Pengalaman Mengajar
Pengalaman yang menjengkelkan di sekolah ketika saya mengajar tentang tata bahasa.
Pada saat itu saya memberikan materi tentang konsep jenis kata seperti kata sifat, kata benda, kata kerja dan lain-lain. Saya menjelaskan secara detail konsep tersebut dengan contoh-contoh yang gampang dipahami peserta didik. Namun ada seorang peserta didik yang sibuk dengan kegiatannya sendiri, tidak mendengarkan saya, menganggu teman, menjahili temannya, mengolok-olokkan temannya yang sedang belajar. Dia mengoceh terus menerus. Dia telah ditegur, dan diperingatkan tetap tidak peduli, akan tetapi dia tetap ngoceh dan malah tunjuk tangan untuk bertanya. Tetapi ketika memberikan kesempatan untuk berbicara, malah mengalihkan pembicaraan dengan pertanyaan yang tidak ada kaitannya dengan topik yang sedang dibicarakan.
Saya mencoba untuk bersabar dan memberikan kesempatan pada peserta didik tersebut untuk bertanya dan mengungkapkan pendapatnya. Akan tetapi apa yang dikatakannya membuat suasana kelas ribut. Semua peserta didik tertawa. Saya sangat jengkel dengan ulahnya. Saya kesal dan menyuruh dia keluar dan harus menemui saya setelah pelajaran selesai.
Setelah pelajaran selesai, peserta didik itu mnemui saya dan meminta maaf atas perilakunya. Saya mencoba memahaminya dan berbicara untuk mencari tahu alasan dibalik perilakunya. Dia mengaku bahwa dia merasa tidak tertarik dengan pelajaran tata bahasa dan bosan selama pelajaran berlangsung.
Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa sebagai seorang guru, saya harus memahami bahwa setiap peserta didik memiliki kebutuhan dan minat yang berbeda-beda. Sebagai guru harus bisa menggunakan berbagai metode pembelajaran supaya peserta didik tertarik dan tidak bosan dalam belajar. Saya juga harus sabar dan memahami bahwa ada peserta didik yang mengalami kesulitan dan lambat dalam memahami pelajaran.
Pada kesempatan berikutnya, saya mencoba melakukan pendekatan dengan peserta didik yang sulit memahami pelajaran, dan juga mencoba bagaimana supaya pembelajaran tata bahasa itu lebih menarik dengan memberikan contoh-contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, menggunakan gambar, dan video sebagai media pembelajaran. Saya juga lebih banyak memberikan waktu pada peserta didik untuk berdiskusi dan berbagi pendapat tentang topik yang sedang dibahas. Hasilnya peserta didik lebih terlibat dalam pembelajaran dan lebih mudah memahami konsep tata bahasa.
Dapat disimpulkan bahwa guru selalu mendapat tantangan dalam mengajar. Namun, dengan memahami kebutuhan peserta didik dan mengadaptasi berbagai metode pembelajaran, saya bisa memastikan bahwa pesera didik akan tertarik dengan apa yang disajikan dan akan terlibat dalam pembelajaran.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Bu
Terima kasih Bu Sri Denti
Terima kasih Bu Sri Denti
Terima kasih Bu Sri Denti
Terima kasih Bu Sri Denti
Terima kasih Bu Sri Denti
Terima kasih Bu Sri Denti
Terima kasih Bu Sri Denti
Terima kasih Bu Sri Denti
Terima kasih Bu Sri Denti
Terima kasih Bu Sri Denti
Terima kasih Bu Sri Denti
Terima kasih Bu Sri Denti