Elfida

Lahir di Pekanbaru, 20 Juni 1979. Menamatkan pendidikan dari SD sampai SMA di Pekanbaru selanjutnya kuliah di Universitas Riau, tamat tahun 2002. Riwayat...

Selengkapnya
Navigasi Web

Ongah Sidun Dan Lintah Bertuah Part 2

Parang yang di tangan Ongah Sidun terlepas seketika, wajah nya yang tadi kesal tidak mendapatkan tangkapan ikan berubah pucat pasi, langkah kaki tersurut kebelakang dengan badan yang gemetaran.. Ssssseetan....!!!, Katanya dengan gelagapan.

Jangan takut Ngah,, kata Lintah tersebut, saya adalah cucu dari penunggu Danau Suligi ini. 100 tahun yang lalu sebelum danau ini ditempati manusia, Mbah buyut saya berpesan ke anaknya, dimana pesan tersebut didapat beliau dari ayahnya, kemudian pesan tersebut secara turun temurun diwariskan, dan sampai kepada saya, isinya bahwa jika suatu saat nanti hutan Suligi ini telah ditempati manusia, terutama sekitar danau Suligi ini, itulah saatnya bagi kita bangsa Lintah untuk membuat perjanjian dengan manusia dalam berbagi penghidupan di danau ini. Perjanjian tersebut bisa diwakili oleh manusia yang jadi nelayan dan yang bisa menganggap bangsa Lintah bisa memberikan manfaat bagi manusia. Ongah adalah nelayan, dan ciri ciri manusia yang menghargai bangsa Lintah ada pada Mak Erot.

Ssseetan,, bagaimana aku bisa percaya padamu kau bukan Sesetan,,,, bagaimana kalau kau mencelakai ku, kata Ongah Sidun masih gelagapan.

Ongah, lihatlah !!!!! Bentak sang lintah sambil menggeliat dan melompat kedalam air danau, tiba tiba tubuh lintah yang tadinya hanya sebesar cupak beras, berubah menjadi sebesar drum dengan panjang hampir 20 meter. Tubuhnya penuh dengan lipatan lipatan bergerigi yang menyeramkan, apalagi mulutnya menganga memperlihat lendir menjijikkan,, Lihat..... Kalau aku mau mencelakai mu, maka aku dengan mudah menghisap tubuhmu, berikut dengan sampannya. Tapi tidak kulakukan mengingat pesan dari moyangku secara turun temurun..

Bbbaa baiklah, tolong kembali ke wujud asalmu jawab Ongah Sidun... Dan bagaimana saya bisa membantumu...

Demi kebaikan kita semua, tolong pada malam Jumat purnama Minggu depan, Ongah dan Mak Erot, datang kehulu sungai Sopah, dan disana nanti baru kita lanjutkan perundingannya. Ujar Lintah yang sudah berubah bentuk normal sebesar jempol kaki. Saya harap Ongah tepat janji jika masih mau mencari ikan didanau Suligi ini dengan aman dan nyaman.. ujar Lintah sambil berenang menjauh meninggalkan Ongah Sidun yang masih kebingungan.

Walaupun masih stres, dan diliputi kebingungan Ongah Sidun mengambil dayung dan mengayuh sampannya menuju tepian danau tanpa memperdulikan lagi jaringnya yang terpasang. Dengan terburu buru, dayung dikayuhnya sekuat tenaga agar sampan bisa melaju dengan kencang. Wajahnya baru tampak agak tenang setelah melihat rumah gubuknya yang berada di pinggir jalan dekat tepi danau.

Bersambung.... Udah malam

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah, berbau mistis yah Bund. Serem. Sukses selalu dan barakallahu fiik

15 Jun
Balas

Hehe, iya Bun, makasih

14 Jul

Hiiii...serem....

15 Jun
Balas

ndak segitunya, kok... hhehe..

15 Jun

cerita serem nih. semoga sehat dan sukses selalu

15 Jun
Balas

amiiiinnnn

15 Jun



search

New Post