Belajar Filosofi Dari Batuan
#TantanganGurusiana
#Day15
Belajar Filosofi Dari Batuan
Sebuah batuan tidak ada arti apa – apa bagi orang awam. Namun akan berbeda jika sebuah batu ada ditangan seorang tukang batu, tukang bangunan atau para kontraktor dan yang lainnya yang bisa melihat nilai lebih dari sebuah batuan. Sebuah batuan bisa jadi sebongkah berlian bagi orang yang mampu mengasah secara baik.
Semua batuan berasal dari magma, bila batuan mengalami pendinginan dikarenakan udara dan air maka dia akan menjadi batuan beku. Batuan beku yang mendingin di dalam permukaan bumi akan menjadi batu beku dalam, batuan beku yang terjadi di gang/korok maka akan menjadi batuan beku gang/korok, batuan beku yang membeku di luar akan menjadi batuan beku luar.
Batuan beku akan mengalami pelapukan kemudian mejadi tanah, ditransportasikan oleh air (aquatis), angin (aeolian), dan es (gletser) di endapkan di tempat – tempat tertentu seperti di Daratan (Kontinental), di Sungai (Fluvial), di Danau dan Rawa (Limnis), di Laut (Marine/Moraine), dan di Dataran Es (Glasial). Proses batuan sedimen dibedakan menjadi tiga macam yaitu proses fisis, kimiawi dan organis.
Bila batu beku dan batu sedimen mengalami tekanan yang tinggi, suhu yang tinggi, dalam waktu yang lama, serta kadang adanya penyusupan unsur – unsur lain maka akan mengalami perubahan atau malihan yang disebut dengan batuan malihan (Metamorf). Batuan yang berubah karena tekanan yang tinggi akan menjadi batuan metamorf dinamik, batuan yang berubah dikarenakan suhu yang tinggi akan menjadi batuan metamorf kontak, batuan yang berubah karena adanya penyusupan unsur – unsur lain akan menjadi batuan metamorf pneumotolitik. Semua batuan akan mengalami penelanan kembali masuk ke dalam perut bumi dan menjadi magma yang disebut dengan daur lithogenesis
Contoh batuan beku antara lain ada batu granit. Batu granit mungkin bagi orang awan yang tidak mengenali maka tidak akan tahu bahwa batu tersebut memiliki nilai ekonomi yang tinggi bila sudah diasah, batu ini bisa dijadikan untuk lantai, tembok dan lainnya. Contoh batuan beku lainnya adalah batuan obsidian yang biasa digunakan untuk bahan pemotong seperti pisau, panah, mata tombak dan lain – lain, serta dapat dijadikan untuk bahan dasar pembuatan kaca jika dicampur dengan pasir kuarsa. Contoh batuan lainnya adalah batu talk dengan rumus kimia Mg3Si4O10. Batu talk termasuk dalam batuan sedimen, batuan ini sebenarnya bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan bedak talk untuk bedak anak – anak. Batu talk menurut skala Mohs (skala kekerasan batuan) memiliki skala kekerasan 1 atau sangat lunak dapat diremah dengan tangan.
Contoh batuan metamorf adalah batu marmer. Batu marmer berasal dari batu pualam atau gamping atau lebih familiar kita kenal dengan batu kapur. Dikarenakan adanya tekanan dan suhu yang sangat tinggi serta waktu yang lama batu gamping/kapur berubah bentuk menjadi marmer yang dapat dijadikan sebagai bahan bangunan untuk lantai dan dinding. Nah disinilah proses tidak mengingkari hasil. Batu kapur yang mungkin dalam kehidupan sehari – hari tidak begitu berarti namun proses yang lama, kemudian adanya perombakan atau deformasi serta dislokasi dan karena adanya tenaga geologi yang bekerja sehingga menjadikan batu kapur memiliki nilai yang tinggi setelah menjadi batu marmer.
Contoh lainnya adalah batu Topaz. Batu Topaz berasal dari batu riolit dan pegmatit yang berupa batu beku dan karena adanya proses hidrotermal dalam magma, penyusupan unsur – unsur gas dalam magma serta masuknya boron dan sebagainya sehingg menjadi batu Topaz. Batuan ini merupakan salah satu jenis batuan mulia dengan nilai jual yang sangat mahal. Menurut skala Mohs, batu Topaz memiliki kekerasan 8, dibawah Corondum yang memiliki kekerasan 9, dan Intan dengan kekerasan yang sempurna yaitu 10. Orang awan menyebut Topaz termasuk dalam akik. Sebenarnya akik itu sendiri berasal dari kata agate atau batu agate.
Adanya tekanan atau tempaan yang tinggi, suhu yang tinggi, waktu yang lama, serta penyusupan unsur – unsur lain, sebuah batuan bisa berubah. Sebenarnya apapun bentuk batuan jika kita dapat mengenali, menggali, memahami, mengasah serta mengetahui kemanfaatannya maka akan didapat nilai lebih dari sebuah batuan. Dari sinilah kita bisa mengambil pelajaran bahwa batu saja bisa mengalami perubahan apalagi dengan manusia. Dengan tempaan yang besar dan waktu yang lama mungkin manusia juga dapat berubah tergantung lingkungan yang mempengaruhinya. Jika perubahan itu didukung oleh lingkungan yang positif maka dapat berubah menjadi bagus. Namun jika lingkungan itu negatif mungkin juga manusia dapat berubah menjadi buruk.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar