Makan bersama 'Lazy Susan'
Makan bersama Lazy Susan
Pada hari pertama kami datang ke Liuzhou, kami dijamu makan siang, jamuan penghormatan kepada tamu.
Makanan disajikan di atas meja bundar berdiameter sekitar 2 meter, di tengahnya terdapat papan bundar yang bisa diputar. Ternyata meja seperti ini disebut Lazy Susan atau dumb waiter ( pelayan bisu).
Lazy Susan ini banyak ditemukan di restoran Tiongkok, di Indonesia pun di restoran Tionghoa atau peranakan sering kita jumpai. Dalam benak saya, meja ini identik dengan budaya makan Tiongkok. Namun ketika saya googling , ternyata meja ini tidak berasal dari budaya asli Tiongkok.
Katanya meja bundar ini diciptakan oleh Presiden AS Thomas Jefferson pada abad ke 18 untuk anaknya bernama Susan. Susan sering tidak kebagian makanan, karena ketika piring lauk dioper terakhir kepadanya, semua lauk sudah habis, sehingga susan hanya makan sedikit. Selain di Amerika , meja ini digunakan juga di negara-negara Eropa dengan tujuan menghemat biaya pelayan.
Pengalaman makan pertama bersama Si Lazy Susan, menjadi bahan guyonan sampai kami pulang ke Bandung. Menu pertama, appertizer atau makanan pembuka. Ada sejenis akar-akaran, dumpling, dimsum, sop tofu dalam ukuran keci-kecil. Sajian kedua dan seterusnya adalah main course atau menu utama, terdiri atas berbagai masakan berbahan bebek, ayam, ikan, udang, kepiting, daging, sayur-sayuran. Si Lazy Susan , berputar sesuai keinginan yang sedang makan. Sebenarnya ada yang kami tunggu-tunggu , yaitu nasi. Kami saling berbisik , mana nasinya? Pucuk dicinta , ulam datang, nasi datang. Cuma , kami jadi saling berpandangan, dimakan dengan apa? Semua lauk pauknya sudah ludes. Nasi datang sebelum makanan penutup, berupa buah-buahan. Hmm, akhirnya kami kekenyangan tanpa nasi.
Ternyata makan pada jamuan penghormatan , bukan kenyang tujuan utamanya. Tapi juga sama dengan rekreasi, menumbuhkan kebahagiaan, menikmati setiap cita rasa masakan dengan tenang, sesuap-demi sesuap. Semua hidangan sebaiknya tercicipi, untuk menyenangkan nyonya rumah, makanya suapnya harus kecil bukan suap besar. Ada 11 menu masakan yang disajikan , termasuk penutup berupa buah-buahan. Jumlah 11 ini merupakan aturan dalam menjamu tamu kehormatan, di sana.
Kota Kembang, 7 Januari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar