Elpida yanti

Kita hanya bisa mengetahui kompetensi dengan mencoba. Mulailah dengan Bismillah...

Selengkapnya
Navigasi Web
GEMA LITERASI DILANGIT INDONESIA

GEMA LITERASI DILANGIT INDONESIA

Saya seorang guru. Dulu, yang saya tahu bahwa saya berkewajiban untuk mentransfer ilmu yang saya miliki kepada peserta didik. Juga mendidik mereka supaya memliki karakter yang baik seperti yang dituntut oleh kurikulum 2013. Saya berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab itu. Yah, walaupun saya menyadari keterbatasan saya.

Tahun lalu, saya bertemu dengan orang-orang hebat dalam sebuah kegiatan Diklat Menulis di daerah tempat tugas saya. Bahkan saya telah mengasilkan sebuah buku. Tetapi, saya masih setengah sadar. Betapa tidak, setelah buku saya terbit, saya merasa pekerjaan saya selesai. Tak terbayangkan lagi untuk meneruskan kegiatan menulis, baik dalam bentuk buku maupun dalam bentuk artikel. Semua terjadi karena saya merasa buntu, tak tahu harus menulis apa. Ya sudahlah, kapan-kapan menulis lagi.

Awal tahun ini, saya mencoba kembali mencari semangat yang mulai memudar. Berkumpul kembali dengan orang-orang hebat yang punya segudang ide. Dan hasilnya, wow! Mata saya mulai terbelalak. Saya sendiri pun tak menduga, dikepala saya selalu terlintas hal-hal menarik untuk saya angkat menjadi tulisan. Dan mulailah saya membuka laman www.gurusiana.id. Jari jemari saya seperti keranjingan menekan keyborad laptop untuk segera menuliskan apa yang terlintas dalam benak saya. Hampir setiap hari, saya mengupload tulisan di gurusiana. Tak peduli, siang maupun malam bahkan tengah malam.

Saya bahagia. Saya seperti menemukan separuh jiwa saya yang hilang. Saya baca tulisan-tulisan dari gurusianer lainnya. Dan saya semakin kagum. Banyak hal yang bisa saya ambil sebagai pelajaran bahkan penambah wawasan. Tak sia-sia saya ikut kegiatan diklat menulis. Bahkan saya ingin kembali mengikuti kegiatan serupa. Agar semangat semakin bergelora dan bergema didada, seperti gema literasi di langit Indonesia.

Semakin saya baca catatan kawan gurusianer, semakin saya tahu bahwa semakin banyak penulis ditanah air. Alangkah indahnya langit Indonesia dengan warna warni tulisan. Ada peluang besar yang tercipta agar dimasa yang akan datang buku bacaan anak-anak dan remaja adalah tulisan guru. Dan tentu saja takkan sulit lagi bagi kita untuk mencari referensi untuk memperluas perencanaan pembelajaran. Bahkan kita akan semakin kaya dengan buku teks pelajaran.

Seandainya semua guru menjadi penulis, saya yakin seyakin-yakinnya bahwa peserta didik kita sebagai masyarakat milenial dimasa datang akan mampu bersaing dalam era revolusi industri 4.0. Mungkinkah Indonesia menjadi negara maju? Sangat mungkin, jika kita mau ikut berpartisipasi didalamnya. Peran kita sekarang tak cukup hanya sebagai pendidik dan pengajar saja. Guru harus menjadi seorang penulis, perkaya bacaan anak-anak kita dengan bacaan bermutu dengan menyelipkan nilai-nilai yang kita ajarkan setiap hari kepada mereka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat menginspirasi sekali bunda. Semoga guru-guru Indonesai tertarik untuk menjadi seorang penulis. Salam literasi...

12 Apr
Balas

Salam kembali.... Terima kasih bunda @Noerhayati. Saya masih tahap belajar. Karena sangat merasakan manfaatnya sayapun ingin semua guru bisa menulis.

13 Apr



search

New Post