Tidak pernah ada yang menginginkan jika pernikahan itu kandas, tidak pernah ada juga yang berharap bisa menikah ber kali kali, semua orang pasti bercita cita menikah sekali seumur hidup, begitupun dengan wati dan anto, namun takdir mengharuskan mereka melewati jalan berliku.

Kisah cinta wati dan anto berawal dari kisah putih abu, mereka satu almamater meskipun beda angkatan, anto adalah cinta pertama wati tapi orang tua wati tidak pernah merestui itu, perbedaan latar belakang dan ekonomi menjadikan pemicu hubungan itu harus berakhir, anto cukup tau diri untuk tidak memaksakan keinginannya mempertahankan cinta wati dan memutuskan untuk menjauh tanpa kabar.

Wati teramat frustasi karena kehilangan anto, hari harinya terasa sunyi seolah olah kehidupannya berakhir, orang tua wati mulai cemas dengsn keadaan anaknya sehingga mereka melakukan berbagai cara supaya wati mau membuka hati untuk laki laki lain selain anto.

Perjodohan antara wati dan gama berlangsung singkat, wati menerima gama untuk dijadikan suami, gama adalah laki laki yang dipilihkan orang tuanya untuk wati, gama bekerja bersama ibunya wati di salah satu instsnsi pemerintah, mungkin atas dasar itulah orang tuanya meninta wati untuk mau menikah dengan gama.

Pernikahan tanpa cinta selalu meninggalkan masalah, namun bukan karena itu wati pada akhirnya menggugat cerai suami melainkan karena sang suami sering melakukan KDRT, di malam pertama menikah wati sudah menerima perlakuan tidak menyenangkan, entah karena apa suaminya selalu menyakiti wati sebelum melakukan hubungan suami istri, wati masih berusaha bertahan sampai mereka dikaruniai anak laki laki pertama, namun perlakuan suaminya semakin kasar dan wati mengambil keputusan untuk pergi dari rumah.

Perceraian sudah diurus, wati menjadi single parent untuk anak semata wayangnya dan kembali tinggal di rumah orang tuanya. Setelah lama menjanda wati kembali menjalin hubungan dengan teman sekantornya, semua terlihat sempurna namun wati kembali harus menelan pil pahin dari pernikahannya, laki laki yang jadi suami ke duanya adalah laki laki penyuka sesama jenis dan pernikahan itu hanyalah kedok untuk kepentingan status. Wati mengetahui semua itu pada malam pertama karena sang suami merasa jijik melihat wati membuka pakaiannya di hadapan suami dan selanjutnya suami sibuk dengan pasangan laki lskinya tanpa pernah menyentuh wati, wati meminta cerai tapi suaminya memohon untuk tidak mengakhiri pernikahannya, secara materi semya serba berlebih apapun yang diminta pasti akan terpenuhi, tapi wati tetap pada pendiriannya untuk bercerai.

Dua kali bercerai bukanlah hal yang membanggakan, wati merasa gagal dan gagal lagi dan berpikir tudak mau lagi untuk menikah, tapi takdir berkata lain, dalam kesendiriannta wati dipertemukan kembali dengan anto, setelah 30 tahun tidak bertemu mereka dipertemukan dalam kegiatan reuni, debaran cinta masa lalu kembali muncul, rasa yang tersimpan mulai merasuki jiwa, kebekuan hati mulai mencair.

Awal pertemuan itu menjadi langkah pertama anto memberanikan diri untuk meminta wati menjadi istrinya, kegagslan rumsh tangga anto dan wati menjadi pembelajaran untuk mereka berdua, ujuan terselut bagi anto adalah menghadapi keluarga wati, meminta izin dan restu supaya mereka bisa syah menjadi suami istri. Dengan proses yang panjang akhirnya kekuatan cinta menyatukan mereka berdua dalam mahligai pernikahan.