Elpida yanti

Kita hanya bisa mengetahui kompetensi dengan mencoba. Mulailah dengan Bismillah...

Selengkapnya
Navigasi Web
STOP MENULIS KALAU TAKUT POPULER!

STOP MENULIS KALAU TAKUT POPULER!

Kali ini saya akan bercerita tentang impian saya sejak dulu. Saya baru belajar menulis tahun lalu. Terlalu memang, karena sejak dulu banyak kesempatan yang saya punya. Tapi tak pernah saya pedulikan. Mungkin karena bingung ya, karena mind set saya salah. Dalam hati saya selalu berkata, ah... takkan mungkin orang suka tulisan saya. Kadang juga hati berkata, siapa yang mau membaca buku saya? Akhirnya catatan-catatan saya hanya penghias malam pelerai sunyi saja.

Rasa putus asa membuat saya semakin menarik diri. Membenamkan hobi menulis dan melupakan imajinasi yang pernah hidup dalam hati. Mungkin retak tangan yang tak bagus. Atau memang sisil salah ragi. Akhirnya saya hanya jadi pembaca yang budiman saja. Dan itu berlangsung dari tahun ke tahun. Sampai akhirnya saya bosan.

Ketika tahun lalu sahabat saya Afnita, S.Pd mengajak untuk mengikuti pelatihan, mulailah ada secercah harapan. Membayangkan nama saya ditulis disampul buku. Ada rasa bangga jika itu terjadi. Saya mencoba menggoreskan pena. Merangkai kata menjadi bait-bait puisi. Saya tahu, itu bukan karya terbaik saya.

Setelah buku caya naik cetak, barulah saya yakin saya telah jadi penulis. Ada rasa bangga, sekaligus ciut. Bagaimana kalau teman-teman membaca isinya. Huff, seperti tulisan siswa SD saja. Tapi dengan modal nekad dan dengan tekad kalau tak dimulai sekarang maka selamanya takkan bisa. Saya tetap maju. Saya bahagia. Ketakutan saya bisa disingkirkan.

Saat ini saya mulai lagi menulis. Mencoba menjajaki kemampuan seperti teman guru lainnya yang karyanya tak hanya satu. Saya punya tekad ingin sepopuler pak Hendrizal Maizon Efendi, pujangga yang terkenal dengan bukunya yang terbit 12 buah dalam 1 tahun. Sebuah pencapaian istimewa. Sayapun ingin setenar Mas Eko Prasetyo yang punya segudang kemampuan menulis. Juga sangat kompeten menularkan ilumunya pada yang lain. Saya pun ingin seperti teman lainnya di Gurusiana yang mampu melahirkan berbagai tulisan dan menguploadnya di situs tersebut.

Mas Eko Prasetyo bilang jadi gurusianer itu berat. Saya akan coba beratnya. Kalau saya mampu, saya akan maju. Kalau saya tak mampu saya akan berhenti. Itu tekad saya. Hanya untuk mennguji kompetensi diri. Saya jadikan tulisan Mas Eko tersebut sebagai pelecut untuk mencoba dan terus mencoba.

Saya ingin menjadi motivasi bagi teman di sekeliling saya, bahwa tak ada kata tak mungkin untuk menulis. Tak ada kata terlambat untuk memulai. Bahkan tak ada kata tak punya waktu untuk berkarya. Karena sesungguhnya menulis bisa menjadi sarana untuk menghilangkan stress dari pekerjaan rutin. Hanya saja, maukah kita untuk melakukannya? Jawabannya ada pada diri kita.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Upssss... judulnya mantul bingits

05 Apr
Balas

Keren Bund, tulisan Bunda jadi morivasi dan inspirasi tentang menulis. Semangat menulis, menulis dan menulis. Sukses selalu dan barakallah fiik

06 Apr
Balas

Terima kasih bunda, semoga kemampuan menulis saya semakin berkembang terus sehingga melahirkan tulisan yang bermutu.

07 Apr

Maju terus pantang mundur, menginspirasi yang lain.

06 Apr
Balas

terima kasih pak, saya ingin menjadi penular virus berbahaya yang bernama menulis ini. salam literasi, pak.

07 Apr

Hmmmm... Betul betul betul.

06 Apr
Balas

makasih, makasih, makasih ibu...

07 Apr



search

New Post