Hari ini Rabu tanggal 16 Juni 2021 adalah hari pertama pelaksanaan kegiatan Bimtek di madrasahku. Kegiatan ini merupakan agenda rutin salah satu bentuk pengembangan diri guru-guru MTsN 7 Jember setiap satu semester sekali. Pembiayaan kegiatan dilakukan secara swadaya mandiri, partisipasi rekanan, dan DIPA madrasah. Narasumber diambil dari unsur widyaiswara BDK Surabaya. Kegiatan bimtek ini diikuti sejumlah 42 orang guru baik PNS maupun GTT. Diundang pula pengawas madrasah.

Selaku sie pengembangan mutu, aku ditunjuk oleh kepala madradah sebagai ketua panitia. Dibantu oleh seorang sekretaris, bendahara, sie akomodasi, dan sie keamanan. Meski hal ini merupakan tugas rutin setiap satu semester sekali, aku selalu mengajak rekan-rekan panitia lain berkoordinasi satu hari sebelum pelaksanaan. Terutama membahas masalah krusial terkait konsumsi dan teknis pelaksanaan. Arahan kepala madrasah penting untuk diperhatikan guna meminimalisir preseden yang terjadi.

Kegiatan pembukaan dimulai pukul 08.00 WIB dengan mata acara tersusun sebagai berikut: 1) Pembukaan, 2) Doa, 3) Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne dan Mars Madrasah, 4) Sambutan kepala madrasah dan pengawas sekaligus membuka acara, dan 5) Penutup.

Dalam sambutannya Ibu Nur Aliyah, S.Pd, M.Pd selaku kepala MTsN 7 Jember menyampaikan beberapa hal di antaranya: 1) kegiatan Bimtek ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Launching Madrasah Riset dan Literasi pada tanggal 8 April 2021 yang lalu oleh wakil bupati Jember (KH. M. Firjaun Barlaman), 2) pembinaan guru pembimbing riset sebagai persiapan menghadapi kompetisi/lomba riset semacam MYRES dan yang lain, 3) harapannya menuju madrasah riset bertaraf nasional maupun internasional.

Kegiatan Bimtek ini dibuka oleh pengawas madrasah (Bapak M. Yasin Yusuf Ghozali, S.Pd, M.Pd).

Dr. H.M. Musfiqon, M.Pd selaku narasumber memaparkan materi bimtek dengan baik dan berhasil mengajak semua peserta berpartisipasi aktif dalam kegiatan bimtek. Ada yel-yel beliau yang menghidupkan suasana, sebagai berikut:

Beliau : "Madrasah riset."

Peserta : "Siap mencoba, siap berkarya, aku peneliti hebat."

Aplause menggema acap kali yel-yel tersebut dikumandangkan.

Masih menurut beliau, bahwa pembelajaran baru dikatakan pembelajaran jika memenuhi tiga unsur, yaitu disampaikan, dikuatkan, dan diperkaya.

Dalam hal riset untuk menentukan judul penelitian diawali dari munculnya masalah. Masalah berasal dari adanya isu. Sebagai contoh terdapat isu tentang vaksin Covid 19, masalahnya ada pemahaman yang berbeda di kalangan masyarakat, padahal seharusnya satu persepsi yang sama, dari isu dan permasalahan tadi dapat dimunculkan judul penelitian "Tingkat Pemahaman Masyarakat Desa Umbulrejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember terhadap Vaksin Covid 19". Itulah sedikit dari banyak hal yang telah narasumber sampaikan dalam kegiatan bimtek pada hari ini.

Kegiatan akan dilanjutkan besok, dengan agenda pembahasan sampai pada bab 3 karya ilmiah.

Salam literasi.