Mereka Tetap Satu Rasa
Rumah bukan lagi tempat di mana kita tinggal,
tapi rumah juga tempat kita pernah singgah.
Denting jam menunjukkan pukul 00.55 WIB. Terdengar suara gawai memecahkan malam. Kabar yang seharusnya tidak ingin didengar tapi itulah kehidupan, kita tinggal menunggu giliran.
...
Lagi-lagi ini membuatnya tak bisa melelapkan matanya, dan tak bisa berbuat apa-apa. Bagaimanapun mereka tetap satu rasa, bagian dari perjalanan semua.
...
Dia balikkan memori yang ada, tergambar jelas sosok yang telah tiada. Sosok yag membuatya banyak belajar, bagaimana bermasyarakat dan membentuk diri dalam rumah yang tak pernah ia singgahi sebelumnya.
Kini, rumah itu semakin kokoh tapi tidak dengannya. Ia seakan tak kuat lagi menahan kehendakNya.
Jambi, 12/7/21
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap surantap Buk. Ditunggu kisah seru berikutnya. Sukses selalu
Siap. Terima kasih pak
Siap. Terima kasih pak
Mantap
Siap. Terima kasih pak