Eka Listiawati Sutisna

Hai...saya adalah seorang guru ekonomi di SMAN 7 Tangerang Selatan, lahir dari pasangan suami istri Sutisna Sugiana dengan Patmawati Sri Herianti, saya anak per...

Selengkapnya
Navigasi Web
Maut
Maut

Maut

Kehidupan berjalan seperti biasa, tak ada firasat atau pun pertanda bahwa akan ada yang pergi. Grup - grup di hp nya masih ramai dengan percakapan tentang kekoyolan kekoyolan dalam menghadapi situasi pandemi covid-19 yang terjadi di negeri ini, cerita cerita tentang rencana rencana yang berantakan dan merencanskan kembali sumua agenda kegiatannya, cerita cerita tentang kerinduan bertemu dan bertatap muka langsung supaya bisa bercengkrama dibawah pohon mangga di depan pagar sekolah, yach semua grup memang sangat sibuk dengan tema perbincsngannya masing masing.

Hari itu kaka terlihat gelisah, bolak balik sambil memboyong laptopnya mencari tempat yang bisa menjangkau singal internet, bagaikan setrikaan kaka mondar mandir dan akhirnya pasrah, dengan muka ditekuk tiga kaka mulai berkomat kamit memuntahkan semua kekesalannya, kaka nya merasa kesal karena setelah berhari hari mengikuti daring pada akhirnya perjuangan untuk memperoleh sertifikat kandas sudah hanya gara gara dihari terakhir jadi korban ngambeknya jaringan internet.

"Hmmm....selesai tanpa hasil....ya sudahlah" kaka hanya bisa tersrnyum kecut, kecewa, sedih, marah semuanya campur aduk, kaka mulai merapihkan laptop beserta atributnya, mendadak mood nya terjun bebas tidak ada keinginan untuk memulai mengerjakan pekerjaan yang lain dan memutuskan untuk pulang.

Sampai di rumah suasana hatinya masih enggan untuk bersinergi menyelesaikan banyak pekerjaan, kaka hanya leyeh leyeh ditempat tidur dan seseksli membaca chat dari grup yang ada di hp nya. Sempat tertidur sampai akhirnya kaka memperoleh kabar bahwa rekan kerjanya telah pergi. Kaka terduduk ditepi tempat tidur, masih dalam keadaan tidak percaya kaka mencoba klarifikasi berita duka itu dan memang itu yang terjadi sahabatnya telah pergi, dengan berlinang air mata kaka menjawab chat di grup yang menanyakan kebenaran kabar duka tersebut. Kaka menghubungi tim kerjanya untuk menyampaikan kabar tersebut, kabar kepergian yang tiba tiba membuat kami seolah tak percaya rasanya baru kemarin kami kumpul masih saling bersenda gurau, hari ini kami benar benar telah ditinggalkan.

Semua kenangan tergambar kembali, ternyata sudah banyak orang orang yang pergi, maut menjadi pemisah kebersamaan, semoga mendapatkan tempat terbaik di surganya Allah, semua kesalahan dan dosa diampuni, semua amal ibadah diterima, Allah lebih sayang mereka.

Kaka masih terdiam, kabar duka bukan hanya membuatka sedih karena telah ditingalkan teman, rekan, sahabat yang selalu membantu dan berbagi dengannya tapi juga mengingatkan dirinya jika maut menjemput apa yang sudah dipersispkan?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post