Tidak seperti biasanya, hari ini setelah menunaikan ibadah sholat subuh aku langsung mandi dan mempersiapkan diri untuk acara Launching, Pameran Buku, dan Seminar "Menggugah Keterampilan Menulis Guru" di auditorium hotel Bandung Permai Jember. Sebuah acara kompilasi yang dimandegani oleh Ikatan Guru Madrasah Pegiat Literasi (IGMPL) kabupaten Jember. Mengingat acara akan dimulai pukul 07.00 WIB dan waktu tempuh kurang lebih satu jam, aku harus berangkat pagi agar tidak ketinggalan acara. Apalagi aku termasuk salah satu peserta yang ikut launching.

Tepat pukul 06.00 WIB dengan mengendarai sepeda motor Honda Grand kesayanganku aku berangkat menuju ke tempat acara. Sengaja aku tidak mengendarai mobil demi kelancaran perjalanan. Tak lupa segala perbekalan telah aku siapkan. Alhamdulillah...perjalanan menuju ke Jember cukup lancar. Aku memacu kendaraanku dengan kecepatan rata-rata 70 kilometer per jam.

Sempat mengisi BBM di pom Mangli, selanjutnya tepat pukul 07.00 WIB aku sampai di hotel Bandung Permai tempat acara launching dan seminar diselenggarakan. Sepeda motor kuparkir di halaman belakang. Sudah ada beberapa peserta yang telah sampai dan 'nyangkruk' ngobrol di tempat itu, termasuk Pak Hasit dan Pak Zaki rekan satu instansi. Tak lupa kuucapkan salam dan dijawab hampir serempak. Setelah melepas helm kusalami satu persatu.

Di teras hotel dan auditorium berjajar gambar-gambar buku yang semuanya berfigura warna putih polos. Kurang lebih 190 figura menambah kesan semarak acara. Memasuki auditorium melewati area restoran aku dan beberapa peserta lain menuju tempat mengisi daftar hadir. Di dalam auditorium tersusun dengan rapi buku-buku hasil karya rekan-rekan guru pegiat literasi kabupaten Jember, baik dari instansi Kemenag maupun Dinas Pendidikan. Bahkan terlihat ada beberapa buku hasil karya siswa madrasah tsanawiyah maupun madrasah aliyah. Tempat duduk yang disediakan oleh pihak hotel tersusun rapi, jauh di sebelah utara terlihat pentas yang berlatar belakang banner acara.

Cukup lumayan lama acara dimulai, karena menunggu para pejabat hadir. Acara launching, pameran buku, dan seminar direncanakan akan dihadiri oleh Bupati Jember. Namun beliau berhalangan hadir dikarenakan ada acara penting lain yang tidak dapat ditinggalkan. Adalah bapak Bambang Hariono kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang mewakili Bupati.

Acara ceremonial diawali oleh penampilan tari tradisional Pandalungan yang dibawakan oleh tujuh siswi MTsN 7 Jember. Dengan balutan busana Pandalungan yang didominasi oleh warna hijau, merah, dan kuning, para penari melakukan gerakan-gerakan yang artistik dan dinamis. Riuh rendah tepuk tangan para penonton membahana di dalam auditorium memberikan apresiasi atas tampilan para penari. Dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsasn Indonesia Raya, Mars Jember, dan Mars Madrasah. Ada dua sambutan dalam acara ceremonial. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mendapatkan kesempatan yang pertama dilanjutkan kesempatan kedua oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Jember. Acara ceremonial ditutup dengan doa.

Pak Eko Prasetyo (pemimpin redaksi MediaGuru) menjadi satu-satunya narasumber dalam acara itu. Pemaparan materi seminar disampaikan oleh beliau dengan begitu lugasnya membuat para peserta semangat mengikuti jalannya acara.

Saat jeda istirahat untuk menunaikan ibadah sholat duhur dan makan siang, aku melangkah menuju meja restoran dekat kasir. Tak berapa lama kemudian Pak Eko datang, sembari kupersilahkan beliau duduk di kursi dekatku, kebetulan aku sendiri. Dalam waktu yang singkat itu, kami sempat ngobrol beberapa hal. Beliau menceritakan tentang perjalanannya menuju ke Jember harus menggunakan kereta api. Beliau rela untuk diswab oleh petugas di stasiun demi menghindari kemacetan yang terkadang parah di jalur Leces - Klakah. Sempat juga ngobrol tentang perkembangan budaya literasi yang mulai menggeliat di kalangan dunia pendidikan dewasa ini. Sebelum akhirnya pihak panitia mempersilahkan beliau untuk makan siang yang telah dipersiapkan di ruang kamar hotel. Momen singkat dan langka berbincang dengan pemimpin redaksi MediaGuru. Sungguh tak kusangka.

Setelah satu jam istirahat, acara dilanjutkan dengan bahasan menggunakan tayangan slide power point. Agar tidak komunikasi dua arah, begitu kata Pak Eko. Dan memang benar dengan begitu peserta bisa mengakses tidak hanya narasumber, tapi juga melihat slide di layar berupa dinding putih auditorium. Bahasan menjadi lebih menarik dan mengurangi rasa kantuk sebagian peserta. Acara seminar diselingi dengan dialog interaktif antara narasumber dan peserta. Ada beberapa termin pertanyaan yang diberikan oleh moderator. Sesi tanya jawab betul-betul dimanfaatkan oleh beberapa peserta untuk menanyakan perihal penting yang belum dipahami.

Tak terasa jam menunjukkan pukul 15.00 WIB, saat acara seminar harus diakhiri. Pada closing statement, Pak Eko menyampaikan kepada peserta bahwa menjadi penulis itu mudah. Siapapun dengan basic apapun bisa menjadi penulis, apalagi seorang pendidik wajib hukumnya membiasakan diri untuk selalu membudayakan menulis. Niat saja tidak cukup, perlu adanya kemauan yang kuat untuk memulai. Bagaimana bisa seorang pendidik mengharapkan peserta didik untuk berliterat, sementara dirinya tidak literat. Jadi tauladan adalah satu hal yang penting dalam dunia pendidikan.

Apresiasi buat seluruh panitia yang diketuai oleh Bu Isti guru MAN 2 Jember, atas terselenggara dan suksesnya acara. Layar telah terkembang, mari dayung sampan mengarungi luasnya samudera literasi kehidupan yang tak berbatas. Semoga warisan sejarah ini kelak menjadi hadiah terbaik buat anak cucu dan generasi penerus. Aamiin....

Salam literasi.