa menyampaikannya dengan baik maka saya yakin para peserta didik akan benar-benar menikmati pelajaran ini.

Tak terbayang sebelumnya bagi saya, ternyata siswa-siswa saya memiliki daya inovasi dan kreativitas yang luar biasa. Mereka menuangkan ide dan kesimpulan cerita dengan membuat gambar yang sangat menarik dengan berbagai warna tinta yang dipakai. Pada akhirnya teks narrative yang kelihatannya susah untuk dipahami setelah dibuat dalam peta konsep menjadi mudah dan menyenangkan untuk dibaca. Disamping itu kosa kata mereka tentu akan bertambah banyak.

Berbicara tentang mind mapping tentu tidak akan terlepas dari konsep yang ditemukan Tony Buzan yakni cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut dan berpikir kreatif. Mind mapping juga merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan

Bertolak dari itu semua maka saya membagi cerita narrative yang akan dijadikan peta konsep menjadi 4 bagian yakni

1. Setting

2. Characteristics

3. Problem

4. Solution

5. Moral value

Semua siswa bersemangat untuk menghasilkan karya terbaik mereka. Saya sebelumnya sudah memberitahu mereka untuk menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk membuat tugas peta konsep ini. Hasilnya Alhamdulillah membuat saya angkat topi. Karya mereka luar biasa. Totalitas mereka patut diacungkan jempol. Terbukti dengan menggunakan peta pikiran sebagai alat berpikir inovatif dalam pendidikan membantu siswa untuk memvisualisasikan ide-ide baru yang berbeda secara kreatif.

Payakumbuh, Kamis gerimis di 3 September 2020