Tentang Tanah Itu
Sunyi menyala di tubuh malam.
Pijarkan api kerinduan
yang telah lama padam
pada tanah kelahiran.
Kini, aku datangi kembali tanah itu.
Di sana, masih ada seribu kenangan
yang belum selesai aku baca.
Tentang pohon damar yang setia menjaga tanah.
Tentang laut yang membuat hati terpaut.
Tentang sungai yang merendam batu-batu hitam.
Juga sumur di depan rumah yang tak pernah surut
meski musim bertukar.
***
Aku datangi kembali tanah itu.
Akan kubaca hingga usai
segala kenangan tentangmu.
Bandarlampung,02102020
#TantanganGurusiana
#Tantangan Menulis Hari ke-149
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap pak Edi ... Sukses selalu ...
Bu Elyta, terima kasih apresiasinya. Sehat dan sukses selalu buat Ibu.
Kangen Krui ya Pak.keren puisinya.Sukses selalu Pak
Bu Irma, terima kasih apresiasinya. Ya, Bu,luisi ini terinspirasi dari istri yang lama tak ke sana. Sehat dan sukses selalu, Bu Irma.
Super sekali pak... Salam sukses.
Bu Cicik, maturnuwun sanget apresiasinya. Tulisan Bu Cicik juga keren. Sehat dan sukses juga buat Ibu.