Makhluk hidup bertumbuh sebab adanya energi. Energi hasil dari metabolisme dalam tubuh makhluk hidup  termasuk hewan ikan. Kolam bioflok metode terbaik beternak ikan lele dan nila. Untuk sementara tdak ada sistem lain yang mengalahkan ini.

 Bioflok merekayasa kolam sebagai lingkungan kehidupan ikan dengan  mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikroorganisme yang secara langsung dapat mengubah senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari kabon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen. Senyawa organik itu sisa pakan dan kotoran ikan. Senyawa organik berupa amoniak oleh bakteri hererotop (probiotik) diubah menjadi senyawa anorganik.

Ekosistem yang baik akan membentuk bakteri, algar, zooplankton dan fitoplankton. Bagus untuk makanan tambahan ikan .

Amoniak (NH3)  didalam air kolam yang berlebihan menyebabkan ikan keracunan , akibatnya mengganggu pertumbuhan bahkan bisa mati. Hasil penguraian Amoniak adalah didapatkan lagi senyawa anorganik berupa kadar Nitrogen yang membantu membentuk protein untuk kehidupan ikan. Energi dan bahan makanan yang diberikan secara rutin tiap hari membantu ikan-ikan menjadi bertumbuh besar dan sehat. 

Ikan bertumbuh akan bertambah besar tulang dan dagingnya. Ikan diharapkan mencapai pertumbuhan optimal. Jika selesai bertumbuh maka dilakukan panen. 

Kebutuhan nutrisi ikan dan lingkungan pendukung harus seimbang. Kepadatan ikan berpengaruh terhadap keseimbangan lingkungan. Untuk ikan Nila kepadatan 100-150 ekor/M3. 

Pemeliharaan kolam sistem bioflok harus memperhatikan kualitas air. Pengukuran dilakukan secara rutin seminggu sampai dua Minggu sekali bahkan kurang. Pendeteksian ikan sehat hal yang penting dilakukan. Peternak harus mampu memahami ikan yang sehat dan kurang sehat. Nanti ada bahasan tersendiri tentang ikan sehat dan kurang sehat sekaligus dibahas berkurang nya kualitas air . Parameter pengukuran kualitas air meliputi pengukuran kadar oksigen, PH, TDS dan kadar nitrat.