ADAB BERTETANGGA

Penulis : Elida Sustia (Guru SMAN 39 Jakarta)

Kita adalah makluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, maka kehadiran orang lain diantaranya tetangga sangat dibutuhkan.. Tetangga merupakan orang yang paling dekat rumahnya dengan rumah kita. Tentu kita akan sering ketemu, bartatap muka, bertegur sapa dan saling membantu. Karenannya kita harus memahami bagaimana adab/etika hidup dengan tetangga. Beberapa adab dalam hidup bertetangga yang harus kita ketahui dan kita amalkan.

1. Berbuat baik

Allah SWT dalam Al Quran telah memerintahkan supaya kita berbuat baik kepada tetangga.

“Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.” (QS. An Nisa: 36).

2. Bebagi dengan tetangga

Kenikmatan yang kita rasakan hendaklah juga dirasakan oleh tetangga dengan cara berbagi, sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang artinya, “Jika Engkau memasak sayur, perbanyaklah kuahnya dan bagikan kepada tetanggamu” (HR. Muslim)

3. Tidak menyakitinya baik dalam bentuk perbuatan maupun perkataan.

Hendaklah hati-hati baik perbuatan maupun perkataan supaya tidak menyinggung perasaan tetangga. Jika suatu keluarga tidak berbuat baik kepada tetangganya, maka bisa dikatakan tidak ada kebaikan yang diberikan keluarga itu kepada orang lain. Islam telah menganjurkan supaya bergaul dengan baik bersama tetangga, meskipun ia berbeda agama dan keyakinan dengan kita. Nabi Saw. pernah menjenguk anak tetangganya yang sedang sakit, padahal ia seorang Yahudi.

4. Menjeguk jika sakit

Sebagai tetangga yang baik, hendaknya kita selalu memberikan dukungan kepada tetangga. Begitu pula ketika ia sakit, maka sudah seharusnya kita menjenguknya sembari memberikan semangat dan doa agar ia segera sembuh dari penyakitnya.

Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda, yang artinya:

“Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).

5. Tidak mengganggu tetangga

Jika ketika akan mengadakan sebuah acara di rumah, hendaknya meminta izin kepada tetangga terdekat terlebih dahulu agar mereka tidak merasa terganggu dengan acara yang kita selenggarakan. Selain itu perlu dijaga seperti suara televisi atau radio jangan sampai mengganggu istirahat tetangga dan kegiatan yang mungkin membuat mereka menjadi tidak nyaman.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir maka janganlah dia mengganggu tetangganya’”(HR. Bukhari (no.1609); Muslim (no.2463).

6. Sabar jika diganggu

Terkadang ada tetangga yang suka membuat masalah, namun hendaknya kita dapat menahan amarah dan menyikapinya dengan sabar. Begitu pula yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda :

“Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Allah, Disebutkan diantaranya: “Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah oleh kematian atau keberangkatannya” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Semoga kita termasuk orang yang selalu berbuat baik dengan tetangga baik seiman maupun tidak.

Jakarta, 17 April 2020

#Tatangan menulis Gurusiana Hari ke - 6