Tukang Rongsok (22)
Tiba-tiba kedatangan tamu. Ya, seorang laki - laki yang suka mencari rongsok di rumah. Pernah dibeli dengan harga yang murah, berbeda sekali dengan harga pembeli rongsok yang lain sehingga perasaan enggan untuk kembali menjual ketika bertanya adakah rongsok yang akan dijual.
Tukang rongsok menawarkan harga yang tidak seperti dulu, lebih tinggi, karena kasihan dicarilah kumpulan rongsok di rumah. Kebetulan, ada banyak botol/gelas minuman mineral bekas dan kardus bekas. Setelah ditimbang lumayan dapat uang lima puluh lima ribu rupiah. Rejeki untuk hari ini. Alhamdulillah.
"Mengapa menjadi tukang rongsok?" Tanya saya...Tidak ingin bekerja yang lain ? Tukang rongsok menceritakan bahwa Ia pernah menjadi pedagang alat-alat masakan, bekerja di Mur Baud dalam waktu lama, dan tiga tahunan ini lebih asyik dan menikmati sebagai pembeli dan penjual barang rongsokan. Ini orang selalu memberi kejutan terhadap saya dan keluarga, kalo diingat-ingat dialah yang paling sering bersilaturahmi. Dia orang yang sederhana, apa adanya. Dia adalah alumni SMA saya 10 tahun yang lalu. Apapun pekerjaan kita...hargai itu, yang penting halal, semoga juga ada keberkahan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar