Ruang piket masih sepi, rupanya belum ada satu orang pun tim piket kamis ada di sana, Meyka melihat jam tangannya..."oh masih jam 6.10 ternyata" sambil menuluskan agenda dia berguman sendiri, satu persatu agenda kelas dia serahkan pada siswa yang lewat di depannya.

Jam sudah menunjukan pukul 6.30 barulah satu persatu tim piket ksmis berdatangan dan kompak bilang " maaf bu....macet didepan dan hujsn pula" meyka hanya tersenyum sambil beranjak pindah ke dopa yang ada di ruang piket, tugas dia sudah beres di meja piket itu dan memberikan kesempatan pada tim yang lain untuk memulai pekerjaannya.

Meyka santai di sopa sambil membaca koran pagi sampai tidak melihat ada yang datang dan ternyata sudah banyak orang yang bersantai di sopa itu. " ada berita apa bu?" Pa abi bertanya pada meyka, dengsn aga terkejut meuka memjawab "mmm....kdrt pa...istri jadi korban gara gara si suami mau kawin lagi" tanpa diduga empat bapak bapak yang berada di dekat meyka tertawa, dengan krpolisannya meyka bertanya " apanya yang lucu?" Pa leman menjawab pertsnyaan meyka masih dalam keadaan tertawa " wkwkwk....nada dan mimik ibu yang bikin kita ketawa....ko kayanya dendam banget sich bu...." meyka langsung gas pol " ya iyalah...emang laki-laki mah begituh....baik cuma pas ada maunya...giliran udah ada yg baru yang lamanya disingkirkan" masih dengan nada berapi api meyka menceritakan contoh kongkrit yang dialaminya.

Perbincangan semakin sengit karena meyka didukung tim ibu ibu, ada meli dan kay yang saling menjatuhkan tim bapak bapak, meyka menyimak srmua perdebatan tim bapak bapak dan tim ibu ibu itu, sampai pada akhir kesepakatan bahwa ada 3 syarat poligami yakni kemauan, keberanian dan kemampuan jika ketiga syarat itu terpenuhi pasti tidak akan ada yang merasa tersakiti, karena semua kewajiban suami terpenuhi.