Ketika menulis sudah menjadi kebiasaan maka semuanya akan terasa mudah. Karena menulis ibaratnya adalah berkata-kata namun tanpa suara. Sedangkan suara diubah ke dalam tulisan.

Seseorang yang terbiasa menulis, maka ia akan terus menulis. Tanpa memikirkan berapa orang yang telah membaca tulisannya. Tanpa mengitung berapa orang yang telah menanggapi tulisannya.

Namun kenyataannya tidaklah demikian. Tak sedikit penulis yang keluar masuk blog dimana tulisannya dimuat. Itupun bukan dengan tujuan untuk membaca dan mengedit tulisannya. Melainkan untuk melihat barangkali ada pembaca yang meninggalkan komentar tentang tulisannya, atau sekedar mengetahui berapa orang yang sudah membacanya.

Tingkah laku penulis seperti itu ternyata banyak ditemukan di blog Gurusiana. Mengapa demikian? Kebanyakan dari penulis di Gurusiana adalah penulis pemula, sehingga komentar dan jumlah pembaca sangat berpengaruh baginya.

Anehnya dan bikin saya tertawa sambil guling-guling, hanya untuk menambah jumlah pembaca saja susah banget. Selain membagikan tautan tulisannya di FB pribadi dam grup hingga ada yang membuka tautannya dengan meminjam HP dan laptop temannya. Namun juga ada penulis yang dengan menulis komentar pada tulisannya. Untuk apa?

Betapa berharganya sebuah komentar buat penulis. Bukan ketenaran sebenarnya yang mereka harapkan, tapi kritik dan saran untuk meningkat mutu tulisannya kelak.

Selama hal itu belum terwujud, maka langkah yang banyak ditempuh penulis di grup adalah mondar mandir di blog, FB, WA dan sebagainya.

Sambil menunggu datangnya komentar dari pembaca, sebaiknya merangkap sebagai OB saja. Biar mondar-mandirnya tidak mengganggu dan meresahkan sesama warga grup.

Ada benarnya apa yang dikatakan Pak Leck Murman, salah satu admin FB Mediaguru. Langkah 3M nampaknya bisa mengurangi kegalauan dalah hati, dan menemteramkan pikiran. 3M tersebut adalah menulis, mengunggah dan melupakan.

Sebagus apapun sebuah tulisan, tentu agar ada yang membaca. Sepahit apapun komentar dan tanggapan, akan menjadi suplemen bagi penulisnya.

Magelang, 5 Februari 2020