Bagai Air di Daun Keladi
Tantangan Hari Ke - 203
#TantanganGuruSiana
Bagai Air di Daun Keladi
Semenjak pandemi hadir di muka bumi ini, di mana - mana para bapak - bapak, ibu - ibu, dan remaja putri, beralih sibuk tanam - menanam. Tadinya masak bodoh dengan apa yang tumbuh di hutan, kini hampir tumbuhan di hutan semuanya menjadi indah bila sudah dirumahkan. Termasuk keladi - keladi yang tumbuh sembarangan di hutan. Bahkan membawa pulang keladi segede dan setinggi dengan tubuh kita. Waduh....bener - benar sudah gila dengan keladi, kwk kwk kwk.
Kita pun turut gila pantang terlihat keladi sedikit beda warna dan bintiknya, semangat tuk mengambilnya. Kebetulan suami saat itu kerjanya di lingkungan hutan. Sempet kita mintak tolong tuk mencari keladi, bersyukur tumbuhan keladi lumayan banyak, diambilnya sedikit sebagai contoh saja, dengan maksud tuk perlihatkan terlebih dulu, jika sang istri menyukainya barulah besoknya mengambil keladi kembali. Ehhhh ternyata sang istri menyukai corak bintil - bintil keladi itu. Besoknya suami diingatkan tuk mengambil keladi kembali. Bergegaslah suami menemui tempat dimana dia kemarin mengambil keladi tersebut. Apa yang terjadi? Tumpukan keladi - keladi itu sudah tanpa bekas. Ternyata orang di sekitar lingkungan tempat dimana suami kerja baru tahu juga disana banyak tumbuh keladi, kebetulam sama juga keinginannya dengan kita. Hari itu suami pulang tanpa membawa bunga keladi.
Kesukaan, kesenangan, hobi, seseorang boleh saja bisa sama satu sama lain. Sama - sama suka menanam bunga keladi. Jenis keladi banyak sekali ada yang namanya keladi tricolor, jaguar, whorton, red bone, red flash, putih dan tikus. Ada juga jenis lainnya, kita sudah senang saja bila sudah mendapatkan bunga keladi tanpa ingin tahu jenisnya. Sama - sama suka menanam bunga keladi boleh- boleh saja,sama - sama suka dengan aglonema, suka miana dan lainnya, namun untuk pribahasa " Bagai air didaun keladi " tentunya sangatlah dihindari. Tentunya hal ini tak perlu sama. Ada yang masih ingat apa tuh arti dari pribahasa tersebut? Ayo bantu bu guru tuk menjawabnya ya!
Prabumulih, 29 Maret 2021


Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan yang menarik, Bu Elva.
Mokasih pak Edi
Bagai air di daun keladi, orang yang tak punya pendirian kah? Selamat pagi selamat beraktifitas. Baarakallaahu fiikum Ibu Elva Lidya
Alhamdulillah, mokasih pak masih ingat pak ya sama pelajaran di SD dulu
Tulisannya saya suka Bu Elva..... keren menarik kebetulan saya juga suka keladi dan aglonema seperti yang bu Elfa katakan hindari peribahasa Bagai air didaun keladi ......Seeep pokok eeee
Keren bun...udah saya follow bun..salam literasi...
Mokasih bu ,salam kembali
Bagai air di daun keladi apa tuh artinya ?
Tulisannya bagus...kereen bunda...sudah saya follow bun