UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK KHAIRUNNISA LUBUKSIKAPING MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PEMANDANGAN SECARA BEBAS
PENDAHULUAN
Penelitian ini didasari oleh rendahnya kemampuan motorik halus anak pada kelas B1 Taman Kanak-kanak (TK) Khairunnisa TP PKK Kabupaten Pasaman dalam menggambar. Hal ini ditunjukkan ketika anak diminta untuk melakukan kegiatan menggambar, anak belum mampu membuat gambar sesuai dengan yang diharapkan. Misalnya ketika diminta membuat gambar orang, anak belum mampu membuatnya dengan proporsional dan ketika anak diminta untuk mewarnai gambar anak belum mampu mewarnainya dengan yang diharapkan.
Semestinya untuk tingkatan kelompok B menurut Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang diturunkan dari Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) dan Silabus, anak umur 5-6 tahun seharusnya sudah mampu membuat gambar orang dengan proporsional serta mampu mewarnai gambar dengan rapi. Hal ini tertuang dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang berbunyi “ Menggambar sesuai gagasannya”. (Depdiknas, 2009)
Jika kompetensi ini tidak terpenuhi maka anak tidak dapat melatih motorik halusnya. Sehingga gerakan jari-jemari anak menjadi kaku di dalam menggambar, menulis dan sebagainya
Masalah dapat dikatakan teratasi apabila anak sudah mampu dalam antara lain : menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pencil warna, krayon, arang, spidol dan bahan-bahan alam) dengan rapi, menggambar bebas dari bentuk dasar titik, garis, lingkaran, segitiga dan segiempat, menggambar orang dengan lengkap dan proporsional, dan mencetak dengan berbagai media (jari, kuas, pelepah pisang, daun, bulu ayam) dengan lebih rapi
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, masalah dalam penelitian ini peneliti fokuskan pada : “Menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, spidol dan bahan-bahan alam) dengan rapi; Menggambar orang dengan lengkap dan proporsional dan mencetak dengan berbagai media (jari,kuas, pelepah pisang, daun, bulu ayam) dengan lebih rapi.
Beberapa alternatif tindakan yang dapat peneliti lakukan antara lain, menggambar dengan contoh yang disediakan, menggambar bebas dengan berbagai media, mencetak dengan pelepah pisang, mencetak dengan jari, melukis dengan kuas, menggambar bebas dari bentuk dasar titik, dan menggambar orang dengan lengkap dan proporsional
Dari alternatif pemecahan masalah diatas peneliti akan menggunakan rencana menggambar bebas dengan berbagai media sebagai rencana awal tindakan (Plan 1 = P1). Alasan peneliti melaksanakan rencana tersebut adalah dengan menggambar anak akan bisa menuangkan beragam imajinasi yang ada di kepala mereka. Gambar-gambar yang mereka hasilkan juga dapat menunjukkan tingkat kreativitas dan suasana hati masing-masing anak. Aktifitas menggambar merupakan aktifitas yang dapat membantu meningkatkan kinerja otot tangan sekaligus mengembangkan kemampuan motorik anak. Kemampuan tersebut sangat penting dalam perkembangan aktifitasnya kelak, seperti dalam menulis, mengetik, mengangkat benda dan aktifitas lainnya dimana dibutuhkan kinerja otot lengan dan tangan dalam prosesnya
Menurut Oemar Hamalik (http://bahasa.kompasiana.com) berpendapat bahwa “G“ Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan dan pikiran”. Berdasarkan rencana pemecahan masalah diatas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Apakah dengan menggambar pemandangan secara bebas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B Taman Kanak-kanak Khairunnisa Lubuksikaping”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antara lain : sejauh mana kegiatan menggambar bebas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak, foktor apa saja yang menjadi pendorong dalam memotivasi anak mengembangkan motorik halus, dan kompetensi apa saja yang dapat dikembangkan melalui kegiatan menggambar pemandangan secara bebas dalam mengembangkan kemampuan motorik halus
PEMBAHASAN
1. Metode Penelitian
Penelitian ini disain untuk anak Taman Kanak-kanak Kelompok B, yakni Kelompok usia bermain 5 - 6 Tahun di TK Khairunnisa Lubuk Sikaping. Kharakteristik anak di kelompok B Tk Khairunnisa adalah ada yang sudah bisa melakukan kegiatan sendiri ada juga yang harus dibimbing didalam melakukan kegiatannya, sebahagian lagi ada yang kreatif ada juga yang kurang kreatif.
