Kakek senangnya jalan - jalan, menikmati usia pensiun dan menghilangkan rasa sakit, yang sering diderita oleh orang yang sudah tua. Badan semakin lemah, dan tubuh tidak sesehat dulu pada waktu muda. Karena kebiasaan yang berubah sekarang, menjadikan Beliau hobbi kuliner. Hampir semua warung makan pernah disinggahi, walaupun Kakek bersifat sangat selektif dalam memilih tempat makan. Tidak boleh memakai karet gelang, pelayannya yang muda, tempat bersih, rasa harus enak menurutnya, dan karena banyak gigi yang sudah copot, makanan juga tidak yang alot. Jenis yang berkuah dan sop sangat Kakek gandrungi.

Teringat pesan yang sangat baik untuk dicermati : "Gunakan masa mudamu, sebelum masa tuamu, masa lapangmu sebelum masa sempitmu, masa kayamu, sebelum masa miskinmu, masa sehatmu, sebelum masa sakitmu dan masa hidupmu, sebelum masa matimu".

Suatu hari, Kakek ingin mencoba warung makan yang diberi nama " Lombok Ijo" . Aneka menu tersedia, ada ayam baik goreng maupun bakar, ikan, lele, bebek, cumi, udang dan lain-lain. Kakek pesen, makanan yang membuatnya penasaran, Lele terbang, Bebek goreng, cah kangkung dan teh tawar. Setelah pelayan menghidangkan, Kakek yang suka berbicara tanpa tedeng aling - aling, dan pengalamannya yang banyak, berucap kepada pelayan : " Mas, ini kenapa lomboknya merah ? pada pelayan yang menyuguhkan(cah kangkung yang dihidangkan bukan memakai cabe hijau tetapi merah). Warungnya namanya saja lombok ijo, bukannya semua serba memakai Lombok ijo kata Kakek. Pelayan melongo, tidak menduga diberi pertanyaan seperti itu. Pelayanpun, hanya bisa tersenyum. Tidak mau beradu argumen, yang penting Ia melayani dengan sebaik-baiknya, pikir pelayan. Setelah tidak bersama Sang Kakek, pelayan bergumam dalam hati, Ya iya Kek, masa kangkungnya sudah hijau, cabenya juga hijau..Tidak bagus Kek kalau hijau semua, mending ada merahnya.🤭