SEPI DITENGAH KERAMAIAN
Mengisi waktu pada hari libur dengan berwisata seakan telah menjadi keharusan bagi sebagian orang. Dengan dalih, menghilangkan rasa penat. Atau sekadar menghilangkan stres karena padatnya pekerjaan. Tetapi, yang ada malah tambah mumet setelah pergi berlibur. Apa sebab? Karena ada diantaranya yang dipusingkan oleh dana yang tersedot banyak untuk berwisata. Bahkan lelah karena menempuh perjalanan panjang tak terelakkan. Hal itu akan selalu jadi alasan untuk tidak maksimal beraktivitas pada hari berikutnya.
Pada hal, tujuan dari berwisata atau berlibur itu sendiri untuk membuat pikiran dan badan fresh kembali. Bukan malah tambah stres toh! Perlu hendaknya dikaji ulang, kemana tujuan dan besaran dana yang dibutuhkan untuk itu. Yah..., kalau sekelas Syahrini sih tidak ada masalah. Tapi bagi masyarakat kebanyakan , tentu akan jadi masalah kalau salah memilih. Jangan sampai keluar nyanyian Anang Hermansayah “jangan memilih aku”. Tapi bukan berarti pula, tak ada kesempatan untuk berlibur atau berwisata. Siapapun boleh, ya kan?
Agar liburan atau wisata bermakna tak harus memilih tujuan jauh ke luar kota atau ke luar daerah. Di sekitar kita juga ada tempat wisata yang murah meriah muntah. Tak butuh uang banyak. Tak makan waktu panjang. Plus tidak membuat badan semakin penat. Tapi, lagi-lagi akan lahir opini klise, bosan. Itu ke itu saja. Ya memang sih. Kita tak bisa merubah tempat wisata di sekitar kita dengan simsalabim, alias bisa berubah dalam waktu dekat. Yang terpenting adalah bagaimana kita memaknai perjalanan dan tujuan berwisata ke tempat etrsebut.
Hakikinya, berwisata adalah bagaimana kita menciptakan quality time untuk diri kita dan keluarga yang kita cintai, sehingga hubungan semakin erat dan harmonis. Menikmati sajian alam di sekitar kita dengan penuh kesyukuran. Mempererat ukhuwah. Tetapi, kembali lagi, hanya sebagian kecil yang mengerti hal itu. Seperti salah satu tempat wisata di kota Solok ini. Wisata Pulau Belibis, sebuah danau buatan yang suasananya tenang dan cendrung sepi. Tempat ini hanya ramai pada hari-hari tertentu.
Ada beberapa keluarga yang datang ke sini. Ada yang membawa cucunya bermain. Plus sambil mendengarkan pencerahan dari ustazd favoritnya. Ada pula pasangan tua usia 60 tahunan yang duduk tenang, sambil bercerita. Entah tenang masa lalunya atau tentang anak cucunya. Tetapi mereka menikmati ketenangan di sini dengan penuh syukur. Bagi anak muda, tempat ini tak menarik, karena tidak ada wahana-wahana yang mereka harapkan tersedia.
Maka beginilah nasibnya tempat wisata di tengah kota yang sepi dengan pengunjung. Siapakah lagi yang akan memaknai tempat ini kalau bukan kita?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar