Hindari Menyuruh KM
Satuan terkecil manajemen sekolah ada pada tataran yang namanya kelas. Terdiri dari sekelompok siswa, yang dipimpin oleh seorang Ketua Murid ( KM ) dan pendampingnya yaitu wali kelas.Mulai lah siswa belajar demokrasi pada kelompok kecil ini. Kadang dengan cara aklamasi atau pemungutan suara. Ada dua kategori pemilihan calon oleh kelompok siswa ini. Ada yang memilih KM yang mempunyai profil pemimpin atau manajer. Ada juga yang memilih teman yang kelihatannya bersedia memikul tanggung jawab kelompok dalam pengertian mau disuruh-suruh. Mereka mulai melihat sosok ini pada waktu Kegiatan Orientasi Siswa Baru, biasanya.
Apakah profil pemimpin atau profil kacung, sama saja . Belajar menjadi pemimpin akhirnya kandas karena prototipe keduanya itu ujungnya sama hanya belajar menjadi kacung. Apabila kita sebagai guru tanpa sadar,turut berperan memperkuat penokohan ini.
Kelas merupakan wahana strategis bagi siswa-siswa kita untuk belajar berorganisasi. . Wali kelas, guru PKN ,dan guru lainnya mulai membangun kesadaran, ini lah wahana yang baik untuk mendampingi siswa bertumbuh mengenal jati dirinya, mengembangkan kepribadiannya.. Ya ,penerapan nilai-nilai luhur Pancasila, pengembangan karakter dalam tataran implementasi di sinilah tempatnya.
Kelas , anggaplah organisasi yang otonom. Di dalam nya ada siswa sebagai partisipan, dan KM dengan perangkatnya, Bendahara , Sekertaris, dan Seksi-seksi lainnya, Secara sadar bersama-sama membangun visi misinya, sebagai bagian dari organisasi di atasnya, yaitu OSIS dan institusi sekolahnya.
Fenomena yang terjadi belajar berorganisasi di kelas ini, pada umumnya tidak berjalan dengan baik. Sekertaris kadang perannya mengecil menjadi notulis, bendahara yang mengumpulkan uang iuran kelas, KM tugasnya memanggil guru, disuruh mengumpulkan tugas teman-temannya, atau disuruh ini itu. Sebagian besar dari kelompok ini , hampir tidak ada perannya. Kadang malah memperkuat kesan KM sebagai kacung bagi semua.
KM -KM setiap kelas berafiliasi pada Organisasi Intra Sekolah (OSIS). Satu-satunya organisasi yang secara legal formal diperbolehkan ada di setiap sekolah. Lalu bagaimana dengan kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka, PMR, dan klub klub hoby yang lainnya? Ya seharusnya mereka itu berafiliasi ke OSIS sebagai penjabaran dari fungsi dan peran OSIS di sekolah tersebut.
Berat mana Tugas KM dengan tugas Ketua OSIS ? menurut saya, berat KM. Seharusnya.
KM, adalah calon pemimpin atau manajer di masa depan. Tugasnya berat, mereka harus menyatukan perbedaan. Anggota di kelasnya ,terdiri dari berbagai latar belakang, menyandang peran yang berbeda-beda. Pada umumnya siswa juga merupakan anggota dari organisasi lainnya. Mungkin saja KM memimpin Ketua OSIS, Ketua Pramuka, Ketua PMR dan Ketua -ketua klub-klub yang lainnya, kalau kebetulan mereka ada di kelasnya. Untuk bisa menggorganisasikan kelasnya, KM , dituntut tidak egois, rendah hati, bijak, tetapi juga tegas mengambil keputusan. Baik KM, maupun siswa lain yang dipimpinnya, tentu semuanya sama-sama belajar. Belajar menjadi insan Indonesia yang demokratis dan bertanggungjawab. Mereka belajar menjaga akhlak yang mulia, menghargai pimpinan, dan menjadi pimpinan yang dicintai teman sekelasnya.
Guru tentu mempunyai tugas yang berat, mendampingi pemimpin- pemimpin kecil dan warganya, dengan penuh kesadaran. Mereka sedang belajar mengembangkan potensinya menjadi insan yang beriman dan bertakwa , berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggug jawab ( sesuai dengan tujuan pendidikan Indonesia). Di masa depan , muncullah pemimpin-pemimpin yang baik, yang dicintai warganya. Karena mereka sadar akan perannya masing-masing.
Setiap sekolah memiliki berapa rombongan belajar ? Bayangkan kalau dijumlahkan dengan jumlah sekolah di Indonesia. Berapa jumlah calon pemimpin, calon manajer yang baik, yang dihasilkan setiap tahunnya.
Hati-hati Bapak/ Ibu guru, jangan menyuruh KM. tapi bicaralah kepada KM, biar mereka selanjutnya yang mengatur. Kita Tarik ulur dari jauh.
Sumedang 9 Februari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar