Eli Maymunah, M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

BAPAK (1)

Bapak adalah pahlawan, pahlawan bagi keluarga kami yang sederhana. Sebagai seorang guru SD bapakku sangat patuh dan tunduk kepada pemerintah, sangat menyayangi keluarga dan selalu bertanggung jawab. Aku adalah anak ke empat dari lima bersaudara, karena kakak tertuaku meninggal diwaktu kecil maka kemudian aku menjadi anak ketiga dikeluarga kami. Sebagai abdi negara bapak hidup sederhana dan seadanya. Kami semua anak-anaknya selalu diajarkan untuk hidup mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Masa kecil dirumah orangtua adalah kisah yang tidak pernah dapat di hapuskan dari ingatan. Manis dan sangat membekas. Bagaimana Ibu mengajariku bermain masak-masakan dengan tanah karena lantai rumah kami belum semua memakai tegel, yaitu sejenis lantai yang terbuat dari batu putih. Setiap habis sholat magrib kami akan makan bersama masakan ibu, karena keterbatasan dan gaji bapak yang tidak cukup untuk makan selama satu bulan, maka kami selalu makan nasi yang sudah di bagikan dipiring oleh ibu. Sayur dan lauk pauk yang tidak lebih dari jumlah kami berenam di rumah ini. Alhamdulilah kami selalu makan 3 kali sehari, bahkan kadang-kadang ketika lapar aku dan kakak juga adikku akan makan nasi diluar jam makan , walaupun hanya dengan sambal.

Selepas makan malam biasanya bapak akan bercerita tentang segala hal. Ini kemudian menjadi pelajaran literasi bagiku dan saudara-saudaraku. Aku selalu menunggu momen ini, bapak duduk bersama kami kemudian akan mulai bercerita dengan tema yan berbeda-beda setiap malamnya. Kadang cerita tentang para nabi kadang cerita tentang binatang dan kadang bercerita tentang hal-hal yang bapak temui ketika bekerja jauh dari rumah. Jika terang bulan di malam hari kami sekeluarga akan berkumpul dihalaman rumah. Ibu akan menggelar tikar dan kami anak-anak akan mulai melihat bintang dan bulan di malam hari. Bapak selalu mengajarkan tentang rasi bintang yang dapat di lihat ketika malam sedang cerah. Sering tetangga ikut datang dan bergabung kemudian orangtua akan bercerita tentang kebun, pekerjaan dan penalaman, kami anak-anak akan bermain petak umpet atau gobak sodor. Ketika Azan Isya semua berangkat ke masjid sepulang dari masjid kami akan berkumpul lagi di halaman rumah. Kadang ibu membuat makanan , kadang tetangga yang membawa makanan dan ibu akan membuat kopi untuk orangtua.

Perjalanan tugas bapak sebagai pegawai negeri kadang di pindahkan ke sekolah satu kesekolah yang lainnya. Dengan sabar bapak akan berangkat ketempat kerja menggunakan sepedanya, Jika bapak dipindahkan ke tempat tugas yang lebih dekat dengan rumah kami maka bapak akan pergi kesekolah dengan berjalan kaki. Sepulang dari mengajar disekolah bapak akan pulang, melaksanakan shalat dhuhur dirumah karena pada waktu itu sekolah SD berakhir jam 12 Siang. Setelah makan siang dan beristirahat sebentar bapak akan pergi ke kebun dimana bapak menanam singkong, padi, palawija dan juga sayur-mayur ala kadarnya. Setelah aku berkeluarga dan bekerja aku baru memahami jika bapak selain bekerja sebagai PNS juga berkebun untuk menyambung hidup setelah gaji habis sebelum tengah bulan. Sayuran dan buah akan di panen dan dibawa pulang untuk teman nasi satu atau dua hari kedepan, sedangkan palawija dan padi kelak jika sudah panen akan dimakan sebagian dan juga dijual untuk menambah uang sekolah kami anak-anaknya juga untuk tabungan agar tetap ada yang kami makan esok hari. Setiap hari aktivitas bapak selalu seperti itu, kadang – kadang hanya terselang oleh pergi keuleman atau karena menjenguk tetangga yang sakit. Dimalam hari bapak akan mengajar ngaji di masjid, kultum setelah sholat Isya setelah itu pulang kerumah dan menyelesaikan kegiatan di rumah. Aku dan kakak-kakakku kadangkala diajak berkebun untuk ikut menggarap tanah peninggalan kakek-nenek kami namun kegiatan kami di kebun hanya sebentar saja untuk mengikuti perintah Bapak turun ke tanah. Selebihnya kami akan habiskan waktu untk bermain-main atau berkeliling kebun untuk mendapatkan sayuran ataupun buah-buahan. Sampai akhirnya bapak menyuruh kami untuk pulang. Kebun kami yang luas sebenarnya digarap oleh orang lain karena keterbatasan tenaga dan waktu yang Bapak punya, namun Bapak tetap menyisakan tanah untuk digarap sendiri. Saat panen tiba rumah kami kadang tidak cukup untuk menampung hasil kebun yang sudah di bawa pulang padi, palawija, seperti kacang tanah, jagung, kedelai dan kadang-kadang kacang hijau. Bapak dan ibu akan sibuk sekali untuk mengurus hasil panen ini. Apalagi kalo hujan, maka akan lebih repot lagi karena hasil panen tidak dapat di jemur sehingga membutuhkan ruang yang lebih luas agar tidak tumbuh menjadi benih-benih yang tidak akan bisa di jual ataupun dikonsumsi. Kalo sudah begini setiap ruang akan menjadi tempat dengan bau khas masing-masing tanaman. Ruangan depan yang lebih luas akan berbau padi karena disitulah padi di tempatkan. Ruangan tengah tempat kami makan dan nonton Tivi akan berbau kacangtanah karena disitulah kacang tanah disimpan. Ruang belakang dekat dapur akan berbau kedelai atau kacang hijau karena disitulah kedelai atau kacang hijau yang pohon dan daunnya gatal disimpan dan diproses agar kering sehingga layak dikonsumsi ataupun dijual dipasar. Aku dulu sering protes dengan hal ini karena tidak boleh menginjak hasil panen ini sedangkan setiap ruang tidak ada jeda untuk lewat. Sekarang aku baru menyadari apa yang aku pernah komplainkan itulah yag kemudian mengantarku menjadi sarjana di keluarga ini.

