Air Mata Diva
T AIR MATA DIVA
Libur semester II telah selesai aktifitas belajar mengajar sudah dimulai guru dan para siswa telah kembali kepada aktifitas belajar mengajar,karena belum kenal dengan covid 19 jadi semua proses pembelajaran berjalan dengan normal,salah seorang wali murid menelpon kepala sekolah ibuk…apakah masih bisa sekolah kita menerima anak pindahan…kepala sekolah menjawab masih kerena kita masih diawal tahun pelajaran kalua mau pindahkesekolah kita ini disegerakan ya..ya buk..terimakasih tapi anak yang mau pindah ini kelas enam buk..oo yalah disegerakan ya…karena sebentar lagi orang kabupaten akan meminta data siswa kelas enam untuk peserta ujian akhir sekolah.
Beberapa hari setelah percakapan via telpon sang wali murid dating kesekolah menyatakan kalua proses pengurusan surat pindah anak yang mau pindah itu belum selesai.sang wali bercerita sebenar begini buk…
“ Sang anak yang pindah ini adalah anak tirinya dari istri suaminya,yang mana ibu sianakyang bernama Diva telah menikah lagi dan akan pergi merantau ke Malaisyiah sedangkan Diva anaknya tidak terlaludiurusnyayang mengurusnya adalah neneknya yang sudah renta,Diva memutuskan tidak mau lagi bersekolah aku kasihan buk..anak sebesar itu mau jadi apa kalua tidak sekolah,dia mau bersekolah kalua dekat dengan ibuk katanya.Orang medan biasanya memanggil ibunya dengan panggilan ibuk atau mamak.
Wali murid ini atau ibu tiri Diva ini adalah istri dari bapaknya yang masih muda belia tapi belum dikaruniai anak sedangkan suaminya adalah seorang pengedar,Dia dengan ikhlas mengasuh empat orang anak yang latar belakang orang tuanya broken hoom dan ada dua anak yang ditinggal mati oleh ibunya sertamenjaga sang ibu mertua yang sudah sakit-sakitan sungguh seorang istri yang tabah suami dalam penjara mengasuh empat anak yang bukan darah dagingnya sendiri ditambah dengan seorang ibu mertua yang sudah renta.
Satu bulan pembelajaran pada semester I sudah berjalan,dan Diva sudah masuk kesekolah kami sebagai siswa baru,anakyang cantik pendiam namun dari tatapan matanya tersirat beban hati yang berat kenapa tidak..sebelumnya harus terpisah dari neneknya dan dating kekampung bapaknya untukbersekolah itupun tidak pernah hidup bahkan bermanja-manja dengan bapaknya karena bapaknya sebentar-sbentar lari kesana lari menyembunyikan diri dan pada akhirnya tetangkap polisi karena sedang melakukan transaksi barang haram yang merusak generasi muda.
Suatu hari ibu kepala sekolah keluar kantor untukmelihat situasi sekolah berjalan melihat kelas ada yang sedang belajar dan ada yang sedang berolahraga,kebetulan yang berolah raga pada hari itu adalah siswa kelas enam dilihat ada seorang anak perempuan yang sedang duduk termenung di sudut kelas ibu kepala sekolah menghampirinya ee Diva kenapa tidak ikut berlahraga bersama-sama kawan-kawan yang lain…sang anak hanya menggelengkan kepala,Diva sakit…tanya ibuk kepala sekolah Diva kembali menggelengkan kepalanya,hari itu kebetulan hari senin apakah Diva puasa Sunnah?? Diva menganggukkan kepalanya ibuk kepala sekolah meyalami Diva.Hebat Diva kamu anak yang solehah lalu ibu kepala sekolah duduk disampingnya dan menanyakan tentang keadaannya ketika diMedan dan bagaimana setelah berkumpul dengan ibu tirinya,sang anak hanya banyak diam hamya angguk dan menggelengkan kepala.
