Pecel makanan salad Indonesia. Penuh gizi. Beragam sayuran ditabur bumbu kacang gurih pedas. Hmm nikmatnya tiada duanya. Foto diatas salah satu tempat favorit Saya mecel ria di dekat tempat praktik Waru Sidoarjo. Untuk sementara rasanya tidak ada lawan. Lapar ya. Ayo Saya ajak mecel ria. Pagi buka sampai malam. Sekali lagi rasanya mengukir prestasi.

Rawon makanan saingan Soto. Rawon makanan kas Surabaya. Sejak masa kecil Saya sudah akrab dengan makanan ini. Ayo ke Surabaya ! Saya ajak ngerawon. Saya punya tempat ngerawon idola. Rasanya menjadi juara umum.

Ingat banget kedua makanan ini banyak hadir di pulau Jawa bahkan sudah menjadi salah satu menu makanan asli Indonesia.

Jaman dulu tahun 1970 an, saat masa kecil kala ditinggal di Surabaya. Rawon hanya hadir di pagi hari. Menu makan pagi. Kita harus mengantri membeli rawon. Bersama tempat yang kas dengan panci besar ditaruh di sebuah pikulan. Pikulan itu sebelah nya ada tempat untuk nasi, piring-piring , kerupuk udang, sambal, dan tempat cuci piring. Ingat sekali Saya antri di daerah rumah Mbah putri Saya di wilayah Peneleh Surabaya. Cukup panjang antriannya demi rawon idola.

Lain dengan pecel kala masih kelas Sekolah Dasar Saya rutin membeli untuk makan pagi . Jam 5.30 harus antri ria di lokasi yang cukup jauh dari rumah di Karang Rejo Wonokromo. Pecel Pak Budi rasa enak . Rasa pecel yang tidak pernah lupa. Porsi sepiring saat kecil habis tanpa bekas. Hihi jadi malu Saya.

Jika Anda Saya tanya suka pecel apa rawon ? Anda pilih mana ? Anda biasanya bingung karena keduanya favorit.

Kebingungan Anda terjawab dengan bukti hadirnya pecel bersama rawon. Sepuluh tahun yang lalu Saya mencobanya di area Surabaya. Kala itu tempat ini ramai sekali. Buka sampai pagi dini hari. Bercampur dengan rasa khas. Nikmat ?

Anda harus merasakan sendiri. Silakan .

Pecel melawan rawon ? Sandingkan saja sebagai kawan. Pecel berkawan dengan rawon.

Selamat menikmati

Maaf malam malam posting makanan semoga tidak menghancurkan diet. Isi tulisan mengandung bujuk rayu.

Grand Rose , 6 Juni 2021

Eka Andrijan Novianto

#Tantangan Menulis Hari ke -106