SICANTIK YANG KUAT
SICANTIK YANG KUAT
Aku yakin dengan ayatMu yaa Robb “ Sesungguhnya di balik kesulitan itu ada kemudahan”.Dan aku yakin yaa Robb bahwa ujian dan cobaan yang Engkau berikan kepada putri kami karena kami sanggup untuk memikulnya sebagaimana firmanMu “ Tidaklah ditmpakan suatu ujian atau cobaan kepada seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupanya”,Namun aku mhon yaa Robb jika ini merupakan ujian bearti Engkau akan mengangkat derajat kami dan jika ini cobaan bearti engkau sedang memberi kami peringatan atas kelalaian kami terhadap perintah maupun laranganMu,namun aku sangat takut yaa Robb kalau ini adalah azab atau kedurhakaan kami kepadaMu.
iga tahun yang lalu aku berdo’a yaa Robb jangan kembalikan lagi kami ketempat ini,tepatnya pada tahun 2017 yang lalu putri kami yang kedua Afifah Zafirah yang semula hanya demam biasa sudah dua hari memang demamnya tak kunjung turun,ketika itu hari minggu kami sepakat nanti sore kami akan membawa firah untuk berobat ke dkter praktek,entak kami lalai entah bagaimana ketika itu abinya berjanji akan mengantar disore hari namun karena beliau masih ada acara beliau mengatakan setelah magrib saja kita bawa Fiah kedokter,aku sebagai ibunya hanya bisanya meiyakan kata abinya.
Karena hari itu hari minggu aku sibuk dengan pekerjaan rumah yang tak kunjung selesai namun pekerjaan tersebut tidak membuat saya konsentrasi untuk mengerjakannya hatiku tidak tenang sesekali aku lihat Firak kekamarnya mengganti kompres memberi obat makan minum dan sebagainya yang dia butuhkan.Aku semakin risau Firah lebih banyak tidur dan diam dengan demamnya demamnya tetap panas suamiku belum juga kunjung datang aku sangat takut kalau terjadi sesuatu pada Firah.
Hatiku tetap risau namun pekerjaan rumah tetap aku kerjakan,aku siapkan saja keparluan suamiku dan anakku yang sulung seragam mereka sepatu dan lain sebagainya setelah keperluan mereka berdua aku lebih banyak menemani Firah dan tidak sabar waktu magrib sampai agar Firah mendapatkan obat secepatnya,setelah sore hari aku lap badan firah dan mengganti pakaiannya supaya spulang abinya kami bisa langsung berangkat kerumah dokter.
Sesampainya suamiku dirumah aku suruh agar beliau segera untuk mandi dan berkemas supaya selesai solat magrib kita langsung berangkat,magrib tela tiba anakku sisulung pergi ksurau untuk mengaji amakku pun telah datang untuk menemani anakku yang bungsu kami berangkat alangkag terkejutnya aku firah tidak kuat untuk berjalan seperti biasanya tubuhnya sudah sangat lemah,setalah sampai dirumah dokter dan diperiksa ternyata Firah sudah dehidrasi dan harus di infus agar cairan tubuhnya bisa kembali,entah kenapa aku masih minta agar Firah aku rawat saja dirumah karena sibungsu belum perna berpisah denganku dan juga aku sangat jarang berurusan dengan rumahsakit jadi agak takut.Lalu dokter mengatakan apakah ibuk tidak kasihan dengan anak ibu nanti kalau terjadi sesuatu bagaimana dan beliau mencoba meyakinkanku semalam saja nanti kalau cairannya sudah normal besok pagi Firah sudah bisa dibawa pulang kembali dan akupun menyetujui saran dokter,lalu dokter membuatkan surat rujukan untuk rawat inap di puskesmas terdekat dan kado’a untuk Firah menuju UGD Puskesmas Fira disambut perawat jaga pada malam itu ,Firah dipasang infus dan dicek suhu badannya dan diberi obat.