Ibu kepala sekolah mencoba menanyakan perihal ayahnya apakah Diva sudah bertemu dengan bapak..Diva menjawab hanya sebentar saja,lalu ibuk kepala sekolah mencoba menyemangatinya dengan Diva walau bapaknya sepert itu Diva harus kuat ya…berate Diva anak pilahan Allah karena Diva sanggup menjalani dengan syarat Diva harus menjaga diri dan Diva harus tahu apakah perbuatan bapk itu baik..sang anak menggelwngkan kepalanya dan menangis lalu ibu kepala sekolah memeluk Diva,Diva pun memeluk ibu kepala sekolah dengan erat rasanya Diva memohon pertolongan karena mungkin Diva kurang mendapatkan kasih saying dari orang tuanya kenapa tidak semenjak kecil kedua orang tuanya telah berpisah sang bapak menikah lagi tapi Alhamdulillah beliausekarang yang menjaga Diva kemudian sang ibu kandung menikah lagi namun dibawa bapak tirinya merantau ke Malaisyia.
Diva memang anak yang kuat dan tidak pula malu melakukan pekerjaan kalau pekerjaan itu halal,suatu ketika dia mencoba menghubung kepala sekolah untuk minta izin kalua dibolehkan dia mau berjualan kue disekolah untuk tambahan uang jajannya dan untuk keperluan sekolah lainnya.kepala sekolah menyampaikan keinginan Diva kepada rekan-rekan majelis guru lainya,para majelis guru menyetujuinya setalah keesokan harinya Diva dan saudaranya berjualan kue dan es disekolah dia sangat senang sekali bisa berjualan dan bisa pula membantu meringankan beban ibu tirinya,
Suatu ketika ibu kepala sekolah mencoba mendekati Diva bertanya-tanya dan bercerita bagaimana suasana belajar dirumah Diva menjawab dengan sesekali bahwa dia merasa senang dikampung bapaknya karena ibuk baik katanya,sudah hampir diakhir tahun semua siswa kelas enam akan melaksanakan ujian akhir sekolah kebetulan ujian dilaksanakan disekolah masing-masing hanya saja pengawas dilakukan secara silang,kebetulan pada hari kedua ujian Diva mengalami demam dan dia memaksakan dirinya untuk ikut ujian tiba-tiba pada ujian pada mata pelajaran kedua Diva pingsan ibu pengawas ujian terkejut dan panic dan segera dia berlari kekantor menyampaikan keadaan kelasnya.
Ibuk kepala sekolah langsung menyuruh majelis guru yang lain untuk mengantarkan Diva ke puskesmas,karena beliau berpengalaman dengan anaknya yang perna kejang,setelah sampai di puskesmas Diva mendapatkan pertolongan dari para perawat jaga puskesmas,setelah kondisi Diva mulai membaik pihak majelis guru mencoba menanyakan kondisi Diva ternyata dia tidak sarapan sebelum berangkat kesekolah,rupanya cerita dari teman-temannya bahwa ibuk Diva akan berpisah dari bapaknya yang sekarang masih dalam penjara padahal Diva sangat senang bisa bersekolah dikampung bapaknya walaupun dengan ibu tirinya.
Ternyata memang benar berita yang didengar majelis guru dari teman-temannya baru selesai ujian akhir Diva dan saudara-saudaranya yang lain kembali lagi ke kota Medan karena dikampung bapaknya tidak ada yang menjaga mereka,kami pihak sekolah hanya bisa berpesan kepada Diva untuk selalu menjaga diri dan melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi dan jangan sekali-kali durhaka terhadap bapak dan ibuk walaupun mereka telah berbuat salah.Suatu ketika dilibur lebaran Diva pulang kekampung bapaknya untuk sidik jari dan mengambil ijazahnya Alhamdulillah Diva melanjutkan sekolah di sekolah lanjutan pertama dan yang menjaganya adalah saudara dari bapaknya Diva memeluk semua guru yang ada walaupun hanya satu tahun bersama Diva tapi Diva terasa sudah lama bersekolah disekolah kami.eks ParagrafKonten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kasihan Diva,akibat dari keluarga broken,ujung2 anak yang menjadi korban.
Semangat menulis cerpennya. Salam literasi.
Terimakasih bapak dan ibu