Ikan Kepala Timah
Memandang sawah pada sebuah lukisan,
seperti berjalan menyusuri lorong waktu
masa lalu.
Seekor ikan kecil yang lincah.
Jejak putih di kepalanya, serupa
tetesan timah.
Kita mengejarnya ke mana pun
ia berlari.
Meski keinginan menangkapnya
tak pernah ada.
Sehampar sawah adalah tempat
kita membuang resah.
Bandarlampung, 01062021
#TantanganGurusiana
#Tantangan Menulis Hari ke-390
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi keren
Terima kasih apresiasinya, Bu Fitri. Sukses selalu.
Keren banget puisinya Bunda. Semoga sehat dan selamat ber SKSS.
Terima kasih apresiasinya, Bu Sutarti. Salam sehat kembali dan selamat ber-SKSS juga.
Puisi Pak Edi selalu menawan. Sehat dan sukses selalu
Terima kasih apresiasinya, Bu Elvina. Sehat dan sukses juga untuk ibu.
Puisi keren pak
Terima kasih, Bu Sofia. Sukses selalu
Keren pak. Pilihan katanya mengandung makna yang dalam. Sukses pak.
Terima kasih apresiasinya, Bu Yessy. Sukses juga untuk ibu.
Keren dan selalu menawan hati... Penyairku memang luar biasa dan hebat... Sehat, sukses dan bahagia selalu..... Salam santun
Terima kasih apresiasinya, Bu Trisna. Sehat, sukses, dan bahagia juga untuk ibu. Salam santun kembali. Tabik.
Selalu menawan puisinya, Pak Edi. Salam sukses.
Terima kasih apresiasinya, Bu Cicik. Salam sukses kembali.
Keren pak
Terima kasih, Bu Zara. Sukses selalu, Bu.
Sama2 pak. Sukses selalu juga pak. Ditunggu karya2 berikutnya pak
Siap, Bu Zara. Terima kasih apresiasinya.