Elvida Wahyuni Yusdy

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pengalaman Pertama Belajar Naik Sepeda
Alumni SaguSabu 2 Medan

Pengalaman Pertama Belajar Naik Sepeda

Aku ingat betul bagaimana pengalaman pertamaku belajar naik sepeda. Waktu itu aku kelas 4 SD. Tapi aku tidak bisa naik sepeda. Setiap kali melihat teman-temanku naik sepeda, ada rasa ‘minder’ dalam hatiku. Dalam hati, “ya Allah kapanlah aku bisa naik sepeda.” Rasanya kok ngenes kali ya lihat teman-temanku bisa naik sepeda tapi aku gak bisa. Sampai pernah ada teman yang nyeletuk samaku, “eh, percumalah bintang dikelas tapi naik sepeda aja gak bisa.” Ucapan temanku itu seperti kayak disambar petir. Seperti sembilu menusuk hati. Lantas, apa yang salah samaku? Padahal postur tubuhku lebih besar dibandingkan teman-temanku pada saat itu. Sementara teman-temanku yang memiliki postur tubuh lebih kecil dariku sudah bisa naik sepeda bahkan mereka sudah bisa lepas tangan saat mengendarainya. Semenjak kejadian itu aku bertekad belajar naik sepeda apapun taruhannya.

Singkat cerita, setiap pulang sekolah sambil menunggu dijemput mama, ku manfaatkan waktu buat belajar naik sepeda. Sekolahku itu memiliki halaman yang cukup luas dan tidak jauh dari sekolah ada temanku yang tinggal dekat sekolah. Namanya Gita. Sehabis pulang sekolah, aku izin ke Gita buat pinjam sepedanya. Kadang-kadang gak bilang juga sih langsung bawa lari sepedanya karena sanking penasarannya aku gimana belajar naik sepeda. Yang buat aku kadang gak habis pikir dan sampai sekarang kalau ingat kejadian itu rasanya mau ketawa aja adalah aku belajar naik sepeda tapi sepedanya itu buat anak umur 3 atau 4 tahun. Maklumlah, postur tubuhnya si Gita saat itu bisa dibilang “mungil” padahal kami sudah kelas 4 SD. Jadi, sudah bisa dibayangkan kan gimana penderitaan sepeda itu yang harus menanggung berat badan anak kelas 4 SD. Bersyukurnya, selama kupinjam sepeda si Gita gak pernah pulak rusak atau bannya pecah. Kalau gak kan bisa jadi masalah.

Tanpa membuang waktu aku langsung belajar mengendarai sepedanya. Seperti anak kecil belajar naik sepeda pada umumnya, langkah pertama yang aku lakukan saat itu adalah mencari tempat yang agak tinggi atau kadang minta tolong orang yang lewat ketika menjemput anaknya buat bantu aku pegangin sepedanya supaya aku bisa naik. Pertama kali coba yang pasti jatuh lah. Yang stang sepedanya ke kananlah padahal mau belok kekiri atau stangnya kekiri padahal mau kekanan. Pertama kali coba yang pasti jatuh lah. Yang stang sepedanya ke kananlah padahal mau belok kekiri atau stangnya kekiri padahal mau kekanan. Sumpah, pertama x belajar naik sepeda mendadak amnesia mana kanan mana kiri. Padahal sudah diajarin sama orang tua. Bahkan yang lebih parahnya lagi pas mau ngerem gak tahu harus ngapain. Jadinya komat kamit sendiri kayak orang lagi baca mantra ajaib terus bilang, “eh, cemana ini. Aduh, jatuhlah ini. Mana remnya. Dan bla bla bla.” Sampai pernah sanking paniknya nyungseplah aku ditaman sekolah. Tiba-tiba sepeda sudah di atas badanku saja. Belum lagi badanku babak belur kayak digebukin orang sekampung dan luka didengkul, sikut serta kening. Tapi aku tak kenal peluh, tak khawatir baju putihku berubah jadi cokelat atau kulitku jadi gosong, yang penting aku bisa naik sepeda, gumamku dalam hati. Aku berdiri, ku ambil sepedanya sambil menahan rasa sakit dan ku coba lagi dan lahi hingga akhirnya aku bisa naik sepeda. Ada rasa kepuasaan sendiri ketika apa yang ku inginkan bisa tercapai. Dan itu gak bisa di lukiskan oleh kata-kata. Dalam hatiku, “oh, kek gini rupanya bisa naik sepeda itu walaupun cobaannya sesuatu kali yaa.”

Pelajaran yang bisa di petik dari pengalaman diatas adalah pertama, pastikan menggunakan sepeda sendiri kalau mau belajar naik sepeda. Kalau rusak ya salah sendiri. Kedua, sebaiknya didampingi sama orang tua dan gunakan helm serta alat pengaman lainnya ketika belajar naik sepeda jadi kalau nyungsep ya gak malu-maluin dan tidak mengalami cidera yang parah. Ketiga, belajar naik sepeda ini mengajarkan kita arti kesabaran, tetap semangat serta pantang menyerah dalam menggapai tujuan walaupun tantangan yang dihadapi itu besar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ruarrrr biassa :D

26 Jun
Balas



search

New Post