Setelah satu jam kami dipindahkan keruang rawat pasien,disana terdapat beberapa pasien diantaranya anak perempuan dari bapak jorong yang menderita sakit magg,suamiku pulang kerumah untuk menjeput keperluan kami dipuskesmas makan pakaian dan lain sebagainya,setelah isya suamiku kembali ke Puskesmas Firah terlihat tenang dan meinta makan minum namun tidak banyak,aku berharap Firah cepat pulih dari demanya,setelah malam semakin larut pasien dan keluarga pasien lainnya sudah banyak tidur untuk istirahat dan perawat jagapun ada yang tertidur dimeja kerjanya hanya beberapa orang saja di antara pasien dan keluarga pasien yang masih bercakap-cakap.
Karena letih kamipun tertidur aku tidur disamping Firah sesekali aku perhatikan dan menanyakan kebutuhannya,sesekali dia hanya minta minum dan makanan cemilan,malam semakin larut sampai ayam jantanpun berkokok dan suara azan subuhpun saling bersahutan suamiku pamit untuk solat berjamaah di musollah dekat puskesmas aku pun pergi kekamar mandi untuk mengambil wudhuk Firah keliahatan tertidur karena malamnya beliau agak gelisah karena infus yang terpasang pada jarinya,sekembali dari kamar mandi aku lihat Firah sudah bangun dan aku izin uuntuk solat subuh dulu,setelah solat aku berdo’a untuk kesembuhan Firah,tidak lama suamiku kembali dari solat subuhnya kami dibawakan dua gelas teh hangat dan aku meminumkan kepada Firah,Firah terlihat ada ansurannya,lalu aku sarankan agar suamiku tetap masuk kerja mudahan Firahdak apa-apa.
Suamiku bertanya kepada Firah lai bulia Abi pai sekolah Firah..poilah lalu suamiku pulang kerumah untuk mandi dan mengganti pakaiannya untuk berangkat mengajar.sekitar pukul setengah delapan ketika itu Firah muntah dan aku menampung muntahnya dan membuang serta melulurkan minyak telon kedada dan punggungnya tak berselang lama Fira kejang tak adarkan diri aku teriak membaca takbir dan mintak tolong kepada bapak jorong bapo anak ambo pak..tolong pak panggil perawat sekejap perawat berdatangan dan menggendong anakku keruang IGD mereka memberikan pertolongan kepada anakku sampai-sampai baju Firah harus digunting untuk memberikan pertolongan aku lihat ada obat yang dimasukan lewat duburnya kompres dan sebagainya,lalu dokter bilang kalau Firah harus dirujuk ke Batusangkar aku langsung menyetujuinya .Bapak jorong berusaha menghubungi suamiku namun tidak kunjung masuk lalu aku katakan jangan ditunggu abinya biarlah beliau dengan motor saja yang penting Firah cepat mendapatkan pengobatan yang tepat.
Entah kenapa mobil ambulance Puskesmas tidk ada dilokasi harus meminjam mobil ambulance Puskesmas kecamatan sebelah,aku pasrah tak henti-hentinya aku berdo’a agar Firah diberi keselamatan oleh yang maha kuasa,tidak lama suamiku bisa dihubungi oleh temanku melalui temanya pula,suamiku telah tiba diPuskesmas tidak lama ambulance pun sampai dilokasi Puskesmas lalu kami berangkat dengan ambulance,maklumlah lajunya mobil ambulace dan sirine yang mengaung-ngaung bunyinya,hanya beberapa menit kami telah sampai ditanjung sungayang yang ternyata pada hari itu hari pasar sopir harus mencari jalan alternatif yang barang tentu memperlama untuk sampai di Rumah Sakit.
