E.M. Erwani Setya Purnami

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PHBS STOP MELUDAH SEMBARANGAN
sumber ilustrasi: Jangan Meludah Sembarangan-lombokita.com

PHBS STOP MELUDAH SEMBARANGAN

Akhir-akhir ini sedang gencar kampanye hidup sehat. Di Kompas TV sering muncul Prof. Wiku Adisasmito, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, mengampanyekan PHBS, yaitu Pola Hidup Bersih dan Sehat. Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam PHBS, yaitu memakai masker, makan makanan sehat, Istirahat yang cukup, olah raga, dan jangan lupa untuk bahagia. Dalam kampanye itu ditegaskan pandemik belum usai.

           Penulis sependapat dengan kampanye itu. Dalam tulisan ini, penulis ingin memasukkan satu perilaku PHBS, yaitu tidak meludah sembarangan. Mungkin aneh untuk sebagian orang. Apalagi untuk mereka yang tinggal dalam situasi lingkungan yang kondusif, perumahan atau malah pedesaan yang asri. Namun, tidak demikian bagi mereka yang tinggal di perumahan padat yang kalau keluar sudah berupa gang untuk lalu lalang orang. Atau mereka yang ketika bekerja harus berjalan kaki melewati gang atau jalan kampung yang dilalui banyak orang dan kendaraan. Tentu akan sangat mengganggu kalau menemukan ludah yang bertebaran di sana-sini, di jalan yang dilewatinya. Orang yang berjalan harus jeli agar tidak menginjak itu.

           Apakah orang-orang yang meludah itu tidak berpikir bahwa ludah itu barang yang menjijikkan? Yang meludah saja merasa tidak mau menyimpan sehingga harus membuangnya, apalagi orang lain. Belum lagi kalau memang orang yang meludah itu sedang batuk atau sakit lainnya. Apa tidak lebih menjijikkan? Atau malah membahayakan? Hal kedua, Apakah yang meludah itu tidak berpikir juga bahwa ludah itu bisa mengandung banyak penyakit? Apalagi di masa pandemi ini, masyarakat sudah tahu bahwa penyebaran virus itu dari droplet. Berbicara bahkan bernapas saja sudah bisa memindahkan droplet, apalagi dengan meludah. Untuk itu dianjurkanlah penggunaan masker untuk menahan droplet itu. E, kok ya masih banyak orang yang dengan enak kecah kecuh bahasa Jawanya. Orang-orang masih dengan enak membuang ludah sembarangan tanpa memikirkan akibatnya untuk orang lain. Apalagi terkadang ada yang naik sepeda atau motor lalu juga melakukan itu. Tidakkah orang-orang itu memikirkan bahwa angin bisa menerbangkan ludahnya dan mengenai orang lain? Tidakkah berpikir untuk mencari got atau tempat yang tidak umum dilalui orang?

         Barangkali perilaku meludah itu juga dasar dari perilaku hidup bersih dan sehat. Jangan hanya bersih untuk diri sendiri, tetapi juga harus mempertimbangkan kesehatan orang lain. Ludah merupakan droplet yang bisa jadi berisi ribuan bahkan jutaan virus, entah virus influensa, batuk, TBC, covid-19, atau yang lain. Virus itu akan bisa diterbangkan angin dan dihirup oleh orang lain. Tentu saja kita tidak ingin menyebarkan penyakit kepada orang lain. Maka, hargailah kesehatan orang lain dengan tidak meludah sembarangan. Situasi pandemi ini merupakan saat yang tepat untuk mengedukasi masyarakat tentang hal. Janganlah hanya memikirkan diri sendiri, tetapi mulailah melihat bahwa perilaku kita bisa berakibat buruk terhadap sesama. Semoga kita semua menjadi manusia yang lebih bermartabat karena memperlakukan orang lain dengan baik.Kita ikut berperan menjaga dan melindungi orang lain dari ancaman penyakit.

                                                                                                            Kemayoran, 23 Juni 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju bu

29 Jun
Balas

Terima kasih, Bu.

17 Jul



search

New Post