Keluh dan kesah, dua kata yang sering diungkapkan oleh manusia saat menghadapi musibah / ujian / cobaan. Sebagai contoh, saat anak menderita sakit, sudah berobat dalam waktu yang cukup lama, namun belum sembuh. Bahkan suatu waktu ada penyakit lain dan terlihat ngedrop. Usaha pengobatan dilakukan, demikian pula doa.

Namun kadang, kita sebagai manusia dengan pongahnya, berpikir sekenanya, menduga semaunya, dan berprasangka seenaknya... atas apa yang kita alami. Seakan kita bisa mengetahui apa yang akan terjadi nanti. Seakan kita juga bisa tahu kalau rencana dan keinginan kita lebih baik daripada ketentuan Allah. Padahal cuma Allah yang tahu, sedangkan manusia tidak mengetahui

*"Barang siapa yang tidak ridha terhadap ketentuan-Ku, dan tidak sabar atas musibah dari-Ku, maka carilah Tuhan selain Aku.”*

(HR. Bukhari dan Muslim).

Berkeluh kesah adalah bagian dari ketidak sabaran diri. Tidak bisa menerima kenyataan yang terjadipun bagian dari tidak meridhai ketentuan-Nya.

Astaghfirullah....

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang -orang yang sabar". (QS. Al Baqarah (02) : 153).

Nasehat yang sangat bagus untuk selalu bersabar, tidak berputus asa. Lebih tekun lagi dalam beribadah dan berharap yang terbaik hanya kepada Allah SWT.

Mohon ampun ya Allah.

Kita masih harus banyak belajar untuk berbaik sangka pada Allah atas apapun yang terjadi dalam setiap skenario-Nya.

Kita masih harus banyak belajar untuk merespon positif setiap kejadian demi kejadian yang terjadi dalam hidup ini.

Ya Allah...

Engkau Yang Maha Membolak-balikkan hati. Lembutkanlah hati-hati kami untuk bisa lebih lapang dan ridha atas apapun ketentuan-Mu pada kami. Tetapkanlah hati kami untuk selalu berada di jalan-Mu. Dengan akhir kehidupan yang baik dan husnul khotimah. Aamiin Allahumma Aamiin.