Setelah menghadap pimpinan kampus, saya bergeser ke Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Unesa tadi siang. Niatnya adalah berjumpa dengan Om Roy yang sekarang memegang podcast FIKK Unesa.

Ndilalah ada Pak Dekan, Dr. Dwi Cahyo Kartiko. Saya begitu terkesan dengan dekorasi ruangannya yang nyaman dan bikin betah untuk tidur, eh maaf maksudnya kerja.

Namun, ada satu yang kurang menurut saya. Di ruangan itu hanya terpajang piala, plakat, dan foto-foto dekan FIKK Unesa dari periode ke periode.

Saya tak melihat karya buku dari FIKK Unesa. Maka, jadilah siang itu kami berdiskusi tentang literasi di lingkungan FIKK Unesa.

Pak Dekan ternyata sosok yang asyik diajak ngobrol, egaliter, dan rock n roll. Sebagaimana umumnya orang Surabaya, obrolan kami sarat dengan begejekan (guyonan). Hujan tawa pun tak terhindarkan.

Di ruangan itu, ada Om Roy dan Cak Yasin pula. Menambah gayeng diskusi kami. Apalagi ada kerupuk upil yang dibawa oleh Bu Anita Wanodiya, alumni FIKK Unesa yang menjadi penulis produktif dan kepala SDN Sidodadi, Sidoarjo.

Kami melanjutkan perbincangan dan diskusi itu di Rumah Makan Sederhana khas masakan Padang di kawasan elite G-Walk Surabaya Barat. Tak jauh dari Unesa kampus Lidah Wetan. Inilah kawasan yang dijuluki the Singapore of Surabaya. Kalau mau lihat miniatur dan suasana Singapura, datang ke sini saja.

Terima kasih, Pak Cahyo. Saya belajar banyak hari ini. Belajar menjadi warga kehormatan FIKK Unesa yang selalu berani dan bernyali. Jika ada masalah, selesaikan, bukan berlari. Salam satu nyali. Wani

Castralokananta, 31 Juli 2024