MINTALAH PASTI AKU BERI
Manusia diciptakan oleh Allah SWT hanya untuk menyembahNya, bukan kepada yang lain. Namun dalam sejarah perjalanannya manusia sering lalai, lupa akan jatidirinya yang fitroh itu. Dalam Al Qur'an telah diberitakan betapa segolongan manusia itu sungguh telah jauh dari jalan yang lurus. Mereka bukannya menyembah kepada sang Khalik, melainkan justru menyembah benda yang diciptakannya sendiri. Kaum Nabi Ibrahim misalnya, mereka sepandai-pandai pembuat patung berhala. Mulai raja hingga rakyat jelata, banyak yang melakukan ritual yang jauh dari ajaran tauhid. Sang juru penyelamat terlahir dari keluarga pembuat dan pemahat patung. Yah...Nabi Ibrahim lahir dan dibesarkan pada lingkungan yang penuh berhala. Sampai suatu saat beliau menghancurkan patung-patung berhala itu, dan hanya menyisakan satu patung besar dikalungi kapak yang digunakan untuk menghancurkan berhala. Kontan saja, sang raja dan para penyembah berhala naik pitam marah bukan kepalang. Peristiwa selanjutnya sebagaimana dikisahkan dalam Al Qur'an, Nabi Ibrahim AS dibakar hidup-hidup. Akan tetapi api yang mestinya panas dan membakar serta meluluh lantahkan tubuhnya justru tidak membuat diri Nabi Ibrahim luka sedikitpun. Sungguh suatu keajaiban dan mukjizat yang luar biasa.
Dalam sejarah peradabannya, memang di setiap jaman selalu dan tetap saja muncul manusia-manusia penyembah selain Allah SWT. Menyembah berhala adalah simbol bagi orang-orang yang lalai. Pada jaman sekarang, manusia menyembah berhala dalam wujud materi. Toghut...cinta dunia dan takut mati merupakan sifat yang dimiliki manusia dewasa ini. Dari pagi hingga petang mereka sibuk mencari uang, ingin mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Sayangnya tidak sedikit yang melalaikan ibadah. Lihatlah pasar-pasar di pagi buta sudah ramai oleh para pedagang dan pembeli. Meski tidak sedikit sarana ibadah seperti surau dan masjid yang tidak jauh dari pasar, namun para jamaahnya hanya diisi oleh warga sekitar. Sedikit sekali orang-orang yang di pasar tadi ikut berjamaah sholat Subuh. Padahal mereka pergi dari rumah menuju ke pasar sebelum adzan Subuh berkumandang. Itu artinya banyak yang tidak menunaikan ibadah sholat Subuh dong. Masak mereka non muslim? Ah...rasanya tidak juga, kan mayoritas beragama Islam.
Mestinya kita itu mencontoh ajaran yang benar. Lihatlah pasar-pasar di negeri Arab sana. Meski sibuk dengan aktivitas apapun, jika sudah mendengar adzan dikumandangkan atau telah memasuki waktu sholat, mereka secara otomatis dengan kesadaran akan kewajiban seorang hamba segera berwudlu untuk menunaikan ibadah sholat berjamaah. Barangkali itulah mengapa negeri yang tandus itu, mendapatkan keberkahan hidup. Rakyatnya dapat hidup dengan damai dan makmur. Tanah yang diberkahi, kehidupan yang diberkahi.
Semoga kita bisa mencohtohnya, aamiin...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Pak. Allah pasti akan menfabulkan doa manusia. Salam literasi
Makasih Bapak DedeSalam literasi