Eka Listiawati Sutisna

Hai...saya adalah seorang guru ekonomi di SMAN 7 Tangerang Selatan, lahir dari pasangan suami istri Sutisna Sugiana dengan Patmawati Sri Herianti, saya anak per...

Selengkapnya
Navigasi Web
Selepas berpisah
Selepas berpisah

Selepas berpisah

Setelah sekian tahun tak pernah ada komunikasi, aku terbangun dari tidurku karena tiba tiba bermimpi tentang keluarga ku. Keluarga yang kutinggalkan tepatnya. Perasaan ku tidak menentu ada gelusah menyelimuti hati ku, entah mengapa aku mengingat kembali kejadian itu. Aku mulai membuka akun yang sudah lsma ku tutup dan kutemukan beberapa tulisan, tulusan dari dia...yang kutinggalkan karena keegoisan dan kebencian ku.

"Hai...yah ...apa kabar?...mamah yakin ayah suatu saat buka akun ini...

apa yang ayah rasakan sekarang...bahagia kah?

Sudah sejauh mana ayah melangkah meninggalkan kami....di saat ayah tau mamah menggantungkan hidup sama ayah justru ayah pergi tanpa menafkahi anak2. Melepaskan tanggung jawab sebagai ayah dan membiarkan mereka tersiksa....terimakasih ayah...kejadiaan ini sudah mendidik mereka untuk lebih bertanggung jawab dan mengasihi...tanpa disangka mereka saling melindungi satu sama lain...saling berbagi dan saling menghibur, 2x ayah tinggalkan keluarga ini di hari idhul adha....entah untuk alasan apa?...

Pergi dengan membawa yg seharusnya ditinggalkan demi anak2...yah buat apa ayah bawa kunci motor...kan ayah tau motor itu dipake anaknya...kartu bpsj dibawa...buat apa...apa ayah tidak perpikir jika suatu hari anak2 itu sakit dan butuh perawatan....ayah lupa bagaimana kita mengharapkan mereka ada...ayah juga lupa bagaimana perjuangan mamah melahirkan mereka...

...mobil...kenapa ayah bawa?...itu bukan milik ayah...kita pernah bahas masalah ini...semua yg kita punya itu buat anak...buat apa ayah bawa...jalan - jalan kah?..sumpah demi allah mamah ga rela dunia akhirat mobil itu dipake mesum..." aku tertunduk lesu membaca pesan itu...yang aku yakini aku pergi karena kesalahan dia...dia yang membuat aku pergi...semua karena dia...lalu kulanjutkan membaca pesan dihari berikutnya....

"Terimakasih yah...ayah sudah memutus komunikasi dengan kami...sehingga kami semakin erat karna takut kehilangan satu sama lain....sekarang kami justru selalu komunimasi ...

Seandainya memang jalannya harus seperti ini...kenapa ayah lari dari kenyataan...selesaikanlah...karena sekarang bukan lagi masalah kita ber 2...tapi mereka sudah tersakiti...jika ayah selalu menuntut dihormati anak2....apa cara ini yang bisa menjadikan mereka hormat?...anak2 cuma korban...karena kita orang tuanya tidak becus didik meteka..." Aku mulai tersungkur dipojok lemari kuyakinkah hati apakah benar karena mereka aku pergi atau karena keegoisan hati ku yang memang sudah berpaling, aku berpaling dari keluarga ku karena aku menerima kenyaman dengan perempuan itu....salah mantan istri ku atau aku sendirilah yang bersalah....tidak...bukan aku yang salah...itu kesalahsn mantan istriku yang tidak mau seperti yang aku pinta...batin ini meronta dan mencari pembenaran, kulanjutkan dengan pesan hari lainnya...

"Sampai kapan ayah akan pergi? Apa tidak ada cara lain untuk kita bisa memperbaiki semua ini?....apa semua harapan tentang masa depan bersama anak anak sudah tidak ada?...apa perjuangan kita membangun rumah tangga ini tudak ada artinya lagi?...semua keputusannya ada di ayah..." hmmm aku memang telah memutuskan untuk meninggalkannya setelah 16tahun berumahtangga....aku ingin bahagia...dan bahagia ku bersama perempuan yang menjadi selingkuhanku. Tapi apa benar saat ini aku bahagia....batinku terus meronta mencari jawaban dari apa yang sudah terjadi...ku alihkan lagi pandanganku pada pesannya..

"Terimakasih...sudah memberikan 3 pelindung yg bisa diandalkan dan insya allah akan menjadi pelindung mamah didunia dan akhirat

Terimakasih atas semua kenangan indah yang pernah kita lalui

Terimakasih atas semua perjuangan yang pernah kita jalani

....dimanapun ayah sekarang tolong berikan kami penjelasan....bukan untuk mamah tapi untuk anak anak...jangan sampai kita sama sama nyesal telah menjerumuskan mereka ke dalam perasaan yang tidak nyaman...bantu mereka untuk menata hati dan perasaannya supaya perkembangan jiwa mereka tidak terganggu...semoga ayah masih punya rasa sayang untuk mereka"....tergambar bayangan mereka...aku merindukannya...tapi hari terakhir kulihat mereka, mata itu penuh kebencian ...pandangannya penuh penolakan dan sorot mata tajamnya penuh dendam....masihkah ini salah mantan istriku...atau aku yang menyebakan itu semua ...cinta yang harusnya kunikmati menjadi benci berkepanjangan dari anak anakku...perang batinku terus berlangsung, pandanganku beralih pada pesan berikutnya..

"Sudah jauhkah ayah meninggalkan kami? Sudah terlalu lama ayah pergi meninggalkan luka,....mungkin ayah lupa dengan apa yang telah kita bina dan perjuangkan demi kebersamaan kita...mereka 3 buah cinta yang seharusnya kita bimbing bersama haruskah tergantikan dengan yg lain?...jika kita masih ditakdirkan bersama semoga kita tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menjadi orang tua yang sempurna bagi mereka ber 3"...aku terlambat membacanya...aku tak mempedulikan itu...aku hanya merasa benci ....entah kenapa aku hanya melihat semua keburukannya sampai aku benar benar pergi....semya sudah terjadi, aku baca lagi pesannya..

"Tapi sayangnya sudah tergantikan dgn janda beranak 2...wkwkwkwk...sudah jauhkah ayah melangkah? Yakin ga kenal?...pembohong...dia yg nyusulin ayah ke cinere kan...

Inget yah....mamah ga rela lahir bathin dunia akhirat....apa yg udah ayah nikmati dari hasil jerih payah mamah akan jadi haram buat ayah....mamah sumpah demi allah tudak rela ayah perlakukan seperti ini...ayah akan nyesel seumur hidup ayah demi allah mamah bersumpah"....itu pesan terakhirnya dan tidak pernah ada pesan aoapun lagi, semua foto kebersamaan bersamaku telah dihapusnya...batinku berontak yang salah tetap dia ...seandai nya dia menuruti apa mauku, aku tidak akan pergi......sisi baikku muncul....tapi kenapa aku pergi dengan membawa semua harta anak anak ku....jelas jelas mantan istri ku dan keluarganyalah yang menopang kehiduoan kami selama ini, tapi tanpa itu semua mungkin aku tidak bisa mendapatkan perempuan yang aku mau....terselip rasa bersalah tapi egoku lebih besar....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post