Surat kecil untuk nahkoda
Surat kecil untuk nahkoda
Kami adalah pelayar-pelayar yang tangguh. Sudah sering kami berlayar tanpa nahkoda.
Dilautan lepas. sering kami terombang-ambing, ditengahnya badai tanpa arah. Meski perahu tetap masih berjalan, entah menuju arah mana. Terkadang kami lupa dermaga mana yang akan kami dituju.
Ditengah samudra
Terkadang kami seperti anak ayam yang kehilangan induknya, tak tahu mesti bertanya pada siapa, atau berkeluh kesah tentang hari ini, atau bercerita tentang senja yang tak kunjung datang saat tertutup kabut.
Tiba-tiba engkau datang, bak hujan di musim kemarau. Menyirami hati-hati kami yang gersang.
Menyuburkan pikiran pikiran kami yang hampir membatu.
Bersamamu, Kami seperti membangun perahu yang baru. Berlayar menuju dermaga yang nyata. Berlayar ke arah yang memang seharusnya kita tuju.
Tetapi, sekejap saja cerita indah itu.
kemudian Kau akan pergi, sementara dermaga yang kita tuju masih teramat jauh.
Dermaga yang cantik, yang sering kau ceritakan pada kami. Yang ketika sore menjelang, senja Disana begitu indah. bercampur pelangi yang mengelilinginya, Serta burung-burung yang terbang bebas diantara lukisan senja dan pelangi.
Sebenarnya, kami ingin mencapai dermaga itu bersamamu. Merayakan pelayaran kita
Dengan secangkir kopi bersama indahnya lukisan senja kala sore di dermaga itu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar