Efendi Zarkasi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Multatuli katanya

Sesekali mampirlah di rumahku

Yang kubangun dari reruntuhan hati

Saat puisi-puisi tak lagi menggerakkan hari

Pun senja yang membenamkan matahari

Di negeri yang membesarkan nama 'Multatuli'

Kulukis sedikit kerinduan tentang Pribumi

Yang peduli melebihi 'Multatuli'

Tahukah engkau duhai kawan

'Multatuli' telah numpang tenar atas negeri ini?

Menyajikan bumbu kemiskinan sebagai hidangan

Bagi para penguasa yang cinta retorika

Dan lupa akan janji-janji tentang benderangnya malam

Diliputi cahaya purnama yang mampir meski satu bulan sekali

Kawan....

Rumahku tak jauh dari bisingnya Ibukota negeri ini

Cukup satu langkah kaki saja dari kemakmuran

Yang tak mampu terbeli oleh roman Saidjah Adinda

Yang mereka agungkan sebagai cinta hakiki.

Dan diantara pasir-pasir yang mereka gali

Meski hanya bermodalkan selembar ilusi

Janji-janji tentang perut yang buncit terisi

Dibumbui slogan kemakmuran untuk semua,

Dan mereka yang duduk ongkang-ongkang kaki

Sementara keringat yang bercucuran pada tubuh tubuh pekerja

Adalah harga mahal saat cangkul berubah wujud

Dan sawah-sawah ini tak lagi diinjak kerbau milik ayahnya Saidjah.

Kawan.... Lihatlah betapa beceknya jalan pedati

Yang sesekali menggulingkan pejalan kaki

Atau pengendara yang menjemput mati

Lantaran truk-truk pengangkut harta negeri ini

Berlari mengejar mimpi sambil menumpahkan air mata di jalanan.

Jika saja engkau peduli kawan,

Melebihi Multatuli yang peduli akan tanah negeri ini

Kau bisa saja berjalan sambil mengumandangkan adzan

Pada telinga saudara-saudara kita yang mengeruk tanah

Mendulang pasir

Mengeringkan mata air

Sementara air mata terus mengalir

Mengantarkan rindunya aku tentang negeri

Yang dicintai Multatuli,

Melebihi cintanya para Saidjah

Yang lebih cinta akan dirinya

Atau hanya pada Adinda kekasih hatinya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luarbiasa puisinya pak.Salam sukses

24 Oct
Balas

Terimakasih

24 Oct

Keren ttg Multatuli di bumi Rangkasbitung... Saidjah dan Adinda nya... Salam sukses salam literasi salam kenal....

24 Oct
Balas

Terimakasih. Salam kenal

24 Oct



search

New Post