Setelah sampai dihalaman UGD Rumah sakit dibatusangkar dengan cepat anakku dijemput oleh para perawat jaga UGD dan diberikan pertolongan dan obat,Firah tak jugahenti kejangnya.Fiah diberi pertongan dah obat dan alat lainya,Firah kelihatan gelisah dan sesekali menangis karena sakitnya tersebut,pasien datang silih berganti dengan penyakit yang beragam yang mereka hadapi,diantara mereka ada yang sudah dipindahkan keruangan inap namun anak saya belum kunjung dipindahkan,sampai waktu solat zuhurpun masuk aku bergantian solat dengan suamiku setelah solat aku temui doter jaga UGD kenapa anak saya belum juga dipindahkan kekamar inap,lalu dokter menjawab anak saya harus dirujuk ke Padang ini sudah merpakan rekomendasi dari dokter anak Rumah sakit di Batusangkar,muka pucat pasi apa betul penyakit yang disedang diderita anak saya,lalu dokter mengatakan kami sedang berusaha menghubungi Rumah sakit M.Jamil Padang karena semua ruangan anak penuh sedangkan peralatan yang cukup adanya disana lalu mereka menawarkan bagaimana kalai kerumah sakit semen Padang saja saya menurut saja tapi dokter tetap menginginkan agar ke M.Jamil saja Alhamdulillah berkat pertolongan mereka akhirnya ada ruangan satu tempat untuk anak saya,akhirnya kami bisa berangkat yang sebelumnya mereka buatkan surat rujukan untuk ke M.Jamil tersebut.
Setelah semua administrasi selesai kami berangkat dengan mobil ambulance yang telah dilengkapi fasilitas infus dan lain sebagainya,mobil melju dengan sangat kencangnya Firah tak henti-henti kejang dan menangis kami berdua pun turut mengis melihat kondisi Firah,sekitar pukul setengah 6 sore kami telah sampai dihalaman rumah sakit ibawal dengan sigap dan cekatan anakku dibawa keruang UGD Rumah sakit yang cukup luas,bebagai penderitaan orang dengan rintihan penykit yang mereka derita.Tidak lama adikku yang bekerja diPadang telah dalau atang membawakan kami nasi bungkus dan makanan lainya namun kami tidak berselera untuk makan walau kami belum ada makan siang sedikitpun,tak berselang anak kakak dari suamiku datang dengan membawakan kami makanan dan cemilan lainya dia adalah Roma yang juga seorang perawat pada rumah skit lainnya,Roma mencoba menenangkan kami untuk menyarankan agar kami makan supaya nanti malam kami kuat untuk menjaga Firah etek dan maetek harus kuat dan sehat.
Azan asar berkumandang dan saling bersahutan di Masjid dan Musollah sekitar Rumah Sakit,Roma menyuruh kami untuk solat dan makan dia dan temannya yang akan munungguhi Firah,Dalam simpuhku memohon kehadirat yang Maha Kuasa untuk kesembuhan anakku dan berharap Firah kuat dalam melawan rasa sakit yang beliau derita,setelah solat kami makan dari nasi bungkus yang dibawakan Roma anak dari kakak suamiku,kami makan hanya sekedar untuk mengembalikan tenaga saja karena hati dan fikiran kami tidak tenang memikirkan keadaan Firah yang belum kunjung sadarkan diri,setelah makan kami kembali ke UGD Rumah Sakit kondisi Firah masih belum ada ansurannya.Hari semakin sore dan matahari sudah mulai ingin bersumbunyi dibalik ufuknya menandakan waktu solat magrib telah masuk keadaam Firah masih gelisah dan sesekali kembali kejang hati kami semakin sedih,suamiku pamit untuk ke Masjid disamping Rumah sakit untuk melaksanakan solat magrib berjamaah aku pun disaran kan Roma untuk solat magrib,aku ambil wuduk dikamar mandi yang ada di UGD dan solat diemperan rumah sakit karena kami belum mendapatkan kamar inap.
Setelah magrib suamiku ditemui oleh dokter UGD bahwa anakku dipindahkan keruang sal anak,kami menurut saja,lalu para perawat mendorong tempat tidur anak kami menuju ruangan anak,ternyata memang benar hanya ada satu tempat tidur untuk anakku,begitu banyaknya pasien anak-anak dengan beragam penyakit yang sedang dideritanya mulai dari bayi yang baru lahir sampai dengan anak yang telah berumur belasan tahun,hati kami terenyuh melihat penderitaan anak-anak yang seharusnya mereka berada dirumah mereka tapi karena ujian dan cobaan yang mereka terima mereka harus berada pada ruangan yang sama dengan anak saya.