Penelitian ini di setting pada pelaksanaan pembelajaran semester II tahun ajaran 2013 /2014. Direncanakan akan dilaksakan sebanyak 3 siklus dalam bentuk siklus pendek.
Dalam tahap persiapan ini penelitia akan mempersiapkan hal-hal sebagai berikut : menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH) melalui proses perevisian RKH yang telah ada untuk disesuaikan dengan rencana tindakan yang telah ditetapkan untuk penelitian ini. menyiapkan media/ bahan pembelajaran yang diperlukan untuk pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RKH yang telah direvisi tadi. Dalam hal ini media dan bahan tersebut adalah kertas gambar, pensil, krayon, melakukan simulasi RKH dengan menggunakan media atau bahan pembelajaran yang telah disiapkan diatas. menyiapkan instrumen-instrumen monitoring yang akan digunakan selama penelitian berlangsung dan menentukan kolaborator, yakni orang yang akan membantu peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini mulai dari perevisian RKH sampai kepenyusunan instrumen. Dalam hal ini kolaborator yang dimaksud adalah teman sejawat.
Dalam tahap perencanaan tindakan peneliti dengan dibantu oleh kolaborator melakukan; perevisian terhadap RKH. Sesuai dengan setting yang dikemukakan diatas RKH yang direvisi tersebut terdiri dari 3 (tiga) RKH yang terdapat dalam RKM pada 3 (tiga) minggu berturut-turut. RKH yang direvisi pada RKM Minggu pertama digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran/ tindakan pada siklus 1. RKH pada siklus 2 dan 3 direvisi berdasarkan siklus sebelumnya; melakukan penyusunan instrumen monitoring sesuai dengan kebutuhan penelitian dan indikator keberhasilan dalam penelitian ini bersama dengan kolaborator; melakukan simulasi dalam kelompok guru TK, dengan proses pengamatan dibantu oleh kolaborator
Dalam tahap pelaksanaan ini peneliti melakukan; proses pembelajaran dikelompok anak yang telah ditetapkan diatas menggunakan RKH yang telah direvisi serta media/ bahan ajar yang telah disiapkan; selama proses berlangsung pelaksanaannya diamati oleh kolaborator menggunakan instrumen yang telah disiapkan; diakhir proses pembelajaran peneliti dan kolaborator mendiskusikan refleksi tindakan untuk perbaikan siklus berikutnya.
2. Hasil Penelitian
Pada siklus I, berdasarkan hasil pengamatan kolaborator menggunakan instrumen 1 (satu), yaitu kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran diperoleh hasil dengan kategori baik atau dengan tingkat pencapaian 82%.
Berdasarkan instrumen 2, yaitu instrumen pengamatan tentang kemampuan guru melaksanakan pembelajaran diperoleh hasil kategori amat baik atau dengan tingkat pencapaian 92%.
Berdasarkan instrumen 3 yaitu aktivitas anak dalam menggambar pemandangan secara bebas diperoleh hasil dengan kategori kurang. Hasil ini didapat dari pengolahan data 6 aspek kategori “ya” dari 10 aspek yang diamati, diperoleh hasil 60%.
Berdasarkan instrumen 4 yaitu pengamatan hasil pengembangan dalam kemampuan motorik halus dalam menggambar pemandangan secara bebas diperoleh hasil dengan kategori kurang. Hasil ini didapat dari pengolahan data 6 aspek kategoari “ya” dari 10 aspek yang diamati, diperoleh hasil 60%.
