Judul diatas merupakan ungkapan penyemangat yang sering ditemui di rumah-rumah, di kantor atau di kamar-kamar kost para mahasiswa yang digantung di dinding sebagai bentuk motivasi bagi pemiliknya. Dalam Bahasa Inggris ungkapan itu terdiri dari dua bagian, no pain dan no gain. No pain artinya tanpa rasa sakit, no gain artinya tanpa keuntungan atau hasil. Bila digabung ungkapan no pain no gain diartikan sebagai ungkapan “keberhasilan tidak akan dicapai tanpa usaha”. Ungkapan ini cocok sebagai penyemangat bagi siapa saja yang tengah berjuang.

Ungkapan itu saya tanamkan dalam diri ketika mengikuti Pelatihan Virtual Coordinator Training Batch 6 Jawa Barat (VCT Batch 6 Jabar). Awal mula mengikuti ini karena diajak seorang teman ( Ibu Neneng ) dari flyer yang dikirmkan ke saya tertulis pelatihan itu free alias gratis. Dalam hati bergumam “gue banget nih”. Terus terang saya memang selalu berburu pelatihan-pelatihan gratis dan aplikatif, hehe.

Rasa ingin menjadi peserta kian meninggi ketika mengetahui bahwa penyelenggara pelatihan ini adalah SEAMEO (The Southeast Asian Ministers of Education Organization ) Regional Center for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in science bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat melalui Unit Teknis Pelaksana Daerah Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan ( UPTD TIKomDik). Ini dia yang saya tunggu-tunggu. Saya sering sekali mendengar organisasi yang Namanya SEAMEO ketika mengikuit kelas Magister Teknologi Pendidikan namun tak mengetahui apa saja kiprahnya. Saya hanya tahu bahwa SEAMEO itu sebuah organisasi internasional yang dimaksudkan untuk memajukan kerjasama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan di daerah Asia Tenggara. Organisasi ini didirikan pada 30 November 1965 sebagai organisasi internasional.

Tanpa ba, bi, bu, saya daftar. Dalam pikiran saya ketika itu paling pelatihannya dilaksanakan sehari atau paling lama dua hari. Taraaaaa, ternyata setelah mengikuti Grand Opening melalui Webinar diinformasikan bahwa pelatihannya akan menghabiskan waktu cukup lama yaitu dari tanggal dimulainya pembukaan tanggal 8 April 2020 dan berakhir tanggal 3 Mei 2020. Dengan seabreg tugas-tugas yang harus dilewati oleh semua peserta. Tentu saja bila ada tugas yang bolong, peserta dinyatakan “lewat” alias tidak lulus. Alamaaaak.

Tugas-tugas yang harus dilewati peserta adalah menjadi Presenter, Moderator, dan Host Daring, Overview Pembelajaran STEM, Recruitmen Secara On line menggunakan Form Digital, Kreasi Narasi dan Digital Flyer, Pembuatan dan Pengelolaan VCR (Video Conference Room), Kemampuan Mengunggah Video Conference ke Youtube, dan Diseminasi Skill Set Virtual Coordinator kepada 3 orang. Sebuah training yang bagi saya akan menguras pikiran dan tenaga. . Melihat tugas-tugas yang seabreg ini dalam hati saya bergumam “perang” nih. saya bertanya pada diri sendiri bisa apa tidak memenuhi tugas-tugas ini. Genderang baru saja ditabuh lanjut apa mundur saja ?. Ketika terbersit kata-kata itu jadi teringat peribahasa sunda ulah keok memeh dipacok. Artinya jangan mengalah sebelum berperang.

Beruntung memiliki kawan-kawan satu grup yang saling memotivasi dan melengkapi akhirnya dapat mengisi satu persatu kantung-kantung tugas, tak ada yang bolong satupun. Dapat kabar dari panitia dari 3000 orang pendaftar yang lulus 1000 orang. Alhamdulillaah saya termasuk dalam 1000 orang tersebut. Dalam situasi pandemic Covid-19 ini saya memanfaatkan himbauan pemerintah untuk Stay at home dengan cara mengikuti pelatihan ini lewat daring. No pain no gain, Hadzaa min fadlii robbii.