Ibu ku
Dalam hidup ini, seringkali kita dikekang oleh permasalahan-permasalahan yang kadang membuat kita justru terperangkap dengan kebimbangan dengan diri kita sendiri. Pada saat-saat itu, kita mencoba menutup pintu kita terhadap semua orang yang mencoba untuk memasuki hati yang sedang rapuh itu, termasuk dia yang dengan susah payah telah mendampingi kita apapun itu yang terjadi, dia yang rela berkorban bagi kesenangan kita, dia yang tidak akan pernah meninggalkan sisi kita, dan dia yang tidak mengenal batas pada saat mencintai kita.
Ibu kita yang membawa kita di dalam rahimnya selama 9 bulan tanpa meminta imbalan balik memang sungguh-sungguh malaikat yang dikirimkan Tuhan untuk menjaga kita dari segala keterpurukan hidup yang terkadang kita abaikan kebaikannya. Oleh sebab itu, pada artikel ini, penulis akan mengungkapkan apa yang sebenarnya ada dalam benak seorang ibu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ceritanya. Sukses selalu. Salam literasi
Karya bagus...sukses selalu sahabat...
Makasih