Sesampainya diruangan anak tersebut anakku dipasang alat-alat monitor jantung dan alat untuk mengukur tensi,tidak lama setelah itu suamiku di panggil oleh dokter jaga ruangan bahwa anakku harus diambil cairan yang ada pada sum-sum tulang belakangnya,suamiku disuruh untuk menanda tangani surat kesedian dari orang tua,suamiku tidak mau langsung menanda tangani beliau berembuk denganku lalu aku tanyakan masih adakah cara yang lain??tanpa harus mengambil cairan pada tulang sum-sum belakangnya..kata dokter ini satu-satunya cara kami untuk meneliti dan untuk mengetahui apabenar penyakit yang sedang diderita anak kami,jika cepat kami mengetahui penyakitnya tentu akan lebih cepat dan tepat penanganan dan obat yang diberikan.
Kami bingung harus bagaimana menyetujui atau tidak..kami bingung karena ada ucapan dari keluarga pasien jika cairan pada tulang belakang yang diambil bisa beresiko anak tidak bisa kembali berdiri,tentu ucapan tersebut membuat kami takut kalau-kalau anak kami menjadi cacat.Dokter kembali memanggil kami meyakini kami insyaa Allah kan baik-baik saja.Untunglah Roma masih di Rumah sakit turut meyakini kami tidak apa-apa,lalu untuk lebih meyakini aku coba untuk menghubungi familiku yang juga seorang dokter di Palembang,beliau pun meyakini kami tidak apa-apa itulah satu-satunya cara untuk mengetahui apa penyakit yang sedang diderita anak kami.
Waktu solat isya telah masuk,seperti biasa suamiku pamit untuk solat isya berjamaah di masjid disekitar rumah sakit,Roma pamit untuk kembali ketempat kostnya,maka aku sendirian menunggui firah, aku mencoba menenangkan firah dengan membacakan ayat-ayat suci Al-qur’an dan do’a-do’a kepada beliau,untuk menhilangkan kesuntukan aku mulai bertanya-tanya kepada orang tua anak yang berada disamping anakku,aku tanyakan apa penyakit yang sedang dideritanya ternyata anaknya menderita penyakit likiumia kangker darah dan sudah tiga bulan berada di rumah saki ini dan ada lagi seorang anak gadis sekitar berumur 14 tahun yang masih berpakaian seragam tsanawiyah yang sudah beberapa hari di rumah sakit,kata orang tuanya ketika itu anaknya sedang belajar tiba-tiba terjadi kejang dan tak sadarkan diri,subhanallah dan banyak lagi anak-anak yang berbagai macam penderitaan yang sedang mereka lawan.
Suamiku telah kembali dari solat isya dan aku pun pamit untuk mengambil wudhuk untuk melaksanakan solat isya disamping tempat tidur anakku,setelah aku selesai sholat isya suamiku kembali dipanggil dokter jaga untuk menandatangani surat persetujuan karena waktu yang tepat untuk mengambil cairan itu ketika anak dalam keadaan tenang,lalu suamiku menandatangani surat persetujuan tersebut lalu para dokter tersebut menyiapkan segala sesuatu tentang administrasi pengambilan cairan tersebut,sekitar pukul sepuluh malam anakku dibawah kesuatu ruangan dengan pencahayaan lampu yang tidak terlalu terang aku dan suami menunggu didepan pintu kami hanya bisa berdo’a semoga apa yang dilakukan oleh para dokter tersebut merupakan jalan terbaik untuk anak kami Firah,Aku mencoba memberi kabar kepada sanak famili dan teman kami untuk meminta do’a kepada mereka untuk keselamatan anak kami.
Lebih kurang ada waktu tiga jam Firah berada dalam ruangan tersebut hati kami sangat cemas namun kami mencoba untuk tenang dengan sembari memohon kepada Allah untuk keselamatan Firah,tidak lama keluar salah seorang dokter muda lalu suamiku menanyakan mengapa terlalu lama..jawabanya Firah agak gelisah sehingga kami agak sulit mengambil cairan tersebut,Setelah beberapa menit setelah itu para dokter dan beberapa perawat telah keluar dari ruangan tersebut sembari telah mendorong tempat tidur Firah untuk dikembalikan lagi keruangan anak.Alhamdulillah kata salah seorang dokter tersebut kami telah berhasil mengambil cairan tersebut pak.Besok pagi kita akan lakukan scan dan ronxen kata dokter tersebut.