Pada siklus 2, Hasil observasi kolaborator menggunakan instruman 1 pada siklus ke 2 ini dalam hal penyusunan RKH, menunjukkan kategori amat baik atau tingkat pencapaian 91%. Dibandingkan dengan hasil siklus 1 hasil ini menunjukkan adanya peningkatan
Hasil observasi instrumen 2 yaitu tentang pelaksanaan proses pembelajaran menunjukkan kategori amat baik atau tingkat pencapaian 92% dibandingkan dengan siklus hasil ini menunjukkan adanya peningkatan
Observasi terhadap efektivitas anak dalam kemampuan menggambar pemandangan secara bebas menggunakan instrumen 3 menunjukkan hasil baik atau tingkat pencapaian 80% dibandingkan dengan siklus 1 hasil ini menunjukkan adanya peningkatan
Berdasarkan instrumen 4 yaitu tentang analisis hasil belajar menunjukkan ketuntasan klasikal 70%. Dibandingkan dengan siklus 1 hal ini menunjukkan adanya peningkatan.
Pada siklus 3 hasil observasi kolaborator menggunakan instruman 1 pada siklus ke 3 ini dalam hal penyusunan RKH, menunjukkan kategori amat baik atau tingkat pencapaian 100%. Dibandingkan dengan hasil siklus 2 hasil ini menunjukkan adanya peningkatan
Hasil observasi instrumen 2 yaitu tentang pelaksanaan proses pembelajaran menunjukkan kategori amat baik atau tingkat pencapaian 96% dibandingkan dengan siklus 2 hasil ini menunjukkan adanya peningkatan.
Observasi terhadap efektivitas anak dalam kemampuan menggambar pemandangan secara bebas menggunakan instrumen 3 menunjukkan hasil baik atau tingkat pencapaian 90% dibandingkan dengan siklus 2 hasil ini menunjukkan adanya peningkatan.
Berdasarkan instrumen 4 yaitu tentang analisis hasil belajar menunjukkan ketuntasan klasikal 90%. Kompetensi yang tampak belum berkembang pada anak antara lain anak belum dapat membuat gambar pemandangan dengan bersih dan rapi. Dibandingkan dengan siklus 2 hal ini menunjukkan adanya peningkatan
3. Pembahasan hasil
Merujuk kepada indikator keberhasilan menggambarkan hasil observasi pengembangan RKH menunjukkan cenderung tetap pada setiap siklus. Rerata untuk ketiga siklus dengan persentase sebesar 88% atau dengan kategori “Baik”, jika dikaitkan dengan indikator keberhasilan penelitian menunjukkan bahwa PTK ini memenuhi kriteria keberhasilan dalam pengembangan RKH.
Tingkat keberhasilan tindakan sebagaimana dijelaskan diatas ditandai dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada peneliti sebagai guru dalam pengembangan RKH ini yaitu; sebelumnya peneliti sebagai guru belum menggunakan contoh gambar pemandangan, sebelumnya kegiatan yang dilaksanakan berpusat pada guru, sekarang sudah terpusat pada anak dan sebelumnya peneliti kurang memberikan perhatian khusus kepada anak yang berkebutuhan khusus, sekarang guru sudah memberikan perhatian khusus kepada anak tersebut
Merujuk kepada indikator keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran dalam PTK ini menunjukkan memenuhi kriteria tingkat keberhasilan yang diharapkan Perubahan-perubahan yang peneliti rasakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan menerapkan tindakan sebagimana rencana tindakan dalam proses pembelajaran antara lain: sebelumnya guru kurang persiapan dalam pelaksanan pembelajaran, sekarang guru menyiapkan terlebih dahulu alat dan bahan pembelajaran, sebelumnya anak tidak kretif dalam menggambar pemandangan, sekarang anak sudah kreatif dalam menggambar dan sebelumnya anak hanya menggambar yang dicontohkan guru, sekarang anak sudah bisa berinovasi dalam menggambar
Merujuk kepada indikator keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran dalam PTK ini menunjukkan memenuhi kriteria tingkat keberhasilan yang diharapkan
