Waduh, Gigi Patah Jelang Lebaran
Waduh, Gigi Patah Jelang Lebaran
Oleh : Efrie Leistarie
Jangan sakit saat Covid 19 ya. Begitulah pesan yang paling banyak beredar. Qadarullah, pas tadi sahur saya kedapatan musibah. Salah satu gigi depan saya patah. Waah sedih banget rasanya. Nyesek banget. Ga tau mau bilang apa. Kondisi saat ini ga memungkinkan untuk berobat di klinik. Seketika saat selesai sahur di hari terakhir membuat saya hilang mood. Tak ingin keluar, tak ingin masak. Tak ingin bergerak dari atas kasur.
Langsung kutanyai teman-teman yang barangkali mengetahui klinik yang buka. Syukurlah ada teman yang memberikan informasi klinik yang buka. Kebetulan yang dinas di tempat tersebut juga adik kelas. Kuhubungilah pagi tadi. Rasanya berharap sangat akan datangnya informasi baik. Tak lama selang waktu pagi datang, ku terima jawaban dari kawan. Kabar dimana kliniknya tak buka untuk pasien baru. Ya Allah.. belum jodohku ternyata. Masih kucari informasi dimana klinik yang masih buka. Masih tak dapati juga informasinya. Hmmm.. sedih dan ingin menjerit.
Hari makin siang menunjukkan pukul 10an. Ayah Aufa memintaku coba telpon saja dulu klinik-klinik yang ada di kisaran Rawalumbu. Nyatanya tetap saja tak ada jawaban. Ada klinik praktek buka tapi hanya untuk cabut. Tidak untuk menambal. Prosedural menambal membutuhkan alat yang khusus. Aah dimana ya bisa kudapati klinik itu. Ku cari lagi di google. Lalu ku telponlah nomor satu persatu. Ada satu klinik yang menjawab. Alhamdulillah masih rezeqi saya.kusampaikan keluhanku. Lalu dibalasnya aku dengan nomor antrian. Dimintanya saya nomor telepon yang bisa terhubung untuk konfirmasi ulang. Waaah rasanya senang dan bahagia sekali. Insyaa Allah gigiku akan kembali normal.
Bakda sholat dzuhur Ayah Aufa mengantarkanku ke klinik yang dimaksud. Walau jadwalnya jam 15.00, kami berangkat pukul 13.00. Hal ini karena agar tak terlalu sore. Tak sulit mencari klinik Axel Dental. Sesampainya di klinik ternyata memang sesuai dengan jadwal. Ya sudah kami pun menunggu sambil keliling kota Bekasi. Jalanan lenggang sekali. Setelah selesai muter-muter di jalan, kami kembali. Waah. Ternyata jadwalnya dimajukan 30 menit. Alhamdulillah berarti ga nunggu lama.
Petugas kesehatan dan dokter ternyata menggunakan APD. Lengkap sekali. Hmm rasanya benar akan pesan jangan sakit saat Covid 19. Benar-benar ribet. Saya diminta mengisi surat keterangan akan bepergian terakhir. Usai mendaftar, saya pun diarahkan untuk masak ke ruangan. Tak terbayang bagaimana gerahnya para dokter dan tenaga medis menjalani pengobatan.
Selama 60 menit penyelesaian pengerjaan tambal gigi. Dokternya sangat ramah. Dokter berpesan agar perawatan gigi lainnya dilakukan saat Covid 19 usai. Yeey.. Alhamdulillah gigi baru telah terpasang. Ayo jaga kesehatan. Jangan sakit saat ini.
Rawalumbu, 23 Mei 2020
#TantanganGurusiana
#Harike73
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah ada gigi baru ya bu.
Iya baru giginya heheheh