Inilah 12 Jenis Fobia Yang perlu Anda Ketahui ! No.10 Yang Paling Sering Dialami
Ketika dalam suatu perkemahan semasa SMP dulu. Dalam acara perkemahan tersebut diadakan suatu permainan yang menggunakan karet gelang, salah satu teman saya berlari menjauh sambil berteriak “ga mau ikutan- ga mau ikutan !” ia berteriak sambil lari tunggang langgang. Seketika semua peserta bengong dan kaget, kenapa dia begitu ketakutan melihat karet gelang itu ?. masa sih takut sama karet gelang memangnya bisa membahayakan jiwanya ?. Atau diantara anda mungkin pernah melihat kejadian seseorang menjerit-jerit takut melihat cacing atau kecoa ? atau jangan-jangan ketakutan seperti ini dialami oleh anda sendiri juga ?
Rasa ketakutan yang dialami diatas dinamakan fobia atau phobia. Fobia menurut James Drever sebagai ketakutan pada suatu objek atau keadaan yang tidak dapat dikendalikan yang biasanya disertai rasa sakit yang perlu diobati. Menurut Pratiknya, fobia itu sabagai perasaan takut yang bersifat menetap terhadap objek atau situasi tertentu yang sesungguhnya tidak menimbulkan ancaman nyata bagi yang bersangkutan atau yang bahayanya terlalu dibesar-besarkan.
Fobia merupakan salah satu bentuk dari Neurosis. Menurut kacamata behavioristic neurosis adalah gaya hidup maladaptif, berupa tingkah laku yang defensif dengan tujuan menghindari atau mengurangi rasa cemas.
Fobia pada umumnya memiliki beberapa sifat khusus, yakni :
1) Perasaan takutnya intens dan mengganggu kegiatan sehari-hari sipenderita. Misalnya seorang gadis harus kehilangan pekerjaannya sebagai perawat karena takut melihat darah. Contoh lain seorang sekretaris merasa terhambat melakukan tugas-tugasnya karena takut naik lift.
2) Biasanya disertai simtom-simtom lain, seperti pusing-pusing, sakit punggung, sakit perut, dan sebagainya.
Jenis-jenis fobia yang sering dialami kebanyakan orang, diantaranya :
1. Akrofobia, takut berada di ketinggian
2. Klaustrofobia, takut berada di tempat tertutup ( ruangn yang betukuran sempit, lift, toilet)
3. Hematofobia, takut melihat darah
4. Monofobia, takut sendirian di suatu tempat
5. Niktofobia, takut pada kegelapan
6. Agoraphobia, takut ditempat terbuka
7. Desidofobia, takut membuat keputusan
8. Belonephobia, takut jarum suntik
9. Pediophobia. Takut pada benda-benda tertentu ( karet gelang, kancing, dsb)
10. Zoofobia, takut pada binatang pada umumnya atau hanya jenis binatang tertentu.(arachnofobia/ takut laba-laba, cynofobia/ takut anjing, ophidiofobia/ takut ular, dsb)
11. Glossofobia, takut berbicara didepan umum
12. Aviafobia, takut terbang.Bila anda menemukan sahabat , kerabat atau mungkin anda sendiri segeralah diberi bantuan atau meminta bantuan kepada seorang ahli. Bantuan apa yang harus dilakukan kepada orang yang menderita fobia ini ? Bila kebetulan bertemu dengan orang menderita fobia, bantuan yang pertama diberikan adalah bila orang tersebut mengalami klaustrofobia atau takut berada ditempat tertutup , maka ajaklah relaksasi dan mendekati jendela karena orang yang mengalami fobia ini cenderung sesak nafas, gugup, dan berkeringat. Lalu bila takut naik lift, ajaklah naik escalator atau memakai tangga. Atau bila bertemu dengan seseorang di pesawat terbang mengalami aviafobia, tenangkanlah hatinya, ajaklah berdo’a dan beristighfar, katakan bahwa yang patut ditakuti hanyalah sang pencipta Allah SWT.
Lalu apakah fobia ini bisa disembuhkan ? jawabnya bisa !..karena fobia bukan suatu penyakit menetap namun hanyalah sebuah gangguan. Ada beberapa cara penyembuhan fobia, diantaranya :
1. hypnotherapy dengan diberikan sugesti-sugesti positif untuk menghilangkan fobia.
2.* Terapy psikologi, dengan terapi perilaku kognitif, yaitu dengan mengubah cara pandang dan cara bersikap terhadap suatu masalah.
Lalu mengapa seseorang bisa terkena fobia ? ada beragam dugaan penyebabnya diantaranya :
· eristiwa traumatis. Atau pengalaman buruk . contohnya ketika di masa kecil seperti sorang kawan saya ketika makan kudapan (bakwan) didalamnya ada karet gelang, maka hingga kini bila melihat karet gelang takut bukan kepalang.
· * Perubahan fungsi otak
· * Genetis dan lingkungan. Misalnya, seseorang yang waktu kecilnya sering ditakut-takuti ketika lampu mati, maka hingga kini menderita niktofobia.
Maka kahati-hatian dalam pola asuh anak perlu diperhatikan orang tua. Dampak pola asuh yang salah akan mengakibatkan trauma untuk masa depan anak. akibat pola asuh yang salah dapat mengakibatkan fobia pada anak. Jangan pernah menakut-nakuti anak, terutama menakut-nakuti anak dengan binatang. Berdasarkan sebuah penelitian 34 % fobia yang diderita adalah zoofoobia bila dibandingkan dengan glossofobia yang hanya 1 % saja.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih bu vivi..sukses juga untuk bu vivi
Bila rasa takut itu instens dan mengganggu aktifitas harian, itu fobia bu kasi..
Hatur nuhun pak iyus.. sy mesti banyak belajar nulis dari pak iyus..
Paparan yang sarat ilmu. Sukses selalu dan barakallahu fiiik
Terimakasih bu Vivi. Barakallah jg untuk bu vivi
Sebuah tulisan yang ilmiah banget dari seorang kakak, Ela Rasah Laelasari. Tulisan mencerahkan secara psikologis, sebagai bukti fungsi bimbingan
Terimakasih Pak Iyus
Kalau saya bisa dikatakan fobia dengan binatang untuk dimakan, yaitu jika binatang itu piaraan kita sendiri bu. Seperti jika saya makan ayam hasil miara, atau ikan hasil dari kolam aquarium. Apakah itu bisa dikatakan fobia bu? Karena sampai sekarang saya tidak bisa makan makanan seperti itu.
Menurut saya itu bukan fobia bu, tapi lebih kepada "tak tega". Hehe