Perubahan-perubahan yang peneliti rasakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan menerapkan tindakan sebagimana rencana tindakan dalam proses pembelajaran antara lain: sebelumnya guru kurang memotivasi dan membimbing anak agar antusias untuk menggambar, sekarang guru lebih memberikan motivasi dan bimbingan kepada anak, Sebelumnya anak menggambar dengan menggunakan alat yang terbatas, misalnya pensil dan krayon sekarang anak sudah bisa menggambar dengan berbagai media misal pensil warna, arang dll
Rata-rata ketuntasan klasikal untuk ketiga siklus adalah 80% dibandingkan dengan kondisi awal
PENUTUP
Berdasarkan simpulan hasil penelitian dan pembahasan serta dikaitkan dengan rumusan masalah dan tujuan penlitian ini dapat disimpulkan: penerapan menggambar pemandangan secara bebas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak, penerapan dari menggambar pemandangan secara bebas ternyata dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak dengan sangat tinggi, faktor-faktor yang mendorong motivasi anak dalam meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan menggambar pemandangan secara bebas yang terpantau selama penelitian ini,
Beberapa saran dan atau rekomendasi terhadap sesama guru TK maupun terhadap lembaga terkait yang patut dikemukakan berdasarkan pengalaman peneliti dalam melaksanakan penelitian ini adalah: kiranya guru TK sesama sejawat peneliti dapat mencobakan penerapan menggambar pemandangan secara bebas dalam meningkatkan kemampuan motorik halus di Taman Kanak-kanak masing-masing, Untuk melaksanakan tindakan sebagai mana dijelaskan diatas disarankan pula kepada sesama guru TK yang akan melaksanakan penelitian seperti ini agar melaksanakan hal-hal sebagai berikut: RKH direvisi dengan cara menyesuaikan terhadap tindakan yang akan dilakukan; menyiapkan contoh gambar pemandangan; melaksanakan tindakan sesuai dengan RKH; agar memilih kolaborator pengamatan yang memahami dan jeli tentang proses penyusunan RKH dan proses pelaksanaan pembelajaran dikelas, kepada lembaga terkait, khususnya Taman Kanak-kanak Khairunnisa Lubuksikaping agar kiranya dapat memvasilitasi penelitian dan bahan-bahan ajar serta media pembelajaran dibutuhkan
Daftar Rujukan
Anonim. Pemandangan Yang Mudah Digambar. (http://www.Bimbingan.com) (Diakses Tanggal 24 Maret 2014)
Arkrominanda. Teknik Menggambar Pemandangan (http://arkrominanda 17. Wordpress.com) (Diakses Tanggal 24 Maret 2014)
Bambang Sujiono. Dkk. 2008. Metode Pegembangan Fisik/Motorik. Jakarta: Universitas Terbuka.
Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar & Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan (2003). Penelitian Tindakan Kelas. BA-PGB-04. Jakarta
-------------. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Fisik/Motorik di TK. Jakarta: Depdiknas.
------------. 2009. Peraturan Menteri No 58 Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas
Ditha. Pengertian Menggambar. (http:// Ditha-dithu.blogspot.com) (Diakses Tanggal 21 Maret 2014)
Desyaprisa. Metode Pembelajaran Seni Rupa (http://desyaprisa. Blogspot.com) (Diakses Tanggal 28 Maret 2014)
Foowan. Teknik Menggambar. (http:// foowansee.blogspot.com) (Diakses Tanggal 21 Maret 2014)
Lazada. Manfaat Belajar Menggambar (http://lazada.co.id) (Diakses Tanggal 2 April 2014)
Montolalu. 2007. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka
Oemar Hamalik. Pendidikan Seni Rupa untuk Anak Usia Dini. (http://bahasa kompasiana.com) ( Diakses Tanggal 21 Maret 2014)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar