GAGAP TEKNOLOGI

Tidak pernah membayangkan kalau tiba-tiba saya mengajar jarak jauh atau tidak bertatap muka dengan peserta didik. Covid-19 sudah membuat semua jadi berubah. Jadwal Ujian Sekolah yang sudah tersusun rapi bahkan sebagaian mata pelajaran sudah diujikan ternyata di tengah jalan harus berhenti sehingga empat mata pelajaran belum sempat diujikan. Akhirnya sekolah mengambil keputusan tetap dilaksanakan secara online di rumah masing-masing dengan pengawasan wali kelas dan orang tua dirumah.

Sehari sebelumnya anak-anak dan orang tua sudah diingatkan kalau besok ujian sekolah online, berbaju seragam layaknya ujian di sekolah dan tidak boleh ada yang terlambat untuk membuka laptopnya dan online. Satu per satu anak pagi-pagi jam 6.00 sudah diabsen lewat WA grup kelas. Anak-anak sangat antusias bahkan untuk mengisi absen lewat wa grup berebut pengin duluan.

Saya ditunjuk oleh sekolah untuk membuat video sedang mengawas siswa yang sedang mengerjakan soal Ujian Sekolah, Sebagai perwakilan walikelas jurusan IPS.

Saya belum pernah melaksanakan pembelajan online jarak jauh sebelum badai covid-19. Semua harus bisa tanpa ada yang mengajari, untung linknya sudah dibuatkan guru computer. Setelah dicoba buka linknya suara saya tidak keluar baik di laptop saya maupun di laptop siswa, sudah dicoba otak-atik tetap tidak bisa akhirnya saya menggunakan satu laptop lagi untung punya yang lain. Di laptop kecil ini gambar saya tidak keluar tapi suaranya keluar. Ahkhirnya saya menggunakan 2 laptop sekaligus. Seharusnya cukup satu laptop tapi saya tidak mengerti caranya. Ini pengalaman pertama dan video pertama mungkin hasilnya kurang memuaskan karena kata-kata atau kalimat yang diucapkan mungkin kurang sistematis karena hanya spontan saja.

Ternyata itu menjadi dokumentasi sekolah dan dimuat di istagram sekolah.  Semoga yang menoton tidak kecewa. Semua kejadian ada hikmahnya dan Covid-19 sudah mengajari saya supaya tidak gagap teknologi.

Jakarta, 12 April 2020