Jatuh Cinta Rasa Nano-Nano
Selepas asar, seperti biasa saya tunggu mereka di bawah pohon bugenvil, sambil pura-pura baca. Dua orang siswi mulai mendekat dengan malu-malu. Lisna bertanya, meskipun disikut temannya.
"Bu, Bu ... boleh nanya nggak ? Waktu SMA Ibu udah pacaran belom ?" "Belum ? Lah nggak laku ibu mah ?" Jawab saya. " Ibu bo..oong, masa sih? Mereka nggak percaya. Saya hanya tertawa.
Anak- anak lain mulai mendekat. Lah jadinya mereka duduk di lantai keramik melingkar. Saya duduk di bangku. Kayaknya diskusinya bukan tentang protes kebijakan sekolah , batin saya.
"Emang Kamu dah punya pacar Lis ? " tanya saya. " Siapa di sini yang sudah punya pacar? " Mereka saling tunjuk , sambil tertawa. "Emang boleh gitu Bu ?" Lisna menjawab dengan pertanyaan. " Lhoo ,,, kok nanya ibu, tanya orang tuamu dong" " Wàaah Ibu, mana berani , paling dimarahin " " Dewi nggak boleh pacaran Bu " Asti juga dilarang pacaran dulu, harus belajar"
"Waaah , kamu ..kamu.. hebat ya udah berani jatuh cinta." Saya nunjuk anak -anak yang ditunjuk temannya tadi. "Kalo kalian sudah berani jatuh cinta, harus siap sakit ya" Lanjut saya " Kok Ibu gitu , masa sakit sih ?" Kata mereka hampir bareng. " Kalo jatuh emang nggak sakit? Apalagi jatuhnya dari ketinggian sakit nya mana tahaan." Mereka nyengir, pamer gigi. " Namanya juga jaa...tuuh cinta, kamu harus siap tensoplas, obat merah, apalagi tuh obat luka? Siapkan sebelum kamu jaaatuh ciinta ." Saya menegaskan.
" Jatuh cinta berjuta rasanya " , seorang guru pelatih ekskul bersenandung. Rupanya dia nyimak diskusi kami. Ketika ditanya bagaimana rasanya jatuh cinta, mereka saling bersahutan menyatakan isi hatinya. Takut ketahuan orang tua, takut ditinggalkan, takut pacarnya selingkuh. Bahagia ada yang memperhatikan . Kesal kalau berantem. Sakit hati karena bertepuk sebelah tangan atau diputuskan. Dan rasa cemburu, dan lainnya. Macam-macam jawaban mereka. " Kesimpulannya jatuh cinta itu rasanya nano-nano ya ! " Ujar saya di tengah riuhnya suara mereka. " Udah dulu ya , ntar dilanjutkan , ibu sudah dijemput tuh " Saya mengakhiri diskusi seputar cinta .
“ Ibuuuu belum selesaiiii , besok lanjutkan ya Buuuu…. “
“ Insya Allah , Nak “ Saya meninggalkan mereka
Kotahui 20 Januari 2002
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Nano-nano, rame rasanya hingga mengaduk-aduk jiwa. Salam literasi.
Terima kasih Pak Edi ,salam literasi
cerita yg segar,...
Terima kasih pa Sis
Keren Bun ceritanya
Terimakasih Neng..