Malam telah semakin larut keadaan Rumah sakit sudah mulai agak sunyi hanya ada suara beberapa pasien anak yang kadang kala ada yang menangis dan adakala ada yang sedang merengek dan entahlah sangat menyedihkan hati kita dan apalagi hati orang tuanya,Keadaan yang semakin larut dan sunyi membuat bunyi alat-alat dan layar monitor semakin jelas yang merupakan bunyi yang tidak asing lagi bagi para pasien diruangan tersebut.
Kami tidur secara bergantian,aku sarankan agar suamiku tidur terlebih dahulu karena kami sama-sama letih,letih badan apalagi letih fikiran karena hanya dalam waktu 24 jam mulai dai dokter praktek dikampung ,Puskesmas,Rumah Sakit di Batusangkar sampai Rumah sakit M.Jamil Padang,dan suamiku menyarankan kalau akulah yang tidur lebih dulu bairlah di menunggui Firah dan aku pun menyetujuinya karena memang badan ini sudah sangat letih lalu aku betangkan kasur santai yang memang telah disiapkan adikku dari kampung tadi malam di puskesmas dikampung.
Mungkin dua jam aku bisa tidur lalu aku terbangun dan aku sarankan agar suamiku yang tidur dan aku yang menunggui Firang yang masih belum begitu stabil keadaan suhu badannya kadang kala beliau menangis kadang kala beliau memberontak karena ada beberapa alat yang dipasang pada tubuhnya.Aku coba untuk menenangkan Firah dengan membacakan ayat-ayat suci Al-qur’an ketelinganya,karena jam telah menunjukkan tengah malam lalu aku pergi kekamar mandi untuk mengambil air wuduk dan aku lanjutkan untuk melakukan solat sunat tahajud dalam do’aku aku menangis memohon untukkesembuhan anakku Firah dan keselamatan kepada anak-anakku dikampung.Tidak lama ayam jantan sudah berkokok dan tak lama suara azan sudah bersahutan dimasjid disekitar rumah sakit lalu aku bangunkan suamiku untuk pergi solat subuh berjamaah di masjid,dan aku kemasi tempat tidur dan aku rapikan tempat tidur Firah karena beberapa orang perawat sudah mulai masuk keruangan untuk mengecek suhu para pasiennya.
Sekitar pukul delapan pagi ada diantara dokter datang memeriksa Firah dan mengatakan bahwa sebentar lagi Firah akan dibawa keruangan scan,tidak lama beberapa dokter dan perawat membawa Firaf keruangan scan,kami mengiringi Firah menuju ruangan scan ,rungan yang sangat dingin karena acnya,rupanya scan dilakukan ketika tenang dan penuh kehati-hatian suamiku disuruh dokter untuk mendapingi firah keruangan scan dan beberapa orang dokter melihat layar komputer cukup memakan waktu yang lama karena tubuh dan kondisi Firah belum stabil dan mungkin setengah sadar,Al-hamdulillah berkat pertolongan Allah Firah tenang sehingga scan bisa dilakukan dan para dokter telah mendapatkan hasil scannya.
Setelah selesai scan Firah dikembalikan keruangan anak lagi,lalu Firah didatang salah seorang dokter untuk diambil darahnya aku sangat kasihan tentu anakku kesakitan dan kadang kala suntik infusnya tidak tepat lagi pada posisinya yang tentu diulang lagi pada tempat yang lain,itulah selalu kadangkala telah membuat tangan firah membiru dan kadang kala Firah harus diikat ketempat tidurnya.Dan menjelang waktu zuhur anakku dilkukan ronxen,setelah hari kedua tepatnya hari selasa semua rangkaian pemeriksaan telah dilaksanakan dalam kurun waktu sehari dan kami hanya mampu mendo’akan untuk kesembuhan anak kami.
Setelah hari ketiga kami telah mendapatkan kabar dari dokter jaga bahwa anak kami mengindap penyakit miningitis yang telah menyerang otak pada bagian belakangnya,kami sangat terkejut mendengar penyakit anak kami tersebut kata dokter tersebut merupakan virus yang berasal dari orang lain,kami menyatakan bahwa kami tidak ada berpergian kemana-mana, kata dokter ibuk tidak tahu dengan siapa anak ibuk bertemu dan bergaul mungkin disekolah dikedai atau entah dimana yang jelas sekarang Firah harus diobat dan kita hanya mampu mendo’akannya dan menghiburnya tetap semangat.Setelah tiga hari kami berada di ruangan anak Firah telah mulai ada perbaikan suhu badannya sudh mulai normal dan kami telah disuruh pindak kekamar inap anak.
