Sepenggal kisah usang yang belum selesai
Memulai dari nol itulah tujuan ku, bagai mana tidak harus dari nol semua pertahanan ku seolah runtuh karena badai prahara rumah tangga yang sangat dramatis jika di jadikan sinetron TV. Tapi itulah kehidupan, aku tak bisa terus menerus menyalahkan takdir karena sku yakin bahwa rencana Allah jauh lebih dahsyat dan pastinya yang terbaik untuk ku.
Setelah semua urusan ku selesai aku mencoba membereskan semua isi rumah dari virus mantan. Aku bongkar lemari album ku satu persatu, anak ku membuka album itu dan sesekali menanyakan foto yg ada di album bahkan meminta ku untuk menceritakan kisahnya.
Semua virus mantan siap untuk di musnahkan, bagian yang memusnahkan adalah anak laki laki ku mereka berdua sengaja membuat tungku di halaman rumah. Steril sudah rumah ku tepatnya rumah warisan bapaku ini dari virus virus mantan.
Acara bersih bersih dan beres beres rumah selesai akhirnya, aku dan anak anak bisa istirahat dan bersantai. Kringgggg....bunyi telpon rumah membuyarkan percakapan aku dan anak anak ternyata disebrang sama ada mimih ibu ku, beliau meminta aku dan anak anak untuk ke rumahnya karena ada acara kumpul keluarga besar dari bandung. Bersiap siap sebentar lalu berangkat..
Wah benar saja rumah mimih begituh ramai keluarga besar dari bandung baru tiba ternyata. Anak anak aku kumpulkan di lantai dua rumah mimih, aku siapkan semua peralatan permainan mereka supaya mereka betah di sana. Lantai dua adalah kamar ku dan adik adik ku pada saat kami belum berkeluarga.
Aku kembali ke bawah menyiapkan makan malam untuk keluarga besar dan tiba tiba ponakan ku dari lantai dua memanggilku, mereka ingin aku menemani mereka untuk bermain, baiklah jawab ku tiba di atas anak dan ponakan ku semuanya tertawa, aku sempet bingung waduh kenapa mereka dalam batin ku. Aku dekati mereka dan mereka bilang ua ini siapa? Sambil tertawa tawa mereka merajuk pada ku untuk menceritakan kisah nya.
Aku amati foto usang itu terdiam dan menciba mengingat kisahnyasambil tersenyum aku ceritakan kisahku. Bahwa dia adalah orang yg begituh mencintai ku, orang yg begituh menghargai ku dan dia selalu menginginkan ku untuk bahagia meskipun pada akhirnya dia terluka karena aku tinggalkan.
Anak dan ponakan ku mulai berdebat kenapa aku tidak dengannya, dengan santai aku bilang kalau aku dengan dia tentunya tidak akan ada zaidan, khansa dan zaki.
Aku bersyukur hubungan dengan dia masih terjalin baik sampai saat ini, aku dan dia selalu saling memotivasi dan mendukung, saling mengingatkan dan saling menghibur seperti janji aku dan dia yang dituliskan dalam sebuah botol dan dilempar ke laut bahwa cinta itu tidak selamanya harus memiliki, persahabatan jauh lebih indah dari sekedar ikatan sebagai pacar.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar