# tantangangurusiana hari ke-71

Tiga bulan sudah aku dibantu oleh Iqbal berjualan. Anaknya rajin, ramah dan pandai mengambil hati pelanggan. Pertemuanku dengan Iqbal tidak disengaja. Saat Iqbal sedang bingung mencari pekerjaan. Iqbal duduk di dekat becak sambil memperhatikan cara memotong dan membersihkan ikan. Iqbal baru berhenti dari pekerjaannya mengampas roti. Perusahaan roti tempat Iqbal bekerja jatuh bangkrut karena banyak roti yang tidak laku dipasaran. Agar perusahaan tidak gulung tikar, terpaksalah perusahaan mengurangi beberapa orang karyawan.

Berdagang ikan adalah usaha turun temurun. Keluarga kami pencinta ikan, berbagai jenis ikan segar kami sediakan. Cumi, ikan tuna, kepiting, sarden ikan karang dan banyak jenis ikan yang lain tergantung musimnya. Walau jualan dengan becak motor yang sederhana, dagangan kami tetap dicari dan dinanti pelanggan. Pelanggan kami adalah kantor-kantor dan sekolah sekolah. Kami terapkan berdangan dengan cara jemput bola. Pandai pandai membaca jadwal istirahat guru dan pegawai. Singkat cerita Iqbal bekerja denganku dan sudah aku anggap seperti anakku sendiri. Tapi ada yang aneh, sikap Iqbal terhadap anak gadisku, sepertinya benih benih cinta telah bersemi diantara mereka.

Sepertinya mereka memang tidak dapat dipisahkan. Hebatnya mereka dapat menjaga hubungan sehingga tidak diketahui oleh Si Bapak. Hanya naluri seorang Ibu yang dapat merasakan.Tak kuduga Iqbal nekat membawa kedua orangtuanya berkunjung, “Pa kami datang untuk meminang Atika untuk jadi istriku”.