Bapak bagi orang lain terutama murid-muridnya adalah guru yang humoris, selalu menyapa dengan kalimat yang lembut, selalu sopan kepada orang-orang disekitarnya. Bahkan bapak terkenal tidak mau berkonflik dengan siapapun hingga ketika suatu saat ada masalah dengan tetangga maka bapak memilih untuk membeli tanah dan pindah ke rumah baru kami. Aku masih sangat ingat ketika kelas lima SD Bapak setelah bapak membeli tanah dengan menjual satu-satunya motor kami yang berwarna hijau, setiap malam bapak mengangkut tanah untuk menutup pondasi agar nanti rumah sejajar dengan jalan. Setiap malam dengan gerobak bikinan bapak sendiri mengangkut tanah dari rumah kami yang lama ke bakal calon rumah kami yang baru. Dan tanpa meminta atau menyuruh orang lain untuk membantunya, kami anak-anaknya terlelap tidur setelah bermain seharian tidak pernah terpikirkan bahwa setiap malam dengan tenaganya sendiri Bapak mewujudkan cita-citanya untuk membangun rumah yang baru. Aku tidak begitu suka dengan keinginan bapak berpindah rumah karena menurutku aku akan kesulitan teman ditempat yang baru. Sedangkan di rumah yang lama, saudara-saudara dan teman dekat dan akrab dengan rumah kami berdekatan. Sebagai bentuk protes aku banyak menginap di rumah embah, nenek-kakek dari Ibu. Walaupun aku tidak serta-merta membawa baju ataupun perlengkapan sekolahku, namun hampir selama 1 tahun sampai selesai kelas 6 SD aku tidak pernah tidur di rumah baru.

Waktu cepat berlalu ketika itu aku sudah duduk di bangku SMP, SMP negeri favorit di tempat tinggalku. Dengan serba keterbatasan orangtuaku yang menyekolahkan kami berempat dua orang kakakku dan aku juga adikku yang waktu itu sudah sekolah SD. Kakakku yang pertama perempuan sekolah di Sekolah Pendidikan Guru atau SPG setiap hari berangkat kesekolah dengan naik sepeda bersama dengan teman-teman satu sekolahnya. Setelah teman-temannya lulus karena mereka kakak kelasnya kakakku kemudian sekolah dengan naik angkutan umum karena jarak dari rumah kesekolah cukup jauh untuk seorang perempuan yang sendirian. Kakakku yang kedua saat itu juga sedang menempuh pendidikan di SMP Kelas 3, Dan aku sekolah di SMP kelas 1, Adikku yang berbeda 6 tahun denganku naik kelas 2 SD. Kami tidak mengenal jajan waktu itu yang penting bisa berangkat sekolah dan membayar uang sekolah atau SPP. Gaji Bapak tidak cukup membayar itu semua. Ibu banyak membantu Bapak dengan memelihara ayam yang kelak jika sudah cukup besar akan dijual, ibu juga membuat warung kecil agar uang bisa berputar dan esok hari kami semua dapat berangkat kesekolah.

Waktu berlalu begitu cepat, Setiap keinginanku terwujud dan terlaksana dengan usaha dan kasih sayang seorang bapak yang selalu berjuang untuk anaknya, cintakasih seoran ibu yang selalu siap menampung setiap keluh kesah yang remeh temeh seorang anak. Banyak kegiatan yang bisa kulakukan diluar sekolah yang banyak menyita biaya tapi ibu selalu memberi dukungan. Banyak yang kuraih selama mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Atas dan apa yang kulakukan saat itu kini menjadi kekayaan tersendiri yang membuat aku bisa bertahan dengan kerasnya hidup dan tinggal jauh dari orangtua.

Kuliah adalah cita-citaku, aku ingin melanjutkan sekolah karena aku ingin mendapatkan pengalaman belajar yang lebih dari sudah aku dapatkan. Alhamdulillah aku dapat masuk perguruan tinggi negeri. Bapak yang pada saat itu sudah mulai sepuh walaupun masih bekerja sebagai guru namun aku membaca adanya kekhawatiran bahwa kuliahku tidak akan dapat dibiayai. Aku berkeras untuk tetap kuliah, karena inilah yng menurutku akan membawa perubahan pada keluarga kami. Walaupun kuliah tidak akan menjadikan kami kaya namun setidaknya akan ada sarjana di keluarga ini. Aku selalu menambah spiritku untuk belajar. Setelah mampu masuk ke bangku kuliah aku mulai membatasi diri. Aku mulai berpikir jika aku banyak mengikuti kegiatan maka akan menambah pengeluaran orangtuaku. Maka dengan berat hati aku menghapus keinginan untuk menjadi anggota aktif di kegiatan ekstra kampus. Aku banyak keperpustakaan, membaca dan belajar. Semua ini adalah agar aku bisa segera lulus dan bekerja seperti sarjana lainnya. Dengan serba keterbatasan ini aku kuliah dan Alhamdulillah dapat menyelesaikannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post