Keysa namaku bekerja sebagai karyawati disebuah kantor yang berada di Sudirman. Aku termasuk orang yg beruntung karena karier ku lumayan bagus tapi mungkin satu kekurangan ku sampai saat ini aku masih sendiri. Bukan tanpa sebab aku memutuskan sendiri jujur aku masih takut untuk memulai karena masa lalu yang menyakitkan. Aku dihianati pacar ku pada saat menjelang pernikahan dan semua rencana menuju hari H itu batal.

Kejadian itu sudah lama berlalu dan aku sudah baik baik saja, aku menikmati kebebasan ku, aku begituh menikmati kehidupan ku saat ini, aku yang dulu terkekang bisa menemukan dunia baru bertualang menikmati indahnya alam, bekawan dengan banyak orang...oh betapa indahnya dunia ini.

Brakkk....suara keras pukulan meja menyadarkan aku dari lamunan, sambil tersenyum orang yang berada tepat didepan ku menggoda dan aku terpaksa pasang muka cemberut supaya dia benar benar merasa bersalah telah mengagetkan ku.

Dialah Bram yang selalu ada disetiap fase kehudupan ku, aku ingat betul dulu kalau dia selalu meledek aku gara2 antar jemput dan selalu sun tangan dengan calon suami ku yang tidak jadi itu. Di depan pintu dia selalu menyambul ku dengan menjulurkan tangannya minta untuk disun tangan dan aku selalu bilang jadi calon suami ku dulu baru aku mau sun tangan.

Bram bekerja di perusahaan yg berbeda dengan ku tapi gedung kantor kami berada di satu kawasan yang sama, makanya kami kerap kali menghabiskan waktu bersama disela sela kesibukan bekerja. Yang berbeda dari bram jika dibandingkan dengan laki laki lain bram begitu sabar menghadapi ku dia bisa membuat aku nyaman dan dia teramat sangat menghargai ku tapi dia tegas dengan komitmennya. Karena itulah aku memutuskan untuk bersamanya.

Selama tiga tahun bram dengan setia mendampingi ku sampai pada akhirnya kita berkomitmen untuk bersama dalam ikatan janji suci pernikahan. Dia melamar ku di sebuah mall dengan membawa aku langsung ke toko perhiasan. Dia membiarkan aku memilih cincin tunangan kami dan menuliskan kata cinta sejati.

Bram sosok berwibawa memiliki karier yang bagus jabatannyapun lebih tinggi dari ku dan yang pasti dia memberikan banyak cinta untuk ku. Dengan bram aku merasa dicintai karena dialah aku bisa menjadi seperti ini. Perhatian perhatian kecil yang dia berikan pada ku setiap saat membangun pondasi cinta itu lebih kuat. Rasa sakit hati ku pada masa lalu mulai terkikis kepergiannya menjadikan rasa syukur yang luar biasa karena aku tidak terjerumus dalam ikatan perkawinan dengan seorang bajingan. Hadiah terindah dari masalalu ku yg menyakitkan adalah bram laki laki yang menjadi imam ku yang selalu membawa kearah kebaikan yang mencukupkan ku dalam materi dan yang membahagiakanku lahir batin. Sekarang aku benar benar menjadi wanita sejadi yang dicintai oleh laki laki yang memberikanku buah cinta.