Awal pandemi melanda dunia, tepatnya posisi saya ketika itu di Bandung. Menuntut ilmu yang merupakan amanah dari dinas Pendidikan Provinsi Riau. Masa studi saya ketika itu sudah hampir rampung, semester akhir dan sedang gencar-gencarnya menyelesaikan tugas akhir (tesis). Singkat cerita, belum kelar tugas akhir, semua aktivitas di kampus ditiadakan seperti : perpustakaan tutup dan dosen-dosen pun WFH (Work From Home). Dan lebih parahnya lagi, beredar isu bahwa bandara Soekarno Hatta akan lockdown. Rasa khawatir menghantui pikiran saya, jika saya tidak pulang sekarang maka saya akan tetap bertahan di Bandung untuk waktu yang lama. Akhirnya saya memutuskan untuk pulang dan segera memboking tiket pesawat untuk keberangkatan hari Rabu tanggal 25.Maret 2020 pada pukul 05.30 wib. Dari Bandung, saya berangkat bersama lima orang teman untuk sama-sama berangkat ke bandara pukul 23.00 wib, saya dan satu orang teman menuju Pekanbaru, dan tiga teman lainnya menuju Aceh. Sebelum berangkat ke bandara, saya hunting ke toko-toko yang masih menyediakan sarung tangan bedah, hand sanitizer, masker, dan tisu basah. Sesampai di bandara, pemandangan yang tidak biasa, bandara sepi, bangku di kosongkan satu untuk jaga jarak, dan tidak menyentuh apapun, jika terpaksa disentuh tanpa sengaja maka buru-buru disemprot dengan hand sanitizer atau dibersihkan dengan tisu basah. Sesampai di rumah (Pekanbaru) tanpa menyentuh apapun langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan badan dan pakaianpun langsung dicuci. Hal yang harus saya lakukan lagi adalah selama 14.hari saya harus melakukan isolasi mandiri. Alhamdulillah saya dan keluarga sehat .. Aamiin ya Rabbal 'alamin