Ketika itu ruang kelas satu yang seharusnya jatah BPJS kami penuh maka kami disuruh untuk sementara kami menempati kelas dua pada tingkat dua,bagi kami itu tidak penting yang penting pelayanan dan pengobatan anak kami dilakukan dengan baik dan tepat.Diruangan itu kami satu kamar dengan anak yang menderita sakit yang belum tentu pula apa penyakit yang sedang dia derita juga sudah beberapa hari berada di rumah sakit dan juga akan diambil cairan pada sum-sum belakangnya.Pemikiran yang sama katanya dia juga tidak mau anaknya diambil tindakan demikian dia akan mencoba mencari obat paten lalu kami mengatakan bahwa anak kami telah dilakukan tindakan itu .Lalu kami menyarankan memang itu satu-satunya cara dokter untuk mengetahui penyakit anak kita sebaiknya kita ikuti saja.
Lebih kurang dua hari kami dilantai dua kondisi Firah sudah menunjukan perbaikan lalu kami disuruh pindah lagi keruangan kelas satu yang memang jatah dari pengobatan anak kami,disana kami sekamar dengan anak yang menderita penyakit kanker darah umurnya baru tiga tahun,sungguh Allah maha kuasa memberi cobaan kepada hambanya yang kuat dan sanggup untuk memikulnya,sekitar pukul 10 pagi para perawat dan dokter serta dokter senior kalau menurut saya seharunya sudah pensiunan kata dokter yang lain beliau adalah ahli tentang penyakit anak yang mengalami kejang,beliau mengatakan selamat kepada anak kami dan kepada kami bahwa anak bapak anak ibuk hebat beliau kuat lah berhasil melawan masa-masa kritisnya insyaa Allah dengan pengobatan yang kami lakukan anak ibuk bisa sehat kembali,kami sangat bersyukur mendengar ucapan dokter tersebut.
Diantara dokter itu ada yang mengatakan ada sebagian anak jika tidak mampu bisa lumpuh dan berpengaruh kepada otaknya.Diantara famili di kampung dan rekan-rekan kerja kami ingin berkunjung untuk membezuk anak kami,namun kami melaporkan kepada dokter dan perawan yang menjaga sal anak mereka menyarankan sebaiknya jangan karena kita tidak tahu orang yang kelihatannya bersih kadang kala membawa virus yang mana Firah masih rentan dengan sakitnya,kadangkala kita dibuat dalam pasisi serba salah namun diantara famili dan rekan kerja telah terlanjur sampai di rumah sakit dengan terpaksa tetap kami beri izin untuk membezuk anak kami.
Lebik kurang selama sepuluh hari kami berada di rumah sakit M.Jamil Padang tentu banyak dukanya dan tentu kita tetap bersykur kepada sang Hadirat Allah SWT yang telah memberikan pertolinganNya kepada kami seingga anak kami sudah mulai membaik.Dihari yang kesepuluh tersebut kami datangi oleh salah seorang dokter bahwa Firah sudah bisa pulang dan untuk pengobtan selanjutnya dilakukan satu bulan sekali.
Kabar kepulangan Firah kami beritahukan kepada amak dikampung dan kakak serta adik firah mereka sangat senang sekali sehingga mereka juga ingin menjeput kami ke Padang,maka adalah salah seorang rekan kerja suamiku untuk menwarkan menjepu kami ke Padang,Alhamdulillah menjelang zuhur mereka telah sampai di rumah sakait,setelah segala administrasi dan obat selama satu bulan selesai diurus suami saya kami pulang kekampung.
Bersambung...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerbung yang mendebarkan. Semoga Fitrah bisa sembuh.
Mantap lanjutkan semoga jadi insfirasi
Mantap lanjutkan semoga jadi insfirasi
Mantap lanjutkan semoga jadi insfirasi