Setelah pada sore harinya mendapati sunset yang begitu menakjubkan, paginya aku berharap dapat melihat sunrise yang amazing pula di pantai Pasir Putih Panarukan.

Namun apa yang kulihat, jauh dari harapan yang sudah terlampau tinggi. Pagi itu tak nampak sunrise yang seperti kuharapkan (meski sudah kuduga sebelumnya sih). Sang matahari tertutup oleh rimbunan pohon dan perbukitan.

Memang teluk itu tidak persis mengarah dari timur ke barat. Dan pula bukankah bulan Juni posisi matahari masih di utara garis katulistiwa, sehingga wajar saja sunrise pagi itu tak nampak. Barangkali jika dilihat dari ujung teluk, baru bisa terlihat. Tapi lumayan jauh sih dari hotel tempatku dan keluarga menginap.

Kekecewaanku terobati tatkala melihat anak dan istri mandi di pantai setelah matahari beranjak meninggi. Melihat keceriaan mereka sungguh kebahagiaan tiada tara. Dengan menyewa ban mobil bekas, sang adik dan kakak berenang menyusuri pinggiran pantai yang ombaknya kecil itu. Terkadang tangan mereka melempar air yang diselingi gelak tawa. Bundanya mengawasi dan mendampingi mereka dengan penuh kewaspadaan. Tak lupa moment itu kuabadikan menggunakan kamera smartphoneku.

Berikut salah satu moment tersebut.

Salam bestari.