PENGALAMANKU MENULIS BUKU MODUL MATEMATIKA
Kisah ini aku mulai saat masih menjadi guru wiyata bhakti pada salah satu sekolah swasta di kecamatan Wuluhan, yaitu SMP Muhammadiyah 6 Wuluhan.
Secara geografis, sekolah tempatku mengajar berlokasi di daerah Jember selatan berada di pinggir jalan raya yang menghubungkan kecamatan Wuluhan dan Ambulu. Sekolah itu merupakan lembaga terpadu dan berada pada satu komplek dengan SMA Muhammadiyah 2 Wuluhan, karena bernaung pada yayasan yang sama.
Meski swasta dan terbilang cukup sederhana dari segi infrastruktur, akan tetapi soal prestasi tidak kalah dengan sekolah negeri baik di bidang akademik maupun non akademik. Bahkan untuk tingkat kecamatan sudah banyak prestasi tertinggi yang telah diraih. Tiap tahun selalu berpartisipasi dalam lomba-lomba di tingkat kabupaten. Pada lomba MIPA yang diselenggarakan oleh SMA Katolik Maria Fatima Jember misalnya, selalu masuk ke final mulai tahun 2002 hingga 2005. Prestasi puncak pada bidang matematika adalah saat Rosafina Dwi Maulidah di tahun 2005 menjadi juara dan mewakili Kabupaten Jember dalam Olimpiade Sains Nasional di tingkat Provinsi di Surabaya.
Pada Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun 2005, ada beberapa siswa yang mendapat nilai sempurna pada mata pelajaran Matematika serta rata-rata nilainya lebih dari 7. Empat siswa yang berhasil memperoleh nilai 10 yaitu Rosafina Dwi Maulidah, Ilman Tafdhila, Dian Ratna Elmaghfiroh, dan Hana Eka Firdaus. Prestasi akademik yang telah diraih oleh keempat siswa tersebut tidak lepas dari persiapan yang telah dilakukan lembaga sebelumnya, di antaranya pembinaan dalam program les dengan menggunakan buku modul Matematika. Buku modul tersebut dibuat oleh penulis sendiri yang di dalamnya berisikan ringkasan materi Matematika, contoh soal dan pembahasan, soal-soal kompilasi Ujian Akhir Nasional dan Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional, serta soal-soal latihan.
Proses penyusunan modul matematika ini terbilang cukup unik, Kenapa saya katakan unik? Karena terjadi dari hasil silaturrahmi ke rumah salah satu saudara di kota Jember. Saat itu adik yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama ada tugas dari lembaga bimbingan belajarnya. Dia menunjukkan buku pegangan yang diperolehnya dari lembaga bimbingan belajar tersebut. Saat kulihat dan kubaca soalnya, ternyata memiliki tingkat kesukaran yang cenderung sulit bagi sebagian siswa. Soal itu masuk kategori ranah penalaran dan komunikasi. Setelah selesai membantu mengerjakannya, aku tertarik untuk membaca isi semua modul tersebut. Buku modul itu cukup bagus menurutku, di dalamnya ada pembahasan cara-cara mudah dan pintas untuk menyelesaikan soal-soal Matematika di beberapa materi.
Hal inilah yang membuatku tergerak untuk bisa membuat sendiri buku modul semacam itu, tentu aku akan menggabungkan beberapa buku reverensi lain yang relevan dan tentu juga dari pengalamanku mengajar dan membimbing siswa. Tanpa menafikan peran dan saran dari rekan sejawat termasuk peran penting kepala sekolah, aku berupaya mengeksplor daya pikir dan cipta untuk menghasilkan buku modul yang baik. Alhasil, di tahun ajaran berikutnya terwujudlah buku modul tersebut. Proses penggandaannya menggunakan mesin fotocopy dan pembiayaannya ditanggung oleh sekolah. Siswa hanya mengganti ongkos cetak.
Muridku merasa terbantu sekali dengan adanya buku modul yang telah aku buat itu. Selain murah dari segi pengadaan, juga konten dari buku modul tersebut sangat membantu mereka dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional yang akan mereka hadapi. Penguasaan materi modul, menjadikan proses bimbingan yang aku berikan menjadi mudah diterima oleh siswa. Mereka sangat senang dan menikmati terutama saat pembahasan soal yang ada cara mudah atau pintas itu. Dari pengalaman mereka saat menerima proses kegiatan pembelajaran di kelas sebelumnya, betul-betul pembahasan soal yang mudah itu membuat sebagian siswa tersenyum. Loh kok bisa ada cara seperti itu ya?
Seperti yang sudah kuduga dan perkirakan sebelumnya, tahun itu adalah tahun prestasi. Tahun dimana murid-muridku dapat meraih prestasi belajar yang melampaui ekspetasi kepala sekolah dan guru-guru. Ada tiga siswa yang nilai komulatif Ujian Akhir Nasional menjadi tiga besar di kecamatan saat itu, mengalahkan nilai siswa SMP Negeri yang merupakan sekolah favorit. Siswa yang mendapatkan nilai Matematika sempurna (10) ada empat orang, padahal di sekolah lain di kecamatanku tidak ada satupun yang mendapat nilai sempurna. Alhamdulillah.. terima kasih ya Allah telah Engkau karunia kebahagian lahir dan batin kepada almamaterku.
Kami semua bangga dengan prestasi itu, dan itulah pengalaman pertamaku menulis modul Matematika yang digunakan untuk intern lembaga sendiri. Modul itu tidak untuk diperjual belikan. Hingga kini tetap dipakai di tempat tugas dinasku yang baru yaitu MTsN 7 Jember, mengingat masih relevan untuk digunakan dan senantiasa aku revisi terus mengikuti perkembangan kurikulum dan jenis soal yang berkembang.
***
Profil Penulis
Eko Budi Setiyadi, S.Pd, M.Pd, adalah laki-laki yang lahir di Kabupaten Jember pada tanggal 17 April 1973. Dia adalah anak kesatu dari tiga bersaudara sekaligus ayah dari kedua orang anak laki-laki dan perempuan. Dia menjabat sebagi guru matematika pada MTsN 7 Jember. Memiliki email [email protected] dan nomor WA aktif 085232006600. Pendidikan S1 diperolehnya di IKIP Jember Fakultas MIPA Jurusan Pendidikan Matematika. Pendidikan S2 juga ditempuh di IKIP Jember Jurusan Teknologi Pembelajaran (TEP). Beberapa prestasi telah diraihnya, yaitu sebagai : (1) Juara 1 Lomba Guru Berprestasi MTs Tingkat Kabupaten Jember (pada tahun 2007), (2) Juara 1 Lomba Kreatifitas Guru dalam Pembelajaran Dinas Pendidikan Kecamatan Umbulsari (Tahun 2012). Tulisannya yang sudah dimuat di majalah Fathonah adalah : (1) Papang Sang Finalis Olimpiade PASIAD Jakarta Tahun 2009. Sebagai Koordinator MGMP Mata Pelajaran Matematika MTsN Kabupaten Jember Tahun 2016-sekarang. Sebagai Ketua Program Kelas Unggulan (Kelas Excellent dan Olimpiade) di MTsN 7 Jember Tahun 2018-sekarang. Sebagai Ketua Ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) MTsN 7 Jember Tahun Pelajaran 2020/2021. Sebagai Pengawas Koperasi Amal Bhakti Kementerian Agama (ABKA) Kabupaten Jember Tahun 2021-sekarang.
****
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren banget p. Eko. Sukses selalu.
Makasih Bu Titarini yang selalu memotivasiku.