Petok dan Manis
Setiap pagi, si petok dan anak-anaknya menunggu di depan pintu dapur rumah seorang Nenek tua yang baik hati.
"Anak-anakku, ayo kita tunggu Nenek tua di depan pintu dapurnya!" Seru si petok kepada anak-anaknya.
Nenek tua selalu membuka pintu dapur rumahnya dan memberikan makan pada siapa pun yang ada di sana termasuk si petok dan anak-anaknya. Sisa makanan dan terkadang juga memang sengaja disediakan si Nenek tua untuk dibagikan setiap pagi.
"Hore! makanan sudah datang. Anak-anakku jangan lupa ucapkan alhamdulillah dan terima kasih, semoga Nenek tua yang baik hati diberikan kesehatan dan rezeki yang berlimpah!" Teriak si petok kegirangan.
Sedang asyik makan, tiba-tiba si petok melihat si manis di sudut sedang memperhatikan mereka.
"Hai manis, kenapa kamu di sini? Ayo kita makan bersama!" Si petok menghampiri si manis dan mengajaknya makan bersama.
"Terima kasih, tapi aku tidak bisa makan bersama kalian."
"Kenapa?"
"Anakku di seberang sana sedang menungguku kembali membawa makanan untuknya."
"O, baiklah kalau begitu. Ambillah ini untuk anak-anakmu!" Si petok memberikan sebagian makanan miliknya.
"Terima kasih petok, semoga kalian sehat selalu."
"Aamiin, terima kasih kembali manis. Salam buat anak-anakmu!"
Mereka berpisah dan saling melambaikan tangan.
#tantangangurusiana#hari ke-156
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar