Seiring dengan perkembangan zaman, kita sering mendengar sebutan pergaulan bebas melalui medos maupun media massa. Pergaulan bebas dapat di artikan sebagai perilaku seseorang atau individu bahkan kelompok yang menyimpang serta melanggar norma agama maupun norma kesusilaan sehingga identik dengan perilaku yang dapat merusak tatanan nilai dalam masyarakat Pergaulan bebas merupakan sebuah fenomena yang sekarang ini banyak terjadi terutama di kalangan anak muda atau sebutan remaja.

Pergaulan bebas dapat membahayakan individu dan sangat meresahkan masyarakat bahkan merampas masa depan remaja itu sendiri, sehingga jika seseorang remaja telah masuk dalam pergaulan bebas, maka akan kesulitan untuk keluar dari pergaulan tersebut.

Adapun ciri pergaulan bebas diantaranya yaitu: memiliki rasa ingin tahu yang berlebihan terhadap sifat negatif, suka boros dalam membeli barang yang kurang penting, menggunakan obat-obat terlarang, kecanduan konten pornografi sehingga mengarah pada seks bebas, mengkonsumsi minuman keras, gelisah, emosional, suka melawan dan sifat negatif lainnya.

Faktor penyebab remaja terjerumus pada pergaulan bebas diantaranya :

1. Keluarga dengan tingkat pendidikan rendah. Keluarga merupakan lingkungan terdekat yang merupakan kelompok yang paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan seseorang. Karena itu, keluarga memiliki peranan kuat terhadap perkembangan seseorang. Tingkat pendidikan keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar pada terjadinya pergaulan bebas. Karena minimnya tingkat pendidikan, juga berpengaruh terhadap cara mendidik anggota keluarga.

2. Keadaan keluarga yang tidak stabil atau harmonis yang berakibat berpengaruh terhadap tingkah laku dan perkembangan psikis remaja.

3. Tingkat ekonomi keluarga. Keluarga yang tingkat ekonominya rendah, membuat anak tidak dapat bersekolah maupun putus sekolah sehingga mencari pertemanan senasib. Dari faktor-faktor tersebut, akhirnya anak cenderung mencari kesenangan di luar rumah karena dilingkungan rumah atau keluarga, anak tidak menemukan rasa yang nyaman sehingga banyak kemungkinan anak yang mencari kesenangan di luar yang berakhir pada pergaulan bebas.

4. Faktor lingkungan. Diantaranya pergaulan teman sebaya dalam mencari teman, keadaan lingkungan tempat tinggal yang buruk, serta teknologi yang memudahkan anak untuk mengakses pornografi.

Karena itu, pentingnya untuk menghindari pergaulan bebas dengan cara memperbanyak kegiatan positif. Apa saja bentuk kegiatan positif itu?

1. Mengikuti kegiatan sosial masyarakat. Kegiatan sosial di masyarakat sudah banyak sekali perkembangnnya bagi remaja sebagai contoh karang taruna yang didominasi oleh anak-anak remaja. Dalam kegiatan karangtaruna terdapat banyak sekali kegiatan misalnya bakti sosial bahkan terlibat sangat banyak pada setiap event di masyakat.dan dapat mengikuti kegiatan keagamaan di masayakat seperti kegiatan jama’ah yasin, tahlil, istighosah dan diba’iyah.

2. Banyak berolahraga. Dalam menghindari pergaulan bebas, olah raga merupakan suatu pilihan yang tepat untuk menyibukkan diri. Rasa lelah setelah berolah raga mengakibatkan anak tidak lagi ingin membuang waktunya untuk hal-hal yang tidak penting.

3. Menggunakan waktu untuk banyak belajar. Belajar dalam artian bukan hanya monoton belajar dengan tumpukan buku, tapi belajar merupakan mempelajari banyak hal, misalnya memasak, menjahit, belajar musik dan bernyanyi.

4. Belajar agama lebih diperdalam. Seiring juga dengan kekhawatiran orang tua terhadap anaknya, perkembangan kajian keagamaan juga semakin berkembang. Hendaknya berpartisipasi aktif untuk selalu mengikuti kegiatan keagamaan agar jiwa terisi dengan spiritual.

5. Memperbanyak kegiatan ekstrakurikuler. Banyak sekali lembaga pendidikan yang menawarkan kegiatan ekstrakurikuler, dengan banyak mengikuti kegiatan tersebut, maka anak semakin tidak memiliki kesempatan untuk berbuat hal yang mengarah pada kegiatan negatif.

Dengan demikian sangat penting sekali untuk menghindari pergaulan bebas adalah dengan memperbanyak kegiatan positif sebagai upaya menyelamatkan diri demi masa depan. Dan dalam hal ini juga perlunya dukungan yang kuat dari oarang terdekat terutama keluarga. Semoga keluarga dan anak didik kita terhindar dari pergaulan bebas.